Part 49

2.3K 176 8
                                    

Digo Pov

Aku duduk disalah satu sofa yang tersedia disana, mama dan papa sudah sibuk dengan tamu yang ada disana. tapi kenapa aku jadi gugup begini?

Fix. aku harus berani dihadapan orang segini banyak untuk menegaskan kalau aku menyayangi sisi dan aku tidak bisa meninggalkan sisi dengan jalan seperti ini. Bahkan sebelum ini aku belum sama sekali bertemu dengan sisi.

"sayanggg.." Mama mengagetkanku dengan mengelus pundakku pelan.

"Iya ma?" Jawabku sedikit gagap gegara mama yang mengagetkan

"Kamu jangan bikin malu nama baik papa ya nak. Kalau kamu sayang sama mama.." Bisik sama sambil sesekali tersenyum pada tamu yang lewat didepannya.

"Iya maa.." Aku hanya menjawab datar, karna aku tak berani jamin jika sebentar lagi aku tidak membuat papa marah

Tiba tiba ada sepasang orang yang kira kira seumuran dengan mama dan papaku menghampiriku dan mama. spontan aku dan mama bediri dan entah sejak kapan papa sudah berada dibelakang dengan menepuk nepuk pundakku

"Hai gimana kabarmu?" Kata seorang laki laki tersebut pada papa

"Baik seperti yang kau lihat, Bagaimana istrimu sehat?" Papa bertanya balik dan aku hanya tersenyum menunggu papa mengenalkanku pada mereka

"Sehat sekali dia ini.." Mereka tertawa diiringi wanita disampingnya yang memakai baju hijau terlihat anggun dan cantik diusia nya

"Inikah anakmu?" Tanya wanita itu sambil tersenyum lembut padaku.

"Ahhh iya ini anakku Digo, Kenalkan dirimu nakk.." Intruksi papa dan aku mengikuti dengan mencium tangan beliau satu persatu

"Lalu mana anak perempuanmu?" Tanya papaku. Ahh papa kenapa tanya seperti itu?

"Ahhh mungkin dia masih dandan diatas tunggu saja yaa. Biasa wanita memang gitu dandan nya lama sekali.." Mereka tertawa dan aku mengikuti tertawa jugaa.

Sisi Pov

Aku berjalan dari kamar menuju ruang bawah rasanya berat sekali. air mataku pun jatuh perlahan lagi

"Sisi.. Lo apa2an sihh.. tuhkan make up lo jadi rusakk.." Teriak pelan ida melihatku yang menundukkan kepala sambil mengusap air mataku

"Sini dudukkk.." Ida menarikku ke kursi dekat kamar tepatnya didepan kamar bang genta.

"Lo kenapa sihh?" Tanya ida lagi dengan pelan sambil membantuku membersihkan air mata yang jatuh merusak make up ku saat ini

"Gueee.." Aku tak sanggup berbicara hanya menangis

"Sisi.. Semua orang dibawah nunggu lo pliss deh jangan kayak gini.." Ida berpindah ke duduk dibawah dan memegang tanganku sambil berlutut

"Ini berat buat gue da, gue ngak bisa ninggalin digo gitu aja. Ya gue tau kalo digo juga dijodohin dengan orang lain tapi kalau dia berhasil batalin dan gue ternyata sama cowok pilihan mama gimana dengan dia nanti?" Aku mencurahkan semua yang aku rasakan kini pada ida dan ida hanya menganguk dan membersihkan air mataku dengan tissue

"iyaa gue tau loe udah berulang2 ngomong kayak gini, gue ngak bodoh yang musti loe ulang2 si.. Ini jalan loe, loe harus jalani apa yang ada didepan loe sekarang. Gue tau ini berat tapi loe juga ngak boleh egois, Loe mau nyokap loe down lagi gegara ini? Loe bisa bicarain nanti baik2 saat loe udah nemuin digo okee?" Aku hanya sesengukan mencerna yang dibicarakan ida.

"Sudahhh loe ngak boleh masang muka loe yang kayak gini didepan orang tua cowok ini, Loe musti kasih liat ke orang2 kalo loe adalah sisi yang kuat, sisi yang bisa menyelesaikan masalah dengan dewasa buka dengan nangis kayak gini.." Aku tersenyum tipis pada ida dan aku masih sibuk dengan tisu untuk make up kuu

"Nahh gitu kan cantikkk.. Yukk turunnn.."

Ida menggandeng tanganku untuk menuruni tangga dan menemui orang tua dari lelaki pilihan mama untukku. I Know sisi kuat untuk ini semuaa

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Haiiii..

jangan lupa vote yaaa!!!

makasih udah setia tungguinn

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang