28.insiden(sudah revisi)

24 1 0
                                    

Welcome

Bel pulang pun berbunyi semua murid berbondong bondong keluar kelas.

Thalia saat ini jalan menuju kelas khaza alasannya supaya ada teman kedepan,sesampainya didepan kelas khaza,thalia melihat sosok cowok tampan siapa lagi kalo bukan pacarnya khaza,azkara.

"Ngapain lo sini?"tanya thalia ke Azka yang sudah berada disamping cowok itu."Nunggu pacar gue lah,dia lagi piket,"jawab Azka.

"Ohh."

Tak lama khaza pun sudah selesai piketnya lalu dia berjalan menuju dua insan itu."hai,"sapa khaza dan tak lupa senyum khas nya.

"Hm."balas thalia sok dingin.

"Yok ayy"sahut Azka.

Mereka berdua jalan duluan dan meninggalkan thalia tanpa pepatah."malah ditinggalin"gumam thalia tercengo padahal niat hati ingin bareng malah tidak sesuai ekspektasi.

"Woi!tunggu!"teriak thalia.

Thalia pun menyusul sepasang kekasih itu yang sudah jalan duluan,nasib orang jomblo.

"Emang teman biadab lo,"cibir thalia.

"HAHAHA,"

Thalia memutarkan bola matanya jengkel."ketawa lagi,"cetus thalia ke dua insan itu.

Kini mereka sudah sampai di parkiran sekolah,disana ada Alden yang lagi duduk diatas motornya dengan enteng menggali emas sedangkan grabiell enteng memainkan ponselnya sambil duduk di atas motornya itu.

"Udah berapa banyak emas yang lo dapat?"tanya Azka meledek.

"Eh,banyak kali,"jawabnya,dengan entengnya alden di lapnya tangan yang bekas dari idungnya itu ke Azka yang kebetulan berdiri didekatnya.

"Shit,emang bangsat lo!"murka Azka menjitak kepala Alden.

"Anj,sakitt,"desis Alden mengusap usap bekas jitakan itu."udah nggak usah berentem,"lerai khaza.

"Dianya yang,"adu Azka merengek manja dengan sang kekasih..

"Huekk!"muntah thalia dan alden."Iri bilang nyet!"sindir Azka.

"Lo itu yang monyet,"cetus Alden tak terima."parah sih thal,Lo dibilang mirip monyet sama Azka,"kompor Alden berniat untuk memanas manasi suasana.

"Lo kali,gue nggak ngerasa kalo gue dikatain monyet,"jawab thalia menahan tawa.

Hal itu pun mengundang tawa sepasang kekasih itu sedang kan biell dia hanya senyum tipis,jangan ditanya lagi Alden dia sudah kena mental.

"Gue bercanda bro"sambung thalia menepuk pelan bahu Alden.

"Hmm,"

"Tapi gue perhatiin lagi ya,emang iya sih lo mirip monyet,"lanjut thalia dengan ketawa terbahak bahak tak lupa dua sepangang kekasih itu pun juga tertawa.

"Bangsat kalian semua!"upat Alden."udah,pulang"celetuk tiba tiba dari grabiell.

"Eh,ya,ya"

"Bawel,gue antar pulang,"ujar grabiell ke thalia."lo ngomong sama gue?"tanya thalia heran.

"Hm,"

"Enak aja lo panggil gue bawal,"kesal thalia tak terima.

"Emang FAKTA,"

"Udah thal nggak usah ribut mending pulang sekarang,"lerai khaza lelah mendengar perdebatan perdebatan yang tak jelas sedari tadi.

"Ok,hati hati pulangnya ya,ingat kak jangan sampai kenapa napa sahabat gue kalo sampai kenapa napa lo berhadapan sama gue!"ancam thalia.

Athalia And Osis||Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang