Part 13

4.1K 273 1
                                    

Pagi pun telah datang terdengar suara burung dari luar rumah terdengar sampai kamarku. Aku yang daritadi sudah bangun namun memilih berdiam dikamar tanpa keluar sampai kakakku membangunkanku. Hari ini adalah free day jadi lebih baik aku bermalas malas dulu. Baru saja itu terlintas difikiranku sudah ada yang mengetok pintu kamarku.

"Iyaaa.." Aku berlari kecil menghampiri pintu kamarku. Dan membukanya sedikit

"Kenapa kak?" Tanyaku sambil mengintip di pintu.

"Ada cowok loe tuh.." Celetuk kak acel yang membuatku mati kutu dan kaget.

"Cowok? Aku gaada cowok kak.." Kataku menyanggah perkataan kak acel.

"Dia sih juga ngak bilang kalo cowok loe. Gue cuman nerka aja! Sana temuin sengaja ngak gue masukin takut dimarahin mama.." Katanya berlalu pergi meninggalkanku.

"Mama? Mreka udah pulang?" Teriakku membuat kak acel berbalik.

"Iya tembem kecil. Temuin temen loe dulu baru temuin mama sama papa.." Katanya melanjutkan jalannya menuruni tangga.

Aku menuruni tangga sambil memakai sweater wol ku. Karna bajuku yang mengekspos ketiakku aku jadi kurang pede untuk keluar polosan. Aku membuka pintu dan mengedarkan pandangan. Terlihat digo yang bersandar di motor gedenya sambil memainkan kuncinya ditangan kiri dan tangan kanan memainkan hp.

"Digo?" Pekikku membuat ia langsung menatap kearahku.

"Hai si.." Ia langsung menghampiriku dan mengambil buku yang ada dikursi depan dekat pintu.

"Ngapain loe?" Teriakku jutek padahal aku sangat bahagia pagi pagi telah diberi moodboster.

"Mau ngapelin loe lahh.." Katanya lalu duduk dikursi itu.

"Haa??" Jantungku seketika berdegup tak jelas ntah kaget ataupun bahagia namun kupastikan kali ini aku ingin teriak.

"Hahahaha.. Muka loe anehh.." Ia menunjuk nunjuk pipiku yang munkin saat ini sudah memerah.

"Apasih loe!" Aku menepis tangannya yang terus menunjuk nunjuk pipiku.

"Ngak lah si gue becanda.. Gue cuman mau balikin buku loe kayaknya ngikut ke tas gue kemaren.." Deg! Astaga sisi mau taruh mana muka loe malu kan sekarang gegara keGRan.

"Ohh sini mana.." aku menarik kasar bukunya dengan wajah sinis. Bisa bisanya dia membuatku terbang lalu menghempaskan kejurang.

"Loh kok berubah.." Dia mengamati wajahku sambil membukuk didepan wajahku supaya melihat wajahku.

"Apasih loe.. Pulang sana.." Bentakku lalu mendorong tubuh digo dan spotan digo jatuh dihadapanku.

"Aduhh sii.." Teriaknya sambil memegangngi pantatnya yang terbentur lantai.

"ya ampun.. Digo gue kasar ya.. ya ampun sorry ngak maksut gue maaf yaa.." Aku panik lalu mengangkat tubuh digo dengan memegang tangannya dan menatapnya khawatir.

"Ciye khawatir.." Pekiknya membuatku menatap matanya tajam dan menjatuhkan tubuhnya kembali.

"Aduhh kok loe jatuhin lagi sihh.." Teriak digo sambil mencoba berdiri.

"Bodo.. Sana pulangg.. Males gue liat muka loe" Aku memalingkan wajahku dengan tangan didada layaknya cewe marah ke cowok nya.

"Yaudah gue pulang.." Digo menghampiri motor gedenya dan menghidupkannya bersiap akan pergi dari rumahku.

"Awas loe kalo kangen" Celetuknya sambil tersenyum licik yang membuat perasaanku tak karuan dan kupastikan pipiku merah kembali dan aku cepat cepat menunduk.

Digo sudah hilang dari perkarangan rumah namun aku masih berdiri menikmati kejadian yang baru saja terjadi. Kenapa digo mau menggodanya biasanya hanya membuatnya kesal tapi kali ini digo. Ahh! kalau seperti ini kapan aku bisa move on dari loe digo.

Aku memasuki rumahku sambil memeluk bukuku yang baru digo kembalikan sambil sekali tersenyum tak jelas. Kakakku yang ada di denpan tv menatapku aneh.

"Bener kan kalo dia cowok loe?" Celetuk kak cello yang masih fokus ditv

"Bukan! Dia temen aku.." Teriakku langsung berlari kecil menuju kamarku tanpa menghiraukan kakak es satu itu.

Dikamar aku hanya duduk di ranjang sambil menerawang kejadian tersebut. Kenapa aku tak bisa melupakan kejadian itu? Astaga sisi! Apa kau lupa kalau kau menyukai lelaki itu! Batinku seperti berteriak sendiri kepadaku. Setelah kejadian itu aku jadi lupa kalau aku akan menemui papa dan mamaku.

Buru buru ku meletakkan buku diatas rak dan kembali turun untuk menemui mama dan papa. Semoga setelah ini mama dan papa tak sibuk lagi dan hampir seminggu ini mereka baru pulang. Apa mereka tak sadar kalau mempunyai anak perempuan yang saat ini sangat membutuhkannya untuk selalu disampingnya?.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang