15. Mini Vlog

35 3 0
                                    


[A1]

Sore hari ini geng cowok-cowok kelas A1 sedang berkumpul di rumahnya Jaemin. Mereka di undang Jaemin ke rumahnya karena ia sendirian di rumahnya. Kedua orang tuanya lagi ke luar kota karena ada pekerjaan makanya Jaemin ngundang teman-temannya. Bungkus jajanan dan minuman udah bertumpuk di ruang tamu. Sedangkan penghuninya lagi sibuk main game ps di tv.

"Gue bosen banget. Main yuk." kata Haechan yang tiduran di ruang tamu.

"Inikan udah main. Lo mau main apa lagi emang?" tanya Jungmo yang lagi bukain kuaci tapi kuacinya di makanin Sanha terus.

"Tangan Lo. Capek-capek gue kupasin kulitnya malah di makan sama lo." lanjut Jungmo yang memukul tangan Sanha.

"Menggoda mata gue soalnya." jawab Sanha menyengir lebar.

"Sini mata lo gue solatip." kata Jungmo mendengus kesal.

"Buat mini vlog yuk." usul Junkyu yang bangkit dari rebahannya.

"Hah mini vlog apa?" tanya Sunwoo bingung.

"Ya buat konten tentang sehari-hari gitu atau apa aja. Terus kita posting di toktok atau engga wetube. Kayak gini loh contohnya." jawab Junkyu yang menunjukkan sebuah video kepada teman-temannya.

"Boleh juga tuh. Bisa dapat duit kita dari video itu. Jadi mau buat kapan?" tanya Sunwoo yang menatap teman-temannya.

"Mari kita tanya kepada ketua dulu. Jadi pak ketu apa kita boleh buat mini vlognya? Enggak aneh-aneh kok isinya." ucap Hyunjin yang duduk di sebelah Renjun.

"Hmm boleh. Awas ada yang aneh-aneh. Gue jadiin makanan buaya." jawab Renjun yang menganggukkan kepalanya.

"Sip bagus. Nanti malam buat yuk. Kita buat channel dulu aja. Terus upload di ig kelas buat promosi. Jangan lupa di post di ig kalian juga." kata Junkyu.

"Gue tau tempat horor yang bagus. Mau?" ucap Hwall pada teman-temannya.

"Baru konten pertama udah setan duluan. Enggak ada yang lain apa gitu ged?" jawab Haechan yang lagi makanin jajanan yang ada di meja.

"Bilang aja takut." kata Renjun yang matanya fokus membaca buku yang di bawa olehnya.

"Enggak ya. Gue itu pemberani." ucap Haechan yang menepuk dadanya.

"Enggak salah lagi maksudnya." jawab Renjun yang membuat Haechan mendengus kesal. Teman boncelnya ini senang sekali memancing emosi.

"Heh boncel enak aja lo kalo ngomong. Gue itu berani ya emang Lo yang takutan." kata Haechan kesal.

"Sekali Lo ngomong boncel lagi gue tendang lo keluar dari rumah ini. Gue itu udah termasuk jajaran orang yang cukup tinggi." ucap Renjun yang menatap tajam Haechan.

"Berisik." kata Hwall yang menatap malas keduanya.

"Sensi mulu Lo Hwall. Ada masalah apa? Sini cerita sama gue." kata Jihoon yang duduk di seberang Hwall.

"Yang ada lo nambah masalah bukan menyelesaikan masalah." celetuk Haechan yang membuat Jihoon mendengus kesal.

"Hwall Lo enggak papa pulang malem-malem nanti? Siapa tau orang tua lo nanti nyariin." tanya Eric yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya.

"Enggak. Gue enggak masalah pulang jam berapa aja." jawab Hwall tanpa ekspresi alias datar.

"Eh tapi gue lihat-lihat Hwall, Hyunjin, sama Yeji kok kayak mirip ya? Gue pertama kali ngiranya mereka triplets." kata Junkyu yang ngemilin jajan astor.

"Gue setuju. Bedanya Hyunjin lebih dower." sambung Jihoon yang mengangguk setuju.

"Lo ada masalah apa sih sama bibir gue? Justru bibir gue ini pemikat para wanita." ucap Hyunjin dengan wajah kesal.

"Bibir dower kok bangga." kata Haechan dengan wajah julid.

"Gue sebagai pemilik bibir dower juga merasa terhina. Lo enggak tau aja pesona pria berbibir dower." sahut Sunwoo yang menyugar rambutnya ke belakang.

"Berisik kalian! Perkara bibir doang di ributin. Juga siapa yang mau perhatiin bibir lo semua." kata Renjun mendengus kesal.

"Ada yang perhatiin kalo lo tau. Bibir gue ini limited edition." ucap Sunwoo.

"Limited edition darimana? Banyak yang punya bibir dower kayak kalian. Cari sampe ujung dunia sana yang punya bibir dower pasti kalian nemu." jawab Renjun yang meletakkan bukunya.

"Heh boncel jangan salah dower-dower gini gue banyak yang suka." kata Hyunjin.

"Sekali lagi bilang boncel gue lempar pake buku ini. Lo 'kan buaya makanya banyak yang suka lo gitu aja. Emang Lo tau kalo cewek yang Lo deketin kayak gimana? Enggak 'kan. Kalo cewek itu juga buaya berarti lo cuma pelampiasan doang. Makanya jadi orang itu yang tulus bukan menel-menel sana sini." ucap Renjun yang meraih satu bungkus chitat* rasa sapi panggang.

"Bener juga. Tapi bodo amat. Yang penting banyak yang suka sama gue." kata Hyunjin yang di angguki Sunwoo.

"Mau buat video kapan?" tanya Yoshi pada mereka semua.

"Nanti malam gimana? Kita buat yang ada di sekitaran sini." ucap Eric yang sedang membuat sesuatu di ponselnya.

"Lo buat apasih dari tadi enggak selesai-selesai perasaan?" tanya Jungmo pada Eric.

"Tada! Udah jadi akun youtubenya. Jangan lupa subscribe." ucap Eric yang menunjukkan channel youtube yang di buat olehnya.

"Lah gue kira ngapain dari tadi. Ternyata buat akun youtube." kata Sanha yang duduk di samping Eric.

"Karena akun udah jadi kita bagi tugas aja. Ada yang bagian editing, rekam video, dan lainnya. Kita juga harus buat akun toktok buat promosi videonya." ucap Jaemin.

"Nanti bagi tugas aja. Pokoknya harus kerja semua. Nanti kalo udah viral kita party!" kata Junkyu dengan senang.

"Kita siapin sekarang semuanya biar nanti gampang. Ada yang punya tripod enggak? Punya gue enggak tau kemana." ucap Jaemin pada teman-temannya.

"Gue ada kayaknya." jawab Baejin yang mencoba mengingat dimana letak ia menaruh tripod miliknya.

"Cakep. Nanti kita ke rumah lo aja dulu baru buat vlognya." kata Eric.

"Biar gue cariin aja di rumah. Deket rumah gue dari sini. Hwall lo mau ikut enggak?" tanya Baejin pada Hwall.

"Enggak." jawab Hwall yang menatap ke arah Baejin.

"Kalian ada hubungan apa berdua? Perasaan kemana-mana berdua mulu. Jangan-jangan kalian...." ucap Jihoon dengan wajah julidnya.

"Sini gue lihat kepala lo dulu. Siapa tau otaknya ikut ke kubur sama ari-ari." kata Baejin dengan senyum lebar.

"Just kidding bestie." jawab Jihoon menyengir lebar.

"Gue laper. Ada mie enggak di rumah lo Jaem?" tanya Haechan pada Jaemin.

"Perut apa karet dah. Daritadi lo ngemilin jajan masih aja laper. Tuh si koko dari tadi cuma ngemilin buku." kata Han yang memakan cilok yang lewat di depan rumah Jaemin tadi.

"Gue belum makan dari pagi anying. Mak gue enggak masak gara-gara ngerawat kambing gue yang sakit." jawab Haechan.

"Perasaan peliharaan lo sapi dah. Kenapa sekarang jadi kambing? Mak Lo beli kambing baru Chan?" tanya Jeno bingung.

"Ya itu si sapi kesayangan mak gue." jawab Haechan yang berjalan menuju dapur.

"Anju kenapa sapi namanya kambing? Yang bagus kek gitu. Lah ini kenapa namanya kambing." ucap Felix.

"Mak gue yang kasih nama itu. Gue aja sendiri enggak ngerti kenapa di kasih nama kambing padahal yang di pelihara sapi." kata Haechan yang menemukan sebungkus mie di lemari.

"Chan gue mau juga!" ucap Jihoon yang berlari ke dapur.

"Buat sendiri!" kata Haechan yang sedang memotong sayur dan sosis.


_To be continued_

A1 classTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang