"Oke, gue terima tawaran lo."
Jawaban David tentu mengejutkan bagi Lion.
Bekerja sama dengan orang seperti David bukan lah hal yang mudah untuk di dapatkan. Lion bahkan harus menyusun berbagai rencana matang agar dia tidak terperangkap dalan jebakan orang ini. Tapi Riley?
"Are u sure?" Tanya Lion.
"Of course." David memainkan lidahnya di dalam mulut. Pria berusia 25 tahun itu duduk di sofa bekas, menaikan kakinya ke atas kotak-kotak yang sengaja disusun menjadi meja. "Now explain what I have to do."
Zein dan Lion melempar pandang. Zein mengangguk, kemudian Lion pun mulai duduk untuk menjelaskan bagaimana rencana yang telah mereka susun.
Lion menopangkan tangannya di atas paha. "Satu hal yang perlu kita pastikan. Apa Liberaliden tahu letak black code yang berisi sejarah Pakta Warsawa?"
David mengernyit. "Pakta Warsawa?"
"2020, lima tahun lalu, lo pasti masih jadi anggota aktif Liberaliden, kan?" Tanya Riley.
"Yass.. tapi ada masalah apa dengan Pakta Warsawa?"
Ketiganya diam, mereka sama-sama menimbang pikirannya masing-masing. Apakah membuka rahasia tentang hubungan SGL dengan black code itu akan menguntungkan atau justru akan membantu David membuat jebakan?
"Come on, bro. Gue tau Pakta Warsawa itu hanya sebatas sejarah. Semua orang juga tau." David beralih menatap Zein. "Tapi Liberaliden gak pernah bekerja buat hal-hal yang berkaitan dengan sejarah, karena mereka tahu bahwa sejarah itu kelam. Mereka lebih suka ketenangan, drugs are fun, yeaah.. for example."
"Lo yakin? Lima tahun lalu Liberaliden nerima aset sebesar 500 Milyar dari AS tepat setelah markas Sword Ghost Leger di bom." ujar Zein.
Riley mengernyit. "Dari mana lo tahu?"
"Liberaliden yang ngebuka jalur dan nyelundupin barang-barang dari AS ke luar wilayah. Ada kemungkinan AS ngambil data penting itu dari markas SGL dan nyelundupin data itu lewat jalur Liberaliden." Papar Zein.
"Itu bisa jadi alasan kuat kenapa AS ngebom markas SGL." Ujar Lion.
David menutup mata sejenak seraya menarik napas. "Shit, gue baru inget."
Ketiganya kompak menatap David.
"Gue sempat ditarik dari posisi kepemimpinan unit, dan diganti sama seseorang buat nyelundupin titipan AS pada saat itu."
"Siapa dia?"
Davi meringis. "Gue gak inget siapa nama si bangsat ini. Tapi gue tau kemana barang-barang itu di kirim."
Zein menaikan satu alisnya. Tentu saja informasi ini bisa menjadi jalan tol bagi mereka. Dua langkah lagi mereka mungkin bisa menangkap siapa dalang di balik semua ini. Karena data itu sudah pasti ada di tangan seseorang yang tengah merancang kehancuran Sword Ghost Leger.
"Kemana?" Tanya Riley.
David terkekeh. "Jawaban gue pasti jadi kunci."
"Jawab pertanyaan gue sekarang. Kemana barang itu di kirim, sialan." Riley sudah geram dan marah menghadapi David yang terlalu bertele-tele.
"Sssttt.. soal jawaban gampang, cantik. Yang paling penting itu feedbacknya." Ujar David.
Zein menatap tajam kepada David. Jika David bukan orang penting di dalam misi mereka, mungkin saja Zein sudah mengajar habis pria itu hingga terkapar meregang nyawa. Terlebih perlakuan David kepada Riley tidak bisa Zein biarkan terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO BASE
General FictionTerdampar di tanah Kepulauan Skotlandia adalah salah satu cerita paling tidak masuk akal bagi anggota agen rahasia itu. Start: 26 Des 2023