Athalia And Osis||Tahap Revisi

08.marah(sudah revisi)

Welcome

Mereka berdua pun keluar dari markas itu dan menaiki motor sport itu,menuju rumah thalia"Dimana rumah lo?"tanya grabiell.

"Komplek indah Surya,"jawab thalia.'nggak asing.'batin grabiell.

Grabiell pun menghidupkan mesin motornya dan menjalankan motornya itu dengan kecepatan sedang."INI BUKANNYA MOTOR KAK AZKA?"tanya thalia meninggikan suara agar terdengar.

"IYA,MOTOR GUE DITABOTASE SAMA LAWAN GUE,"ucap grabiell membalas dengan meninggikan suaranya."MAKSUD DIA NGETABOTASE MOTOR LO APA?"tanya thalia penasaran,dan juga ingin tahu apa maksud dari perkataan azka tadi.

"GAK TAU."kata grabiell.

'Maksud bang khenzo ngetabotase motor cowok rese apa?gue harus cari tau semua ini'batin thalia.

Tak lama diperjalanan mereka pun sudah memasuki komplek indah Surya."Yang mana rumah lo!?"tanya grabiell.

"Blok 23 no 15,"jawab thalia.

'Rumah teman mama?'batin grabiell.

Tak terasa motor grabiell sampai juga didepan rumah thalia."masuk,"titah grabiell dengan wajah dinginnya."Ya,Lo hati hati baliknya,"balas thalia.

"Hm."

Motor grabiell pun langsung pergi dari perkarangan rumah thalia dan thalia pun mencari akal untuk masuk kedalam rumah agar tidak kena marah oleh ortunya."Gimana caranya gue masuk ya?"gumamnya kebingungan ingin minta bukain ke satpam pun nggak mungkin,bisa tambah berabe nanti.

"Masuk lewat gerbang belakang aja kali ya"gumamnya menjentikan jari."nah benar tu,pintar juga lo thalia eh kan emang gue pintar,"monolog thalia cengengesan.

Tak mau berlama lama seperti orang gila,thalia pun berjalan menuju gerbang belakang rumahnya,sesampainya disana."buset tinggi amat ni pagar!"gumamnya kaget

"Udahlah coba aja dulu,"thalia pun mencoba untuk memanjat pagar itu dengan hati hati,"anjirr!kapan nyampe atas sih?"gerutunya yang sudah menaiki setengah pagar."nggak pagar depan,nggak pagar blakang sama aja"lagi dan lagi thalia mengerutui pagar rumahnya itu.

Ternyata perjuangannya yang diiringi omelan yang tak jelas itupun akhirnya bisa terlewati dan ya thalia sudah masuk diperkarangan rumahnya dan thalia pun segera berjalan menuju belakang rumah untuk bisa masuk.

Untungnya pintu belakang belum dikunci,thalia sudah didalam rumah,thalia pun berjalan sepelan mungkin agar tidak terdengar oleh siapa pun suara langkah kakinya.

Ternyata tidak sesuai ekspetasinya,tiba tiba saja ia bertemu dengan sang mama dan papa yang sedang duduk di ruang tamu.

"DARI MANA AJA KAMU?"tanya sang papa meninggikan suara sampai sampai mamanya dan thalia terkejut karena sang papa tidak pernah semarah ini sebelumnya.

"JAWAB!!"bentak abrian-papanya."Ak-aku t-tad-i ke-ru-"ucap thalia terpotong oleh papanya.

"Ngomong yang jelas Athalia nicolle mayzera!!"bentah rian yang sudah geram dan menyebut nama panjang thalia pertanda papanya sudah marah dengannya.

"Maaf pa aku tadi kerumah teman ngerjain tugas kelompok dan harus di kumpul besok ma pa makanya aku telat pulang,"bohong thalia menunduk dan memejamkan matanya,semoga saja papanya percaya."mana hp kamu?"tanya Rian menatap thalia tajam,ini baru pertama kalinya rian seperti ini kepada anak gadisnya,karena ini sudah sangat larut anak gadisnya ini pulang,apakah tidak pantas rian seperti ini?tidak ini sangat pantas demi kebaikan anaknya.

"Un-untuk a-pa pa?"tanya thalia tebata bata dan takut dengan tatapan tajam papanya."untuk telpon teman kamu yang katanya kerja kelompok,"jelas rian.

"Siniin hpnya,"titahnya.