BAB 10| Kekosongan

2K 240 32
                                    

Alarm utama pelabuhan mengaung nyaring. Gema yang berbunyi panjang itu memberitahukan siaga kepada seluruh penjuru di kepulauan ini.

Surround it now. Intruksi dari sang Kapten terdengar.

Riley dan Zein mulai berlari menuju dasar pelabuhan bersamaan dengan dua helikopter yang melintas di udara menuju kapal kayu milik perompak Liberaliden yang kini semakin mendekat.

Gemuruh datangnya belasan mobil dari anggota unit darat menarik atensi Zein dan Riley. Detik itu juga dua kapal penyerang milik Sword Ghost Leger muncul menghimpit kedatangan kapal Liberaliden dari arah belakang, sedangkan dua helikopter yang terbang di udara kini dalam posisi mengelilingi Kapal perompak itu siap melakukan penyerangan.

Tangkap mereka dalam keadaan hidup-hidup!

Instruksi kedua dari Kapten Ganara terdengar.

Kini 12 mobil hitam berisi puluhan anggota SGL telah datang memenuhi dermaga. Para anggota yang memakai rompi hitam anti peluru turun, dengan secepat kilat mereka langsung berdiri di belakang Zein dan Riley.

Lapor, unit dua siap dalam posisi.

Suara Lintang terdengar di seluruh earpiece para agen. Unit dua adalah unit khusus keamanan dimana mereka akan melakukan penyerangan di bagian darat. Posisi mereka tentu tidak akan terbaca karena berada di tempat tersembunyi. Sedangkan unit tiga adalah mereka yang terbang mengudara, bertugas memburu target yang tidak bisa dijangkau dari daratan. Terakhir adalah unit empat, mereka merupakan para anggota khusus penyerang bagian air yang akan memblok seluruh akses, mecegah target melarikan diri.

Agen unit satu. Riley. Sekarang, intruksi pimpinan ada di tangan anda.

Zein menatap Riley penuh isyarat setelah mendengar perintah Kapten Ganara. Mereka kompak mengangguk, mengeluarkan senjata api secepat kilat. Tangan Zein terangkat, jarinya bergerak mengintruksi seluruh anggota Sword Ghost Leger untuk berjalan menuju penghujung dermaga.

Tanpa membutuhkan waktu lama puluhan anggota SGL sudah berdiri berjajar membuat barisan panjang di penghujung dermaga dengan posisi tangan terangkat masing-masing menodongkan senapan M27, mereka berdiri menatap berang kapal itu seraya menanti intruksi untuk melakukan penyerangan terhadap Liberaliden.

Lapor, unit tiga tidak mendeteksi adanya target. Kapal kosong, kapal kosong!

Riley menekan earpiecenya. Ia mengernyit tatkala mendengar kejanggalan yang tengah terjadi. "Unit tiga, segera periksa kapal. Now!"

Putaran helikopter yang mengudara mulai berhenti. Tali panjang menjuntai dijatuhkan di atas geladak utama. Lima agen bersenjata lengkap mulai terjun mendarat secepat kilat di atas kapal perompak tersebut.

Mikael mendobrak pintu kapal dalam satu kali tendangan, laki-laki itu masuk bersama sepuluh anggota dan mulai berpencar ke segala penjuru kapal untuk memburu target mereka.

Beberapa menit berlalu. Zein dan Riley masih menunggu dengan posisi siaga di wilayah darat. Sedangkan kapal Liberaliden yang terdeteksi kosong itu mulai berhenti tepat di dermaga.

Di saat yang bersamaan, ruangan khusus unit pelacakan tengah fokus mendeteksi seluruh area. Seluruh CCTV dipastikan aktif. Kapten Ganara berdiri di samping Akrael yang kini masih berusaha mencari pergerakan di sana.

"Hasil nya nihil, Capt. Mungkin kapal ini sengaja dikirim dalam keadaan kosong." Ujar Hazel membuat satu ruangan mengernyit bingung.

Kapten Ganara meraup wajahnya kasar, menatap marah ke arah layar. Mata tajam Kapten Ganara melotot tampak murka menatap ke arah dimana bendera milik Kapal Liberaliden berkibar. Baginya, ini penghinaan.

ZERO BASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang