P R O L O G

7.2K 488 22
                                    

Gemuruh helikopter di atas samudra luas semakin terdengar bising. Air laut gelap yang tadinya tenang berubah menciptakan pusaran gelombang kala helikopter tersebut mengudara tepat di atasnya.

Sedetik kemudian pintu helikopter terbuka, angin dingin seketika berhembus kencang menerpa rambut seorang pemuda yang tengah memegang dadanya kesakitan, dia duduk di pintu pesawat khusus tersebut seraya mengerang menahan nyeri, darah masih merembes dari bekas tembakan di dadanya.

Kemudian suara instruksi yang berasal dari atasan mereka telah terdengar.

"Drop it."

Dua orang pria berjas hitam lengkap dengan senjata api yang sejak tadi menjaga laki-laki itu langsung mendorong punggungnya menggunakan kaki hingga laki-laki itu terjun bebas ke atas samudra luas. Bunyi air laut terdengar kala tubuh laki-laki itu jatuh dari ketinggian 15 meter tepat di atas bayangan rembulan pada samudra.

Cairan merah darah mulai larut dengan air laut, oksigen dalam paru-parunya ikut menipis dan tubuhnya mulai tenggelam ditarik tekanan air yang semakin dalam. Namun lima menit kemudian sang pemuda itu berusaha naik ke permukaan lagi meski dengan sakit yang masih menggerogoti tubuhnya.

Laki-laki itu menengadah. Helikopter yang baru saja membuangnya kian meninggi, pergi meninggalkan dirinya di tengah lautan lepas dalam keadaan yang mengenaskan.

"Fuck.." umpat laki-laki itu, ia meremat dadanya kuat-kuat. Sakit pada bagian luka akibat peluru di dadanya semakin terasa saat air laut membasahi bagian itu.

"Arrghh.." Dia mengerang, napasnya terputus-putus, pun tenaganya ikut melemah.

"Uhuk..." Ia meludahkan darah dari mulutnya dengan kasar. Lalu mata tajamnya menyorot ke segala arah, dia benar-benar berada di tengah lautan lepas, tidak ada satu pun pulau yang bisa dia singgahi demi menyelematkan dirinya.

Sadar bahwa keberuntungaan tidak berpihak padanya. Tatapan manik gelapnya mulai sayu, ia membiarkan tubuhnya terombang-ambing ombak seraya menatap langit gelap dengan sorot pasrah. Dingin semakin menusuk pada seluruh bagian tubuh, membuat rasa beku terasa menjalar perlahan mematikan setiap sarafnya untuk berhenti berfungsi.

Ini karma.

Ya, karma. Mungkin, malam ini akan menjadi malam terakhirnya dia bernafas.

Karma ini akan dia terima sebagai balasan serta teguran dari Tuhan atas perbuatannya.

ZERO BASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang