9. Tugas

50 5 0
                                    


[A1]

Beberapa hari ini kelas A1 terlihat lebih sepi daripada biasanya yang terdengar ramai. Namun kelas itu tetap ramai karena Haechan dan gerombolannya. Kebanyakan dari mereka sedang belajar untuk OSN. Terlihat wajah ambisius dari mereka untuk mengikuti OSN ini.

"Serius amat Lo semua. Hati-hati jatuh cinta." celetuk Haechan yang duduk di meja miliknya.

"Sini Lo aja yang gue jatuhin. Mau enggak?" kata Renjun yang menyahuti ucapan Haechan.

"Bercyandahh...." ucap Haechan dengan wajah tengil.

"Lo daripada enggak ada kerjaan mending Lo kerjain tugas yang di kasi tadi." tukas Chaeyeon yang sedang mengerjakan tugasnya.

"Males." jawab Haechan yang berjalan ke arah meja Han.

"Udahlah pusing kepala gue lihat teori-teori." ucap Shuhua yang menyandarkan tubuhnya ke belakang.

Lia menatap teman-temannya yang sedang belajar untuk olimpiade di sela-sela waktu jam kosong. Raut wajah mereka terlihat sangat serius dan penuh ambisi. Lia terlihat meringis saat melihat temannya yang terlihat tertekan. Lia mengalihkan pandangannya saat ada yang menepuk pundaknya.

"Lihat apa?" tanya Eric yang menepuk pundak Lia dengan pulpen.

"Mereka serius banget mirip zombie." ucap Lia yang menunjuk teman-temannya yang sibuk belajar.

"Mereka itu penuh ambisi karena mereka enggak mau mengecewakan guru yang udah susah ngajarin mereka. Tapi memang ada yang sudah ambisius." kata Eric yang tertawa kecil.

Lia menganggukkan kepalanya setuju, "Mereka terlalu keras pada diri sendiri."

"Ya begitulah anak yang ambisi. Mereka tidak peduli pada diri sendiri. Yang ada di pikirannya saat ini hanya ada keinginan untuk mendapatkan sesuatu." ucap Eric.

"Ngapain Lo berdua? Lagi gibah ya." Haechan tiba-tiba udah ada di sebelah Eric.

"Ngagetin lo." kata Eric karena Haechan muncul tiba-tiba.

"Gibah ya Lo berdua." ucap Haechan yang menatap Eric dan Lia dengan mata memicing.

Eric memukul kepala belakang Haechan dengan sebuah buku. Sedangkan sang empu mengusap kepalanya yang baru saja di pukul oleh Eric.

"Sakit bulan kunci." kata Haechan yang menatap Eric tajam.

"Berisik Lo bekantan." sembur Renjun yang terganggu dengan ocehan Hechan yang tidak ada hentinya.

"Bhakss di katain bekantan sama si koko." Sanha humornya receh banget emang.

"Lo dari pada diem enggak ada kerjaan. Selesain tugas Lo. Pengumpulan tugas terakhir waktu pulang sekolah." ucap Renjun yang membuat teman-temannya tersenyum lebar alias terpaksa.

'Anying si koko. Udah tugas yang di kasih banyak terus terakhir di kumpul waktu pulang sekolah.'

'Si koko kalo ngomong seenak jidat.'

'Huhuhu ngenes banget dah.'

'Tolong gue lelah.'

'Lambaikan tangan pada kamera.'

Begitulah batin murid-murid kelas A1. Sekali di kasi tugas langsung setumpuk. Gila aja ngerjain tugas berlembar-lembar. Pengen resign aja anak-anak dari sekolah.

"Mama tolong anak mu ini." kata Han yang menatap tugasnya yang masih banyak.

"Huhuhu pengen resign jadi murid." Lia menatap tugas yang tidak ada selesainya.

A1 classTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang