17 Years

66 3 0
                                    

Tahun 2003-2007

Awalnya Jeremie Belpois hanya seorang siswa biasa di Kadic Academy, sebuah sekolah asrama di Boulogne-Billancourt, Prancis. Dia adalah sesosok siswa yang sangat jenius secara akademis, tetapi payah dalam pelajaran olahraga. Jeremie tidak memiliki banyak teman, namun semua itu berubah ketika dia pergi ke sebuah bangunan pabrik tua untuk mencari bahan untuk membuat robotnya.

Di pabrik itu dia menemukan sebuah komputer super yang terhubung ke sebuah dunia virtual bernama Lyoko, yang dihuni oleh seorang gadis bernama Aelita. Sayangnya, Jeremie ikut membangkitkan sebuah sistem multi-agen berbahaya yang bernama Xana.

Dalam pertarungan melawan Xana, Jeremie dan Aelita dibantu oleh tiga kawan mereka. Odd dan Ulrich yang satu angkatan dengan Jeremie, dan Yumi yang merupakan kakak kelas mereka. Kemudian setelah berapa lama, mereka merekrut William, teman sekelas Yumi, untuk menambah kekuatan. Sialnya, William malah menjadi tahanan Xana, setelah dipengaruhi oleh sistem multi-agen tersebut.

Akhirnya Jeremie menemukan satu cara untuk mengalahkan Xana, yakni dengan menciptakan sebuah sistem multi-agen sendiri. Cara ini berhasil, Xana hancur, dan William terbebas. Namun ada harga untuk sebuah kemenangan, ayah Aelita yang bernama Franz Hopper mengorbankan dirinya untuk memberi tenaga yang akhirnya melancarkan peluncuran sistem multi-agen tersebut.

Dengan hancurnya Xana, para Pejuang Lyoko kembali pada kehidupan normal mereka masing-masing. Namun sepertinya Jeremie masih memiliki rencana berkaitan dengan komputer super tersebut....

◇○◇

Tahun 2008-2011....

Jeremie kembali ke pabrik, dia ingat dengan sistem multi-agen buatannya, dia tak ingin menciptakan "Xana" yang lainnya....

"Baiklah, sekarang begini... lalu..." gumam Jeremie sambil mengetik kode-kode tertentu di komputer super tersebut.

Aelita ikut dengannya, "apa kau yakin ini langkah yang tepat?" tanya gadis berambut merah muda itu.

Jeremie mengangguk, "aku hanya perlu mengatur agar sistem multi-agen ini menjadi lebih patuh" ujarnya.

Anak jenius itu terus bekerja, dan dia tidak melakukan kesalahan Franz Hopper yang berujung pada berontaknya Xana. Jeremie tidak menggunakan program "kembali ke masa lalu" secara terus-terusan. Program itulah yang membuat sebuah sistem multi-agen menjadi berontak.

Kerja keras Jeremie membuahkan hasil, sistem multi-agen ciptaannya menjadi benar-benar tunduk padanya. Sekarang dia hanya perlu memikirkan nama untuk sistem multi-agen tersebut, Jeremie kembali mengumpulkan kawan-kawannya untuk membahas ini.

"Jelas kita butuh nama yang hebat" kata Odd, "bagaimana kalau Suzanne? Hebat kan!"

"Ayolah Odd, berhentilah menggunakan nama guru" balas Ulrich, "apa kau lupa dengan Jean-Pierremu yang malang?"

Semuanya tertawa, Jean-Pierre adalah nama sebuah tamagotchi milik Odd yang rusak terlindas mobil, dan nama tersebut diambil dari nama kepala sekolah mereka.

"Itu tidak lucu!" ucap Odd sambil sedikit menggerutu.

Yumi angkat bicara, "karena ini bukan Xana yang baru, kita butuh nama yang tidak terlalu mengintimidasi" kata gadis Jepang itu.

"Kusarankan nama yang lembut tapi kuat!" kata William.

Aelita kembali membuka buku legenda Nordik yang dulu sering ayahnya bacakan, dan dia mendapatakan sebuah nama yang bagus.

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang