Part 54

2.7K 140 4
                                    

Digo pov

Entah kenapa saat digo mencoba berbicara padaku aku sedikit hmm degdeg an. Oke, mungkin ini memang berlebihan tapi apakah aku jatuh cinta kedua kalinya dengan digo? Oh ayolah sisi kamu bahkan sudah memilikinya.

"Yang kalau misalnya kita LDR an gimana?" Deg! Bagai ditusuk tiba tiba hatiku terasa tercubit. Coffe float yang aku minum tadi seakan berhenti ditenggorokanku.

Uhukkkk uhukkk
"Hati hati sayang kalau minum" katanya sambil menepuk punggungku pelan.

"Maksut kamu gimana? Kita LDR yang bener aja! Kita ini satu kampus beda fakultas aja kamu udah bilang LDR gimana?" Kataku panjang mengomelinya oke, bisa dikatakan ini hiburan diri semata.

"Bukan gitu sayanggg" Digo terlihat menarik nafas panjang. "Aku mau ke London yangg"
Jleb !

Kaget, aku langsung membulatkan mataku menatapnya lekat untuk meminta penjelasan, apa maksud dari yang dia katakan?

"Haaa? Ke London? Kamu ngapain kesana? Sekolah kamu kan disini?" Tanyaku masih dibalut rasa bingung

"Gini sayang, papaku kemaren ngobrol sama aku. Papa pengen aku lanjutin s2 langsung disana. Supaya aku juga cepet lanjutin usaha papa. Papa udah maksa aku lanjutin perusahaan nya. Kamu ngerti kan papa aku bisa buat perusahaan itu dari nol banget" Digo menjelaskan sesekali membasahi bibir nya yang kering.

"Lalu aku?" Tanyaku padanya. Oke, maksutku bagaimana nasibku disini? Apa harus menunggu? Atau aku diputuskan? Ayolah digo aku tak siap!

"Kamu bakal tetap disini sayang lanjutkan sekolah kamu" katanya memegang tanganku.

"Kamu tega tinggal in aku tanpa kepastian gitu?" Kataku masih merunduk menahan tangis yang akan pecah. Ayolah si, jangan cengeng!

"Tidak pasti?" Ia mengerutkan kening. Dan aku mengangguk. Dia tersenyum samar

"Pasti sayanggg. Kamu tunggu aku disini sampai kembali, dan aku akan berjuang disana. Janji! Setelah sekolah disana aku akan pulang dan ngelamar kamu jadi istri aku. Punya aku seutuhnya" Katanya sambil menatap mataku yang buram karna air mata. Oke, entah ini air mata bahagia atau sedih?

Jujur.
Sedikit terharu.

"Bener?" Rengekku manja. "Gimana nanti kalau misalnya kamu tertarik sama bule disana?" Tanyaku diiringi tawa renyah digo.

"Disana ngak ada bule yang rela ngejar2 aku selama bertahun2, disana juga gak ada bule yang setia sama aku bertahun2, yang paling penting disana ngak ada bule kayak kamu yang masih rela nunggu aku" ucap digo. Ahh ingin teriak!

Aku paham. Oke sisi, jadilah pacar yang pengertian. Yang akan melepaskan nya untuk masa depan , dan menariknya kembali untuk berjalan ke masa depan bersama. Nanti.

"Iya deh ngak papa. Asal kamu inget janji kamu aja" kataku mengusap air mata yang sempat jatuh ke pipiku.

"Iya sayang aku bakal berjuang demi kamu. Dan kita akan balik lagi, dan gak ada yang memisahkan kita selain takdir Allah" katanya lalu mencium keningku singkat.

Aku tersenyum.
Bahagia? Tentu.
Mempunyai laki2 yang dulu pernah putus asa aku memilikinya namun sekarang ia malah jadi pejuang untuk masa depanku dengan nya. Aku mungkin pernah berfikir tidak akan bertemu dengan digo lagi setelah mengasingkan diri dari kota kenangan ku dengan digo. Ternyata?
Takdir kadang membuat kita kalang kabut. Bisa sedih, bisa bahagia. Tapi yakin saja semua nya akan menemukan jalan berharga disetiap proses nya. Maka dari itu walau proses pahit nikmati saja semua nya.

Oke.

Pergilah digo.
Aku akan menunggu kamu disini. Seperti yang kulakukan dulu. Bedanya sekarang akan ada harapan besar mendampingi penantianku

Aku sayang kamu digo!








Tamat.




HALLO TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN DAN VOTE SELAMA CERITA INI BERLANGSUNG!
SEMOGA KALIAN SUKA. DAN BISA BUAT PELAJARAN YAA.

TUNGGU CERITA AKU LAINNYA!!
WILL MISS YOU ALL!!!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang