Part 16

4K 282 0
                                    

Setelah menyelesaikan makan malamku yang cukup miris menurutku akupun berlalu dan terduduk dikamar dengan sisa air mata yang kuteteskan kembali. Aku hampir tak habis pikir dengan mau mereka. Mereka selalu mementingkan hal yang menurutku bersifat duniawi itu.

Aku masih asik dengan tetesan air mataku tiba tiba hpku berdering tanda ada sms yang masuk. Alangkah kagetnya aku itu adalah pesan dari digo. Awalnya kupikir mungkin ia hanya membicarakan hal yang berhubungan dengan pelajaran namun ternyata bukan.

"BISA TOLONG KELUAR RUMAH LOE SEBENTAR. GUE DIDEPAN! NO KACANG PLISS SI" Aku menganga melihat pesan masuk di hpku dan buru buru aku menuruni tangga dan akan keluar namun bang genta yang menonton tv menghalangiku.

"Kamu mau kemana?" Tanyanya lalu berdiri.

"Hmm kedepan doang bang! Ada sesuatu.." Kataku berusaha menyembunyikan supaya digo tak kena semprot abangku.

"Mau abang temenin?" Aku langsung kaget dan binggung akan bilang seperti apa.

"Hmm.. Abang ngak usah aku masih mau sendiri bang.. Pliss bang nonton ini aja ya bang.. Noh lagi bagus oke.." Aku mendorong tubuh bang genta kembali duduk dan menyerahkan remot tv kepada abangku yang over ini.

"Tapi si..." Ucaap abangku yang langsung kupotong dan berlalu pergi menuju pintu.

"Ngak usah kemana mana bang. TETAP DISITU!!" Teriakku yang lalu menutup pintu dengan pelan.

Aku berjalan menuju gerbang dengan memeluk tubuhku sendiri karna ini hawanya dingin sekali. Aku celingukan kemana mana kupikir ia didepan gerbang dan akhirnya kuputuskan keluar gerbang. Aku masih celigukan kupikir kali ini aku terkena bujukan manusi es itu lagi. Aku hendak kembali namun dikagetkan dengan ia yang dibelkangku tiba tiba.

"Aaaaaa..ehhhmmmm" Dia membungkam mulutku panik karna aku berteriak kaget melihatnya.

"Loe jangan teriak kayak gue mau apain loe aja.." jawabnya sambil menoleh kanan kiri memastikan tidak ada siapa siapa yang melihat aku dan dia.

"eehhmmm.. ehmmm.." Aku merancau tak jelas membuatnya mengerutkan kening tak mengerti.

"Loe ngomong apasih si?" Celetuknya yang belum sadar kalo ia sedang membungkamku sekarang. Aku hanya merancau sambil menunjuk nunjuk tangannya meminta ia melapaskan bungkamannya dan ia mengerti.

"Ihh.. Loe ngagetin gue tau gakk.." Bentakku sambil merapikan rambut yang sempat berantakkan karna digo.

"Sorry. Abis gue dipilar sini sandaran loe galiat. yaudah gue kebelakang loe..." Ucapnya santai dengan tangan yang disembunyikan dibelakang.

"Oh yaa. Loe nagapain kesini? Cepetan deh! Ntar keburu abang gue lihat dan orang orang pada pulang.." Kataku sambil menatap kanan kiri depan belakang memastikan suasana aman.

"Iya kakak kakak loe galak kan.." Ucapnya dengan ekspresi yang tak bisa kugambarkan.

"Emmm.. So loe mau ngapain?" Kataku dengan tangan didada menunggu ia menjawab pertanyaanku yang dari tadi namun diruwetkan seperti ini.

"Loe tau gak gue dari pasar malem tadi.." Aku hanya mengangkat alisku dan berfikir dia gila karna memang ini sama sekali tak penting.

"Kalo loe mau iming imingin gue kepasar malem doang! Mending loe pulang deh topik loe ngak menarik.." Kataku lalu meyingkirkannya dan berjalan memasuki rumah namun digo menahanku.

"Tunggu dulu kek sii.." Ucapnya memelas sambil memegang pergelangan tanganku.

"Yaudah digo cepetan.." Kataku sedikit geram karna digo membuat ini makin lama dan aku takut abang curiga.

"Iya ntar. Gue tadi kepasar malem. Terus main main ama temen. Nah ternyata gue menang ya gue tau sih gue emang hebat! dan yang terpenting si gue dapet giniian masak cowok hebat bawa boneka teddy bear.." Jelasnya membuatku tak kedip sedikitpun karna ia begitu cepat menjelaskan.

"Terus?" Jawabku enteng dengan berdecak pinggang.

"Ini buat loe lah.." Astaga! Dijamin bentar lagi geledek besar dateng. Seorang digo ngasih gue boneka walaupun boneka itu adalah hadiah tetap saja itu dari digo.

"Kenapa loe kasih ke gue?" tanyaku polos yang ingin sekali menyambit boneka itu namun aku tak mau kelihatan murahan.

"Gue ngak punya sodara cewek sisi.." Jawabnya sedikit membentak membuatku sedikit memundurkan tubuhku.

"Loe tunggal?" Tanyaku yang makin membuat percakapan ini lama.

"Ngak gue punya abang dia udah nikah punya anak juga." Ceritanya panjang lebar dengan masih memegang boneka teddy bear coklat itu.

"Nah kenapa ngak loe kasih keanaknya abang loe?" Tanyaku lagi dengan menautkan kedua alisku.

"Ya ampun yakali gue sekarang kesurabaya cuman buat ngasih boneka teddy bear.." Keluhnya yang sudah lelah menghadapiku mungkin. haha makan itu digo! sekali kali aku membuatmu jengkel.

"Ohh.."

"Astaga sisi! Loe kelamaan katanya loe takut ketahuan sekarang loe yang bikin lama sendiri. Nih buat loe! Karna ngak mungkin juga gue pulang bawak boneka itu. Ntar dikira gue sok unyu lagi. Okey! Gue pulang.." ia menyodorkan boneka teddy bear nya padaku dan langsung menaiki motor gedenya. Aku sedikit menahan tawa bayangkan saja digo membawa moto sekeren ini tapi memeluk boneka teddy bear.

"Iya hati hati.." Jawabku langsung memasuki gerbang rumah berjalan memeluk boneka pemberian digo. The best day ever! Walaupun sempat kecewa dengan keluarga namun digo telah mengobatinya. Terimakasih banyak digo my dream prince!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

OKE TENGKUKKU UDAH SENGKLEK LANJUTIN DUA PART!

BESOK LAGI YAA..

MAKASIH VOTE NYAA! LOVE YOU -MPRILLNDOO

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang