VIII. Si tsundere

16 4 0
                                    

Cahaya matahari pagi itu menembus jendela. Bias cahayanya menerpa seorang gadis yang tengah bergelung dalam selimut, ia membuka matanya perlahan karena merasa terganggu. Hyura terduduk di tempat tidur itu dan berkedip beberapa kali untuk memfokuskan pandangannya

"Putri tidur sudah bangun?" Hyura pada awalnya hanya mengabaikan suara itu. Tetapi ia mulai menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya. Dan suara itu.... Suara itu bukan milik Yeji. Suara itu sangat berat seperti seorang pria.

Hyura menoleh ke sisi kanannya dan melihat seorang pria memakai setelan jas dan melipat tangan didepan dadanya. "Kim Taerae?!"

Taerae mengacungkan jari telunjuknya ke depan bibirnya. "Mulai sekarang panggil aku Kim Sajangnim, aku ini lebih tua darimu."

Hyura langsung memundurkan posisinya menjauh dari Taerae. "Apa yang kamu lakukan kepadaku tadi malam?!"

Taerae tersenyum hanya di satu sudut bibirnya. Ia berjalan maju mendekati tempat tidur. Tubuhnya menunduk dengan tangan menahan berat badannya. Ia terus mendekat ke arah Hyura hingga wajah mereka hanya berjarak satu jengkal saja.

Yang dilakukan Taerae selanjutnya adalah menoyor dahi perempuan dua puluh dua tahun itu. "Kamu tertidur di mobilku!"

Hyura tertawa tidak enak sembari menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Aahh, terimakasih banyak Kim Sajangnim."

"Untuk apa?"

"Membawaku kesini? Dan tempat tidur ini."

"Kamu pikir semua ini gratis hah? Lagipula aku tidak sudi menggendong tubuhmu yang berat itu, Gyuvin yang melakukannya, Sekarang bangun dan pulanglah." Taerae berjalan menjauh dan meninggalkan Hyura di ruangannya.

"B-baik Kim Sajangnim."

🌼🌼🌼

Sejujurnya Hyura masih sangat mengantuk sekarang. Tetapi Ia harus tetap berjalan untuk pulang terlebih dahulu. Tangannya mengambil ponselnya yang kehabisan daya. Pasti Yeji telah menghubunginya berulangkali. Padahal ponselnya telah mati sejak tadi malam.

"Nona Hyura!"

Ketika sampai di lobi, Ia dikejutkan dengan Gyuvin yang kini sedang duduk bersama dengan dua orang lainnya. Seorang pria bernama Hanbin dan satunya adalah arwah yang Ia ajak untuk menginap di hotel ini, Kim Chaehyun. Penampakan Chaehyun sekarang telah berubah menjadi seperti manusia pada umumnya. darah disekujur tubuhnya telah menghilang entah kemana.

"Hai Gyuvin."

"Selamat datang di Star Lost hotel nona Hyura, semoga anda nyaman bekerja sama dengan kami." Hanbin mengangkat tangannya untuk berjabat tangan dengan Hyura.

Hyura tersenyum kaku. Ia masih belum bisa percaya bahwa ketiga orang yang Ia lihat sekarang ini adalah arwah. "Tentu, namaku Min Hyura."

"Aku penasaran bagaimana kamu bisa dengan begitu mudah membawa satu pelanggan kesini, padahal biasanya orang yang baru saja dibuka mata batinnya sering pingsan." Gyuvin menarik Hyura mendekat. Matanya menatap penuh curiga ke arah Hyura.

Hanbin menarik Gyuvin menjauh darinya. "Kamu tidak sopan sekali dengan perempuan!"

"Aku kan hanya penasaran hyung."

Hanbin hanya menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah Gyuvin. "Oh iya, sepertinya kamu adalah manajer spesial ya? Aku melihat tadi malam kamu digendong oleh Kim Sajangnim, padahal biasanya dia selalu menyuruh Gyuvin, aku, atau yang lain."

Hyura melongo tidak percaya. Bukankah tadi Taerae mengatakan jika dirinya digendong oleh Gyuvin? "Tapi Kim Sajangnim bilang kalau aku digendong Gyuvin."

"Tidak Nona, Kim Sajangnim menyuruhku mengantar Chaehyun menuju kamarnya." Ujar Gyuvin menimpali.

"Benarkah?" Pertanyaan itu dijawab anggukan kompak dari ketiga sosok didepannya. Mengapa Kim Taerae berbohong kepadanya?

"Nona Hyura, kamu mau pulang? Mau aku antar tidak? Kamu terlihat sangat kelelahan." Gyuvin mengatakan itu.

"Tidak perlu Vin, kamu kan harus berjaga disini." Hyura tidak enak dengan Gyuvin. Lagipula Ia bisa saja dimarahi Kim Taerae jika melakukan itu.

"Ayolah, hotel hanya buka pada malam hari."

"Benar Nona, lagipula sepertinya bocah ini ingin sekali keluar hotel, Ia sudah lama tidak keluar karena Kim Sajangnim melarang kami untuk keluar tanpa ada alasan khusus." Perkataan Hanbin mengejutkan Hyura. Jadi mereka ini tidak diizinkan oleh Taerae untuk keluar dari hotel ini? Sangat kejam sekali bos menyebalkan itu.

"Terakhir kali aku keluar tanpa alasan, aku hampir saja kehilangan nyawaku dua kali olehnya." Gyuvin bergidik ngeri jika melihat kemarahan bosnya. Hyura bisa membayangkan se-mengerikan apa Taerae saat itu.

"Baiklah, ayo."

"Diam Gyuvin, dia akan pulang bersamaku." Hyura baru saja ingin melangkah ke pintu keluar bersama Gyuvin tetapi suara dibelakangnya menginterupsi. Itu Kim Taerae berdiri dengan kedua tangan Ia masukkan ke dalam saku celananya.

"Ah.... Kim Sajangnim, baiklah." Gyuvin, Hanbin, dan Chaehyun langsung menunduk menjauh dari Hyura.

"Aku pikir untuk memberimu tumpangan agar aku bisa tahu rumahmu juga." Hyura hanya mengangguk sebagai jawaban.

Taerae menatap ketiga sosok disampingnya bergantian. "Apa yang kalian lihat? Gyuvin dan Hanbin kembali bekerja!"

"B-baik Kim Sajangnim."

🌼🌼🌼

"Terimakasih sudah mengantarku." Taerae hanya berdehem singkat. Ia menatap sekilas tempat tinggal Hyura. Lalu fokusnya kembali ke setir mobil dan pedal gas yang dia injak. Selanjutnya, mobil merah mewah itu melaju dengan cepat.

"Min Hyura kamu ini kemana saja! Itu siapa?! Astaga.... Jangan bilang itu sugar daddy--" Dari belakang Hyura mendengar suara keras milik Yeji. Ia langsung membungkam mulutnya yang mengatakan hal-hal diluar nalar barusan.

"Kak! Jangan asal bicara!"

𝑆𝑡𝑎𝑟 𝐿𝑜𝑠𝑡✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang