X. Pohon yang mulai hidup

15 2 0
                                    

Disuatu malam, ketiga pegawai kepercayaan Kim Taerae beserta malaikat maut ada di taman, mereka berempat menatap pohon tua yang kini mulai tumbuh daun dan kuncup bunga.

"Pohonnya sudah mulai hidup," celetuk Hanbin.

"Setelah beribu-ribu tahun pohon ini mulai hidup, apakah ini ada kaitannya dengan manager baru?" tanya Yujin.

"Manager baru?" Jiwoong bertanya.

Gyuvin mengangguk antusias, "Benar. Namanya nona Hyura," jawabnya.

"Ah, maksudmu gadis yang digendong Taerae malam itu?" tanya Jiwoong lagi.

"Bagaimana kamu tahu?" Gyuvin bertanya, karena seingatnya malam itu ia tak melihat Jiwoong didalam hotel.

"Tentu saja aku tahu,"

Hanbin menatap pohon itu dengan pandangan tak biasa, lalu beralih pada Yujin dan Gyuvin. "Kalian tahu kan apa yang akan terjadi jika pohon ini mulai berbunga?" tanyanya.

"Kim Sajangnim akan pergi dan hotel ini akan menghilang." jawab Gyuvin sedikit ragu.

Hanbin mengangguk, "Kamu benar Gyuvin. Kalau Kim sajangnim pergi lebih dahulu, bagaimana dengan nasib kita? Berkeliaran di dunia tanpa tahu arah," ujarnya.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Yujin, ia hanya anak bawang. Jadi ia bingung harus melakukan apa.

"Kita harus menyingkirkan nona Hyura," jawab Hanbin mantap.

Mereka kaget dengan jawaban Hanbin, menyingkirkan manager baru? Apa hubungannya pohon ini dengan Hyura?

"Apa hubungan nona Hyura dengan pohon ini?" tanya Gyuvin bingung.

"Pohon ini sudah lama kering kan? Dan setelah kedatangan nona Hyura, pohon ini mulai hidup. Itu artinya kita harus menyingkirkan nona Hyura agar Kim sajangnim tidak pergi dan hotel ini tidak menghilang." jelas Hanbin.

"Bagaimana caranya menyingkirkan nona Hyura?"

Hanbin tersenyum. "Suruh dia masuk ke kamar nomor 13,"

🌼🌼🌼

Hyura baru saja menyelesaikan pekerjaannya, ia lalu berjalan menuju bar tempat dimana Hanbin bekerja.

"Kamu terlihat kelelahan," celetuk Hanbin ketika Hyura langsung duduk dan menjatuhkan kepalanya di lipatan tangannya.

"Bosmu itu sangat menyebalkan," ujar Hyura.

"Memang, dia sangat amat menyebalkan."

Hyura mengangkat kepalanya dan menatap Hanbin, "Dia baru saja menyuruhku melakukan banyak hal. Dia pikir aku ini robot apa? Aku juga butuh istirahat," katanya sebal.

Hanbin terkekeh pelan, ia lalu menyodorkan segelas minuman pada Hyura.

"Ini, kubuatkan minuman untukmu."

Hyura langsung meneguknya sedikit, "Lumayan. Kamu jago juga membuat minuman," pujinya.

Hanbin tersenyum, ia lalu mengeluarkan sebuah barang dan disodorkan pada Hyura.

Hyura mengerutkan alisnya, sebuah dupa? Untuk apa Hanbin memberikannya?

"Boleh aku meminta tolong?" pinta Hanbin.

Hyura mengangguk. Walau ia sedikit keheranan.

"Bisakah kamu membakar dupa ini untuk tamu di kamar nomor 13?"

"Baik,"

Hyura bangkit dan membawa nampan kecil berisi dupa itu, Hanbin yang melihat punggung Hyura hanya bisa menghela napasnya.

"Maafkan kami nona Hyura." gumamnya.

🌼🌼🌼

Hyura membuka kamar nomor 13 menggunakan kunci, ia masuk kedalam sana dan langsung disambut lorong panjang yang dihiasi cahaya remang dari obor yang menempel di dinding.

"Menyeramkan," gumamnya.

Ia menguatkan hatinya dan bergegas melangkah masuk, suara dari heels yang dikenakannya bergema di ruangan itu. Disetiap langkahnya, jantung Hyura makin berdebar kencang.

Hyura sampai disebuah pintu besi, ia menghembuskan napasnya dan membuka pintu itu dengan perlahan. Kakinya melangkah masuk, didepan sana, terlihat sebuah lemari kayu tua dengan pintu yang sedikit terbuka dan didepannya ada sebuah meja.

Hyura berjalan ke meja itu, ia meletakkan nampan yang dibawanya dan segera menyalakan dupa. Selesai menyalakan dupa, matanya terfokus pada pintu lemari yang berdecit pelan. Bisa ia lihat sosok wanita dengan rambut panjang tengah menatapnya tajam.

"Pe---"

Baru saja Hyura akan berucap, sebuah tangan langsung membungkam mulutnya.

"Jangan berbicara, dia akan menyerang manusia yang bersuara." bisiknya.

Mata Hyura membulat kaget mendengar hal itu.

🌼🌼🌼

Taerae terlihat kebingungan dengan wajah kesal, ia tak melihat batang hidung Hyura setelah gadis itu pergi bersamanya.

"Dimana gadis itu?" tanyanya.

Ia lalu sudah bertanya pada Gyuvin dan Yujin mengenai keberadaan Hyura, namun keduanya menjawab tak tahu. Langkahnya lalu membawa dirinya menuju bar dimana Hanbin melakukan tugasnya.

"Hanbin, kamu melihat Hyura?" tanya Taerae to the point.

Hanbin yang ditanya seperti itu terlihat gelagapan, bingung menjawab jujur atau tidak. Taerae yang melihatnya langsung menatap tajam.

"Apa yang kamu sembunyikan? Kamu tahu Hyura dimana? Aku sudah mencarinya dan menanyakan pada Gyuvin dan Yujin,"

"N-nona H-hyura ada di kamar nomor 13," jawab Hanbin gelagapan.

Taerae membulatkan matanya, "APA KAMU BILANG? SIAPA YANG MENYURUHNYA MASUK KESANA?"

"M-maaf sajangnim, ini rencana kami bertiga untuk menyingkirkan nona Hyura."

BRAK!!!

Taerae memukul meja dengan keras, ia lalu bergegas pergi menyusul Hyura dengan cepat. Ia tak bisa membiarkan Hyura masuk kesana.

"Semoga dia baik-baik saja," gumamnya.

🌼🌼🌼

Nafas Hyura terdengar memburu, Taerae kembali berbisik. "Cepat keluar dari sini, jangan menengok ke belakang dan jangan kembali."

Hyura mengangguk, setelah Taerae melepaskan tangannya dari mulut Hyura, gadis itu langsung berlari tanpa menoleh ke belakang.

Sedangkan Taerae menampilkan smirknya pada sosok hantu yang menyembulkan kepalanya itu.

"Kau tidak akan bisa mencelakainya," ujar Taerae.

Sosok itu tertawa seram, "Apakah kau yakin?"

Sosok itu lalu memanggil nama Hyura berkali-kali, sedangkan Taerae tertawa sinis.

"Panggil saja, dia tak akan kembali."

Sosok itu masih memanggil nama Hyura, dan si gadis yang sudah hampir mencapai pintu keluar mendengar suara Taerae yang memanggil namanya.

"Kim sajangnim!!" katanya.

Kakinya kembali berlari menghampiri Taerae, ia membuka kasar pintu besi itu. Taerae yang melihatnya kaget, si gadis langsung menghampiri Taerae dengan wajah cemas.

"Kim sa---"

Dengan cepat Taerae membungkam bibir Hyura dengan bibirnya, gadis itu terlihat kaget maniknya bersitatap langsung dengan manik milik Taerae.

𝑆𝑡𝑎𝑟 𝐿𝑜𝑠𝑡✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang