Part 2

6.1K 349 0
                                    

bel tanda masuk pun akhirnya dibunyikan dan berhasil membuat satu kelas riuh dan akhirnya sunyi karna guru nan killer datang masuk ke kelas


"pagi anak anak..." sapanya dengan menuju meja guru yang ada dikelas.

"pagi buu.." ucap serentak murid dikelas.

"kali ini ibu akan bikin belajar kelompok yaa karna kalian dalam pelajaran saya kalian masih minim sekali. jadi kali ini ibu coba untuk belajar kelompok.." Jelasnya yang membuat satu kelas heboh dengan argumen masing masing.

Berbeda denganku dan kedua temanku ini. kita lebih bersikap santai dalam hal pelajaran bukan karna kita rajin tapi karna kita sudah lelah dengan semua yang dilakukan guru paling killer yang ada di sekolah elit ini.

"okeee..sekarang ibu mulai pembagian murid belajar kelompoknya. satu kelompok terdiri dari dua orang yyaa..." beliau pun mengeluarkan selembar HVS yang sepertinya berisi daftar nama belajar kelompok.

**Skiiipp

Semua sudah dibacakan dan kali ini giliranku yang akan dibacakan kelompok belajar. walaupun aku cuek dalam mata pelajaran ini namun aku deg deg an juga mendengar kelompok belajarnya.

"Sisi zura Latuconsina" Kata guru ini.

"saya buu.." kataku berdiri lalu duduk kembali

"kamu sammaa..." guru ini nampak memilihkan orang yang cocok untukku. ahh seperti ingin memilihkan jodoh saja.

"ahh kamu sama digo yaa.." Lanjutnya sambil menatapku dengan senyum.

APPPAAAA?????

AKUU MIMPI KANN!!! OHH GOD!!!

"kok digo sih bu. ngak ada yang lain yaa.." ucapku yang mencoba untuk menolak karna aku tidak mau terlihat seperti wanita murahan yang mau mau saja dengan pilihan guru ini.

"lalu kamu minta sama siapa?" tanya ibu ini balik.

"Loe mau sama siapa lagi si?" bisik ica padaku

"samaa... gatau..hehe" aku terkekeh karna memang aku tidak tahu.

"semua udah ada pasangannya tinggal kamu saja. kamu boleh memilih individu tapi kamu juga harus mengerjakan tugas secara sendiri yang sebenernya untuk kelompok" Papar guru ini mulai naik darah.

"ya udah deh buu.." ucapku pasrah lalu menyandarkan punggungku dikursi.

Aku masih menampakkan wajah murung ku ya gue ngak mau kelihatan murahan dan mau mau aja dong. takut digo makin ilfil sama gue

"Loe beneran gamau sama digo si?" ucap ica yang meminum segelas susu coklat dinginnya.

"kata siapa?" ucapku santai dan bangun dari wajah murungku.

"nah tadi?" kata ica sambil menatap aneh.

"haha. loe percaya?" ucapku tertawa melihat ekspresi sejoliku ini.

Mereka hanya mengangguk dan beralih menatapku.

"iyaa seneng lahh.. gue hanya gak mau kelihatan murahan aja sama si digo" kataku sambil mengedipkan mata.

"anjirr parah loe sumpah.." Kata ida sambil menoel kepalaku.

"hahah. lagian kalian tau gue banget kan. masih aja percaya sama argumen argumen gue yang semuanya fiktif itu.." ucapku sambil mengambil kentang goreng yang sudah disediakan.

"ehh ehh couple loe tuhh.." ucap ica sambil melihat ke arah belakangku.

"gue cantik belom?" celotehku dan merapikan rambutku yang digerai.

"udahh buruan lihat keburu ilang deh.."

Langsung aku menatap ke belakang namun alangkah kagetnya aku melihatnya berbicara dengan seorang wanita. seperti udah akrab banget dan udah lama bareng. sontak banyak berkecambuk dipikiranku tentang wanita itu apakah dia pacarnya atau.. arggghhh!!

aku langsung kembali menghadap kemejaku dan menatap kedua sahabatku ini. pandanganku mulai buram karna segumpal air mata sudah mengepul dipelupuk mataku dan sudah hampir jatuh. Dengan langsung ica menyerahkan tissu yang ada disakunya.

"jangan nangis ntar dikira kenapa napa. nihh usapin tuh jangan sampai jatuh air mata loe.."

"husssstt.. loe gitu aja nangis sihh.. udah dong.." ucap ida menenagkan

"gue kan emang cengeng kalian juga tau kan sayang gue ke dia sebesar apa?" nada bicaraku mulai berubah karna menahan tangis.

"udah dong.. kelas aja yukk.." ucap ica lalu menark tanganku yang masih sibuk dengan tissu dan mataku ini.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

VOTE NYA YAA.

THANKYOUU..

-MPRILLNDOOO

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang