Double up, nih!
Hehehe, 100 vote aku lanjut!
Typo tandainn
Selamat membaca~
***
Kaivan keluar dari kamar mandi dengan Wajah yang basah, la mengambil Jaket dan kunci motor nya setelah itu la keluar dari kamar.
Kaivan berjalan menuruni tangga, la melirik Ayahnya yang berada di ruang makan dan tengah berbincang di telepon.
Memilih abai, kaivan melanjutkan langkahnya untuk menuruni tangga. Tetapi matanya dengan reflek melihat ayahnya yang berjalan menghampirinya.
"Mau kemana? Ini sudah malam." Kaivan tak Menggubris Pertanyaan Davin, ia melewatinya begitu saja.
"Ayah bertanya padamu, kai!" kaivan menghentikan langkahnya. la merasakan pandangan menusuk dari ayahnya, membuatnya tanpa sadar mengepalkan tangannya.
"Bukan urusan ayah!" Kaivan kembali melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Davin.
Ia keluar dari rumahnya dan berjalan menghampiri motornya. Tanpa memakai helm, Kaivan melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumahnya.
Kaivan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai tujuan. Ia berniat pergi ke tempat tongkrongannya.
Setelah beberapa saat di perjalanan, Kaivan akhirnya sampai di sebuah bengkel, tempat biasa ia berkumpul dengan teman-temannya.
Kaivan memarkirkan motornya di samping motor lain, ia kemudian berjalan menghampiri teman-temannya.
"Datang juga, kamu. Kita menunggumu sedari tadi." seorang pemuda berambut ikal berwarna coklat terang menghampiri Kaivan.
Pemuda itu adalah Alan Raynor, sahabat baik Kaivan. Ia memiliki tinggi sekitar 165 cm, Alan terbilang pemuda yang imut. Ia memiliki pipi yang cukup chubby, ditambah matanya yang bulat dan bibir yang mungil. Kulitnya putih, dan matanya berwarna hijau zamrud dengan bulu mata yang panjang.
(Ngomong ngomong, ini kan latarnya di luar negri yaa. Jadi bayangin aja mereka ngomong pake bahasa Inggris, aku baru bilang ini sekarang karena sebenernya aku juga bingung+gabisa bahasa enggress T-T).
"Menunggumu itu berasa nungguin dia yang tidak pasti." pemuda yang tengah memperbaiki motor menyahut dengan nada suara yang di buat-buat membuat Alan berlagak ingin muntah mendengar nya, sedangkan yang lainnya tertawa.
"Tertawa saja, tertawa yang kencang!" pemuda itu berseru kesal karena di tertawakan. Pemuda yang tengah memperbaiki motor itu bernama Mark Olsson.
Mark berumur 19 tahun, selisih tiga tahun dengan Kaivan. Mark adalah pemuda yang jenius, ia berhasil mendapatkan beasiswa di High hopes school dan lulus dengan nilai yang sangat bagus. Berkat bantuan pamannya, Mark juga berhasil membangun sebuah bengkel kecil yang sekarang ini sering di jadikan tempat nongkrong.
Mark memiliki perawakan yang gagah, tingginya sekitar 187 cm juga tubuh yang terbentuk karena ia yang rajin berolahraga. Mark memiliki kulit putih dengan rambutnya yang berwarna hitam legam juga bola mata berwarna coklat terang.
"Kau sudah seperti jamet di Facebo*k." pemuda yang terlihat tengah duduk sambil bermain kartu menyahut. Pemuda itu bernama Larry Briven.
![](https://img.wattpad.com/cover/357576987-288-k156287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Impromptu Father! [END]
FantasyDavin tak sengaja ketiduran di taman, seharusnya bukan masalah. Tetapi ketika ia terbangun, ia tiba tiba berada di kamar. Benar, kamar. Tetapi bukan kamar nya. Ada yang salah, ia berkaca dan melihat orang lain di pantulan nya. Setelah mencerna apa...