episode lima

334 33 1
                                    

Karena perjalanan menuju rumah sangat lama dan macet, Yeri meminta Papa mengantarnya ke apartemen. Sebenarnya Yeri agak takut kembali ke apartemen, karena penguntit itu tetapi rasa malasnya untuk pulang lebih besar daripada rasa takutnya. Ketika dia menekan lift, Jaehyunlah yang muncul dari dalam lift. Lelaki itu tampak terkejut akan kehadiran Yeri di sana.

Dan kini Yeri sedang berdiri di belakang Jaehyun, menunggu Jaehyun yang sedang menekan password apartemennya. 

"Silakan masuk."

Jaehyun menyilakan tamunya malam ini untuk masuk ke dalam unitnya. 

Hal pertama yang menyapa Yeri adalah koleksi sepatu milik Jaehyun. Disana Yeri dapat melihat puluhan sepatu dari berbagai merek terkenal dan mahal. Matanya kemudian menyipit, saat melihat tiga pasang sepatu hak tinggi yang mencuri perhatiannya. Tidak mungkin Bibi Jung menggunakan sepatu dengan hak setinggi itu. Pasti milik kekasih Jaehyun. 

"Maaf sedikit berantakan."

Yeri berdecak, "aku tidak memaafkannya." guraunya. Dia mengikuti Jaehyun yang langsung menuju dapur. 

Mata Yeri memerhatikan Jaehyun yang membuka jasnya, lalu meletakkannya di atas kursi meja makan. Lelaki itu juga menggulung lengan kemejanya ke atas sampai siku. Oh dang. Mengapa lelaki di hadapannya ini sangat menarik?

Yeri cepat-cepat menggeleng pelan, dia sudah memiliki Minhyun di hidupnya. 

"Bagaimana jika ramyeon?"

Alis Yeri terangkat. Apa maksudnya? Apakah lelaki di hadapannya ingin menggodanya?

Jaehyun lalu tersadar, dia berhedam karena canggung. "Bukan itu maksudku. Um... Makan ramyeon? Kau tidak apa-apa makan ramyeon di jam segini?"

"It's okay. Aku bisa makan ramyeon kapanpun."

Dibukanya etalase yang berada di atas kompor, wah daebak! Jaehyun memiliki berbagai jenis ramyeon di sana.

"Apakah kau berjualan ramyeon?" tanya Yeri sebagai reaksinya melihat koleksi ramyeon yang dimiliki oleh Jaehyun. "Mungkin jika suatu hari nanti aku kehabisan bahan makanan, aku akan menggedor unitmu untuk meminta ramyeon."

"Ya. Ambilah sesukamu."

Jaehyun menyiapkan segala perabotan dan mulai memasak air. Dia juga mengeluarkan berbagai macam frozen food untuk pelengkap ramyeon. 

"Hanya ini?" Yeri menatap Jaehyun tidak percaya saat lelaki itu hanya menghidangkan ramyeon di meja makan. Padahal dia berekspetasi akan makan banyak lagi malam ini.

Jaehyun mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Kau ingin apa lagi? Biar aku buatkan untukmu."

Sepertinya love language Jaehyun adalah act of service. Bisa-bisa Yeri terbawa perasaan jika berlama-lama dengan Jaehyun.

"No." Yeri menggeleng pelan. "Apakah kau memiliki nasi? Aku ingin membuat kimbab."

Kemudian Jaehyun kembali ke area dapur, membuka rice cookernya. Yeri menaikkan kedua alis, bertanya secara tidak langsung pada Jaehyun.

"Ada. Mau aku buatkan?"

Dengan cepat Yeri turun dari kursi, bergabung dengan Jaehyun di sana.

"Biarkan aku membuatkan kimbab untukmu." kata Yeri. "Tolong siapkan bahan-bahannya, Tuan Jaehyun."

Mengikuti permintaan Yeri, Jaehyun mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat kimbab. Dia juga mengeluarkan beberapa banchan sebagai pelengkap makanannya nanti.

"Aku tidak suka timun."

"Ah benarkah?" Jaehyun menyingkirkan mentimun dari hadapan Yeri dan membiarkan Yeri membuat kimbab untuk mereka. 

UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang