[A1]Minggu pagi hari ini rumah Baejin sudah ramai dengan teman-temannya yang akan melaksanakan janji mereka untuk membersihkan rumah besar tempat mereka membuat video kemarin. Mereka datang ramai-ramai sambil membawa beberapa peralatan kebersihan.
"Pagi dunia tipu-tipu! Wah udah rame ternyata!" teriak Hyunjin yang baru saja datang bersama dua kembarannya.
"Gue kira lo masih tiduran di rumah sambil merengek enggak jelas sama tante Mina. Ternyata lo kelihatan enggak kenapa-napa? Yah penonton kecewa." kata Chaeyeon.
"Ada masalah apa lo sama gue? Berantemlah kita sini." ucap Hyunjin mendengus kesal.
"Eh tau enggak." ucap Nancy yang membuat mereka penasaran.
"Kenapa? Ada hot news apa hari ini?" tanya Jihoon dengan wajah kepo.
"Pasti lo semua kaget dengar ini. Kemarin malam waktu gue pulang dari rumah Shuhua gue lihat Bomin bonceng cewek di perempatan jalan mau ke alun-alun kota. Tapi gue enggak lihat secara jelas muka ceweknya gimana." ucap Nancy.
"Serius lo?!" tanya Lia dengan wajah tidak percaya.
"Iya, enggak bohong gue. Ceweknya muslimah banget pakaiannya. Bahkan mereka aja enggak ada yang kontak fisik secara langsung. Waktu boncengan aja di halangin sama tas punya ceweknya. Enggak ada interaksi sama sekali kayak saling diam aja. Gue aja waktu ngelihat kaget banget. Karena selama ini gue lihat Bomin enggak pernah deket sama cewek." lanjut Nancy.
"Yang sholehot mundur saingan lo berat. Mending sama gue aja." kata Hyunjin yang membuat mereka mendengus malas.
"Berat ya wir saingannya. Sukanya sama yang sholehah bukan yang sholehot. Mundur secara perlahan wir." ucap Chaeyeon.
"Umin pasti lo tau sesuatu tentang Bomin. Setiap hari 'kan lo selalu sama Bomin." kata Nancy yang menatap ke arah Seungmin.
"Aku enggak terlalu tau masalah ini. Yang aku tau dari Bomin katanya dia dijodohin sama anak temen Papanya dan masih tahap ta'aruf belum bahas pernikahan juga karena masih lama juga waktunya. Nama calonnya kalo enggak salah Ayana tinggal di dekat sini katanya. Aku enggak tau lagi cuma itu aja yang aku tau dari Bomin." jawab Seungmin.
"Jadi enggak ada kesempatan beneran ini huwee...." ucap Shuhua yang mengguncangkan tubuh Nakyung.
"Patah hati dedek mas." sambung Chaeyoung.
"Tetangga baru gue itu. Rumahnya pas banget di sebelah rumah gue. Baik banget orangnya terus ramah juga. Alim anaknya sering banget ikut pengajian di masjid kompleks. Gue dengar-dengar dari Mama katanya dia penghafal Al-Qur'an juga." ucap Nakyung yang membuat mereka tersenyum paksa.
"Jangan terlalu suka dan cinta sama orang. Meskipun dia udah kenal lo dari kecil tapi perasaan enggak bisa di paksa. Jangan terlalu berharap kalo ujung-ujungnya patah hati dan menyalahkan orang lain. Yang salah kalian tapi yang kena orang lain. Cintai dia secukupnya jangan terlalu berlebihan. Mencintai tanpa dicintai itu rasanya enggak enak. Yang sakit kalian sendiri sedangkan dia senang-senang di luar sana." kata Renjun yang membuat mereka terdiam.
"Nasihat pagi hari ini dari Koko." ucap Han.
"Ayo berangkat sekarang. Anak-anak yang lain ada yang udah kesana duluan. Barang-barang jangan lupa di bawa dan pastikan semuanya enggak ada yang ketinggalan biar enggak kerja dua kali." titah Renjun pada teman-temannya.
Mereka kemudian berangkat menuju ke lokasi yang tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah Baejin. Beberapa barang-barang di angkut terlebih dahulu ke lokasi dan beberapa dari mereka sudah berangkat menuju ke lokasi. Terlihat di depan rumah itu sudah ada beberapa anak-anak yang sudah sampai lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A1 class
RandomSelamat datang di kelas A1 yang di beri julukan dengan 'Murid Istimewa'. Tingkah para penghuni yang random dan absurd membuat guru-guru yang mengajar merasa kewalahan menghadapi tingkah mereka yang super aktif. Di balik sifat mereka yang random itu...