Part 47

2.2K 151 0
                                    

Sisi pov

"Sumpah Demi apa?" Teriak ida saat aku menceritakan kejadian tadi malam kepadanya. Saat ini aku ada di cafe dekat rumah hanya untuk mencurahkan isi hatiku yang kurang teratur tadi malam

"Iya gitu, dan loe tau kan kalo gue sayang nya sama digo, gimana bisa coba gue nerima ini?" Tambahku yang makin frustasi karna semua ini

"Udah udahhh. Gini, Loe sabar aja semua pasti ada jalannya kok. Kalo memang cinta loe dan digo kuat gue yakin loe bakal balik lagi ke dia. Sekarang percuma dong loe kek gini kalau ending nya loe sama dia gak jodoh juga?" Ida mencoba menenangkanku.

Tak lama kurasa air mata mulai berada dipelupukku, pandanganku mulai kabur sebentar lagi aku akan menangis. Apakah ini? Ini akhir cerita dari kisah cinta SMA yang awalnya hanya aku yang mencintainya dan sekarang saat dia mencintaiku juga namun takdir tak merestuinya? oke baiklah. Tuhan tau yang terbaik.

"Kapan loe sama dia ketemu si?" Ida mengelus pundakku dan aku tersadar sambil menghapus air mataku

"Nanti malem da.." Suaraku mulai serak namun aku berusaha tegar

"Gue ntar dateng gapapa?" Tanyanya sambil terus memegang tanganku untuk menguatkan aku

"Harus donggg. Karna loe adalah orang satu satunya yang ngerti perasaan loe.." Aku balik memegang tangan ida dan kami tertawa bersama di cafe tersebut walau ditawaku masih ada suara isakan tangis.

Digo Pov

Malam mulai tiba yang aku lakuin hanya dirumah ya, sesekali aku keluar pun hanya untuk bertemu tema lama sambil bertanya2 tentang sisi siapa tau mereka mengerti namun nihil tak ada yang tahu aku dengar ia pindah dari rumah lamanya

"Digooo kamu siap2 ya nakk.." Teriak mama dari luar kamar


"Siap2 buat apasih ma? emang mau kemana?" Aku yang tadi asik memainkan PS dikamar bingung atas permintaan mama

"Kamu bakal mama kenalin sama calon kamu nak yuk.." Kata mama membuatku terbelalak. jadi mereka bener2 menjodohkan aku? Bagaimana dengan sisi

"Jadi mama bener2 mau jodohin digo sama wanita pilihan mama? mama tau kan kalo digo punya pacar maa.."

"Digo .. kamu tau papa kan? Mama ngak mungkin ngelak papa kamu. kamu harus nurut ya nak. Cepet 20 menit lagi kita berangkat.." Kata mama langsung menutup pintu dan meninggalkanku yang masih tidak mengerti semua ini

15 menit aku sudah rapi dengan Kemeja biru , celana jeans dan sepatu sneakersku. aku hanya tak mau terlihat niat sekali di pertemuan pertamaku. siapa tau nanto wanita itu ilfil dan bisa juga membatalkan perjodohan ini.

Aku menuruni tangga dengan santai memakai jam tanganku. aku tak sadar melihat pandangan papa dan mama yang sudah rapi dengan stelan jas dan gaunnya

"Yuk ma paa.." Ajakku sambil terus berjalan kearah pintu tanpa peduli tatapan mama dan papa

"Digo kamu kok make baju gituan sih?" Tanya mama membuatku berhenti dan berbalik melihat pandangan papa yang kurang menyenangkan

"Loh kenapa? Ini udah digo banget ma. Digo pengen calon istri digo nanti menerima apa adanya digo. Digo kan memang bukan tipikal cowok yang rapi gitu.." Kataku sedikit berani denga tatapan papa yang ingin sekali menerkamku

"Yasudah terserah kamu, yasudah pa biarin. yuk berangkat paa.." Mama dan papa berjalan mendahuluiku dan yang kulakukan hanya mengikuti langkah papa dan menarik nafas berulang ulang.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 


Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang