XXIV. Siapa yang salah?

4 1 0
                                    

Sudah seminggu lamanya Hyura kembali menjadi pengangguran, ia juga sudah kembali sehat. Namun yang berbeda hanyalah dirinya menjadi lebih pendiam dan tidak banyak bicara, dia akan berbicara jika ditanya saja.

Hal itu tentu saja membuat Yeji dan Ricky keheranan, apakah Hyura galau karena dipecat oleh atasannya itu?

Hari ini, Hyura memutuskan untuk keluar rumah berniat berjalan-jalan menjernihkan pikirannya yang selama ini memikirkan Taerae.

"Mau kemana?" tanya Yeji saat melihat Hyura sudah rapi dengan pakaian kasualnya.

"Jalan-jalan sebentar," jawabnya.

"Kalau begitu sarapan dulu, kamu tidak boleh keluar rumah dengan perut kosong." kata Yeji.

Hyura mengangguk patuh, ia lalu sarapan bersama Yeji dengan roti panggang yang sudah dibuatnya.

🌼🌼🌼

Hyura duduk di halte bus, disebelahnya ada Ricky yang memaksa ikut dan siap menemaninya kemanapun ia pergi.

"Kita mau kemana?" tanya Ricky.

"Entahlah, naik bus saja dulu." jawab Hyura.

Tak lama bus datang dan keduanya langsung masuk, mereka duduk di kursi dekat pintu keluar. Hyura terlihat melamun sembari menatap kearah luar jendela bus, Ricky yang melihat itu merasa khawatir.

"Kamu baik-baik saja kan Hyu?" tanya Ricky.

Hyura mengangguk pelan, ia kembali fokus keluar jendela. Ricky hanya bisa pasrah, mungkin Hyura belum mau menceritakan masalahnya.

Setelah melewati beberapa halte, mereka akhirnya turun disalah satu halte dekat sungai Han. Yap, akhirnya tujuan mereka berhenti di sungai Han.

Hyura dan Ricky berjalan kearah sungai Han, terlihat cukup ramai dengan beberapa orang yang tengah piknik.

"Hyura, aku sewa peralatan piknik dulu ya? Sepertinya seru kalau kita piknik," ujar Ricky. Hyura mengangguk saja.

"Yasudah, kamu tunggu disini sebentar."

Ricky lalu meninggalkan Hyura untuk menyewa alat-alat piknik dan membeli beberapa makanan. Sedangkan Hyura memutuskan untuk duduk menunggu disalah satu bangku yang ada tak jauh dari tempatnya berdiri.

Sibuk melihat sekeliling, netranya tiba-tiba menatap figur yang sangat familiar di matanya, sosok yang selama seminggu ini menghantui pikirannya, sosok yang dengan tega mengusir dan memecatnya tanpa alasan yang jelas dan sosok itu adalah Kim Taerae.

Hyura berpura-pura tidak melihat pria itu, pandangannya ia alihkan kearah lain. Namun ternyata Taerae juga melihat Hyura, ingin sekali rasanya ia menghampiri gadis itu.

Namun ia tak berani, ia merasa sudah sangat melukai gadis itu dengan ucapannya yang kasar dan menyakitkan.

"Kenapa tidak menghampirinya?" tanya Mago.

"Aku tidak mau,"

Mago tersenyum, "Kau merasa bersalah ya pada dirinya? Seharusnya kau meminta maaf, dia sampai menangis sesegukan malam itu."

Taerae menatap Mago tak percaya.

"Bukankah kau ingin segera meninggalkan dunia ini? Itu kan yang kau inginkan selama ini? Kalau kau tidak bertindak maka percuma saja, kau akan semakin lama hidup disini." jelas Mago.

"Tapi dia terlalu mencampuri masa laluku,"

Mago terkekeh, "Itukan sudah tugas dia. Dia ingin membantumu terlepas dari belenggu masa lalumu, dia hanya ingin kau menceritakan masalah apa yang terjadi di masa lalumu, dia hanya ingin membantumu Kim Taerae."

Mendengar ucapan Mago, membuat Taerae menguatkan tekad untuk menghampiri Hyura.

🌼🌼🌼

"Mau apa kamu kesini?" tanya Hyura cuek.

Ekor matanya menangkap sosok Taerae yang mendekat kearahnya dan duduk tepat disebelahnya.

"Aku ingin meminta maaf" jawabnya.

"Aku tidak akan memaafkanmu," sahut Hyura masih dengan nada cueknya.

Ah, Taerae sudah menduga hal ini. Hyura tidak mungkin memaafkannya semudah itu setelah diperlakukan tidak baik olehnya.

"Aku sangat amat menyesal sudah berkata kasar dan membentakmu, dan juga memecatmu tanpa alasan yang jelas."

Hyura mendengus, baru sadar sekarang pria menyebalkan itu?

"Kalau kamu memang ingin tahu, akan aku ceritakan semua masa laluku dan akan aku ceritakan siapa itu Haewon." katanya.

Mendengar nama Haewon disebutkan membuat Hyura sedikit tertarik, ia memang sangat penasaran dengan perempuan itu.

"Kalau kamu ada waktu datanglah ke hotel, aku akan menceritakan semuanya padamu tanpa terkecuali."

Setelahnya Taerae beranjak dari duduknya, Hyura masih terdiam di tempatnya sampai Ricky datang membawa peralatan piknik.

🌼🌼🌼

Malam harinya, Hyura memutuskan untuk datang ke Star lost hotel, ia begitu penasaran mengenai masa lalu Taerae juga perempuan bernama Haewon itu.

Sesampainya ia di hotel, dirinya sama sekali tak melihat batang hidung Gyuvin yang biasanya akan menyambutnya dibalik meja resepsionis.

"Kemana anak itu?" tanyanya.

Langkah Hyura kembali dilanjutkan menuju ruangan milik Taerae, mantan atasannya itu.

Saat ia masuk ke ruangan milik Taerae, pria itu tak ada disana. Hyura mencarinya kesana kemari, namun ia tak kunjung menemukannya. Malah yang ia temukan adalah secarik post it diatas meja.

Hyura, kalau kamu datang temui aku di taman hotel

Ps: kuharap kamu benar-benar datang

𝑆𝑡𝑎𝑟 𝐿𝑜𝑠𝑡✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang