26. Nginap di rumah Haechan

32 2 0
                                    


[A1]

Setelah acara pensi kemarin seluruh murid-murid sekolah di beri waktu libur selama 3 hari. Anak-anak micin squad berniat untuk menginap di rumah Haechan sekaligus menemani Haechan karena kedua orang tuanya yang harus pergi ke bandung untuk merawat neneknya yang sakit. Sebenarnya mereka juga bosen mau ngapain gitu waktu liburan jadilah mereka nginap aja di rumah Haechan. Han, Sunwoo, dan Jihoon udah sampe duluan di rumah Haechan. Bahkan mereka kesana udah dari jam 07.00 pagi.

"Assalamu'alaikum atok oh atok! Atok woy!!" teriak Yangyang yang mengetuk pintu rumah Haechan.

"Enggak usah teriak. Lo mau di usir sama warga nanti." ucap Renjun yang menatap malas sepupunya itu.

"Lo kira ini rumah tok dalang apa." kata Baejin yang berdiri di samping Yangyang.

"Ini mana sih Haechan? Enggak di buka-buka pintunya." ucap Yangyang yang menekan tombol bel yang ada di sebelah pintu.

"Sabar napa entar di buka juga pintunya." kata Baejin yang duduk di kursi yang ada di depan rumah Haechan.

"Bunga anggreknya bangus." ucap Hao yang menatap jejeran bunga yang berada di halaman rumah Haechan.

"Woho pangeran datang!!" teriak Hyunjin yang baru saja datang bersama Hwall di belakangnya.

"Berisik." ucap Hwall yang memutar bola matanya malas.

"Eh baru dateng lo pada?" tanya Hyunjin yag mengalihkan pandangannya pada teman-temannya.

"Enggak, udah lima menit yang lalu." jawab Baejin yang memvuka ponselnya.

"Lah emqng Haechan kemana? Kok enggak di bukain pintunya?" tanya Hyunjin yang meletakan tasnya di samping pintu.

"Mana gue tau." jawab Baejin yang sedang membalas chat dari Mamanya.

"Lo semua mau kenalan sama cewek cantik enggak?" tanya Renjun yang menatap ke arah halaman rumah Haechan yang penuh dengan bunga dan pepohonan.

"Mana ceweknya?" ucap Hyunjin yang langsung menoleh ke arah Renjun.

"Tuh di atas pohon mangga. Kasian dia lagi kesepian gara-gara di tinggal sama om wowo." tunjuk Renjun ke arah pohon mangga yang ada di samping rumah Haechan.

"Si anjir ogah banget gue. Lo aja yang nemenin sana." kata Hyunjin bergidik ngeri.

"Masih pagi enggak usah main sama setan." ucap Baejin yang duduk santai di sebelah Hao.

"Lo mau lihat aslinya enggak? Cantik banget lo Jin." kata Renjun yang membuat Hyunjin merinding.

"Enggak. Gue masih doyan cewek asli bukan jurig." jawab Hyunjin yang bergidik ngeri.

"Lo enggak tau aja dia cantik mirip noni belanda. Mbak kasih tau wujud asli lo dong temen gue mau tau!" teriak Renjun.

"Asyou enggak usah di panggil anjir!" kata Hyunjin yang bersembunyi di belakang Hwall.

"Cih gitu aja takut." ucap Hwall yang di tarik-tarik oleh Hyunjin.

"Diem kamu Hwall." kata Hyunjin yang mendengus kesal.

"Gila cantik banget aslinya. Jin coba lihat kesana. Cantik banget mirip boneka hidup mukanya." ucap Yangyang yang berdiri di sebelah Hyunjin.

"Enggak mau. Bohong lo sama gue." jawab Hyunjin yang menggelangkan kepalanya brutal.

"Lihat dulu makanya njir. Gue yakin lo enggak bakalan bisa berpaling." kata Yangyang yang menarik-narik tubuh Hyunjin yang bersembunyi di belakang tubuh Hwall.

"Kagak mao dibilang-- anjay bening banget mukanya cok. Gila cakep banget mukanya kayak barbie." ucap Hyunjin yang menatap Wanita yang di panggil Renjun tadi.

A1 classTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang