XII. Chaehyun wishes

9 2 0
                                    

Pagi-pagi sekali Hyura dikejutkan dengan suara ketukan pintu kamarnya yang sangat keras. Dari luar pintu suara Yeji terdengar sangat keras memanggilnya. "Min Hyura bangun!"

"Iya... Kak." Dengan langkah gontai dan mata yang masih terpejam, Hyura berjalan untuk membukakan pintu.

"Ada ap-"

"Bos mu ada didepan sedang menunggumu! Cepatlah bersiap!"

Hyura segera membelalakkan matanya. Ia panik dan langsung menutup pintu kamarnya dengan kencang. Hyura segera bersiap untuk pergi bersama Taerae, entah apalagi yang akan dirinya kerjakan kali ini.

Beberapa menit kemudian, Hyura telah siap dengan kemeja biru muda dipadukan dengan celana hitam polos. Ia segera membuat ramyun karena Yeji belum memasak apapun, begitu juga Ricky yang masih tidur.

Rupanya Taerae duduk di sofa ruang tamu, sehingga Hyura bisa secara langsung melihat lelaki itu. Hyura dibuat gelagapan saat manik mereka bertemu, sekilas ia teringat kejadian kemarin itu. Setiap ia teringat akan hal itu, pipinya langsung memanas.

Terpaksa setelah ramyun itu matang, Hyura membawanya ke kamarnya untuk makan. Ia tidak terlalu nyaman makan ditatap oleh orang yang merupakan atasannya itu. Baru setelah selesai dengan makanannya, ia memperbaiki make up miliknya dan menghampiri Kim Taerae.

Taerae tengah fokus dengan gawai lipatnya itu. Hyura tidak berani menyela sehingga ia hanya berdiri disampingnya, menunggu Taerae untuk peka dengan keberadaannya. "Tidak perlu sungkan, aku hanya sedang mencari setelan baju baru."

Taerae mengarahkan layar gawainya kearah Hyura. "Bagaimana menurutmu?"

Hyura menjawabnya dengan tawa canggung. Ia kemudian meraih gawai itu dan melihatnya lalu melihat Taerae secara bergantian. "Warna gelap lebih cocok untukmu Kim Sajangnim."

"Hahh.... Padahal aku ingin menambah koleksi warna cerah."

"Warna cerah ya..." Hyura menggeser layar gawai yang menampilkan aplikasi belanja online itu.

"Aku pikir warna cerah yang mewah seperti ini cocok untukmu." Hyura mengarahkan kembali layar gawainya pada Taerae yang masih duduk di sofa.

Taerae mengangguk. "Tidak buruk, seleramu bagus juga."

Taerae mengantongi kembali gawainya dibalik jas marun yang ia kenakan. "Kim Chaehyun, yang kamu bawa ke hotel beberapa hari yang lalu itu, dia ingin segera pergi ke akhirat."

"Dia mempunyai beberapa keinginan sebelum pergi, kamu harus membantunya untuk mewujudkan keinginan itu." Hyura mengangguk paham dengan perintah itu. Kali ini Ia harus melakukannya dengan baik.

Saat mereka hendak keluar dari rumah, pintu rumah Yeji terbuka. Disana terdapat Ricky yang terengah-engah dengan peluh membasahi wajahnya. "Hyura, mau kemana pagi-pagi begini?"

"Aku akan bekerja, oh ya kenalkan ini adalah Kim Taerae, bos ku." Hyura menyingkir sedikit kesamping agar Ricky dapat melihat Taerae. Entah hanya perasaannya saja atau bukan, Taerae seperti menatap Ricky dengan tatapan tidak sukanya.

"Senang bertemu dengan anda tuan." Jabat tangan itu disambut Taerae meskipun masih dengan tatapan datarnya. Ricky jadi merinding sendiri melihatnya.

"Sudah, kami sibuk hari ini, jadi aku izin meminjam Hyura." Tangan Hyura ditarik begitu saja oleh Taerae menuju mobil merah miliknya.

Hyura terkejut dengan perbuatan Taerae barusan itu berteriak pada Ricky. "Ahhh aku duluan ya Ricky!"

Ricky hanya melambaikan tangannya sebagai jawaban. "Hati-hati!"

"Sebenarnya ada apa dengan pria itu?"

Dari belakang Ricky, Yeji datang dengan membawa beberapa camilan saat mobil merah itu mulai melaju. "Sayang sekali, padahal aku ingin membawakan beberapa camilan padanya."

"Kak Yeji, sejak kapan Hyura bekerja?"

"Entahlah, dia suka sekali merahasiakan pekerjaannya di hotel itu, bahkan aku sempat curiga bahwa Tuan Kim itu adalah sugar daddy nya." Yeji mengatakannya secara berbisik.

Mata Ricky sontak membulat mendengar pernyataan Yeji. "Tidak mungkin!"

"Hahaha, aku kan hanya bercanda Ricky, ayo masuk dan sarapan, pasti kamu kelelahan setelah jogging tadi."

🌼🌼🌼

Hyura langsung menjalankan tugasnya. Pertama, Ia menemui Kim Chaehyun di kamarnya. Tentu saja untuk mengumpulkan beberapa informasi dan keinginannya.

"Jadi apa keinginanmu nyonya?" Hyura duduk disamping Chaehyun yang sedang menatap keluar jendela.

"Nona Hyura, aku ingin bertemu dengan ayahku."

Pernyataan itu membuat Hyura terkejut. Chaehyun mendapat kekerasan oleh ayahnya sendiri. Hingga beberapa waktu yang lalu Ia terbunuh karena ayahnya yang sedang mabuk itu tiba-tiba datang dan melakukan kekerasan terhadapnya.

Oleh karena itu Ia menemukan arwah Chaehyun dalam keadaan berlumuran darah dan sangat kotor. Mayatnya pun tidak dikubur secara layak oleh ayahnya.

Jika mendengar cerita-cerita itu, tentu saja sangat aneh jika saja Chaehyun ingin bertemu dengan ayahnya untuk melepas rindu, atau jangan-jangan ia akan menghantui ayahnya.

"Aku... Ingin memberikan sedikit pembalasan Nona." Hyura sudah menebaknya. Ia tersenyum sedikit bangga dengan keberanian arwah perempuan didepannya itu.

"Baiklah, aku akan membantu anda sebisaku, jadi apa anda punya rencana?" Hyura kembali bertanya.

Chaehyun berbalik menatap Hyura, ia tersenyum sembari mengangguk. Tunggu, sepertinya Hyura kali ini sudah terbiasa dengan penampakan sesosok arwah. Sungguh, dengan penampilan seperti ini, Chaehyun tidak terlihat seperti arwah sama sekali. Karena Ia begitu putih dan cantik.

"Tentu saja, kamu hanya sebagai umpan nona, dan sisanya akan aku urus."

𝑆𝑡𝑎𝑟 𝐿𝑜𝑠𝑡✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang