Fairest Capitalist

20 1 0
                                    

Siang itu para pelajar Dimension Academy berkumpul di kantin seperti biasa, ada yang makan, mengobrol, atau hanya bersantai. Bu Evelyn datang dan memberikan sebuah pengumuman.

"Anak-anak, jangan lupa besok sabtu akan ada kontes kecantikan tahunan!" ucap sang kepala sekolah.

"Fyuh, kukira si kodok itu manggil aku lagi...." celetuk Chrisben.

Semuanya tertawa mendengar celetukan sang pejuang merah, sementara bu Evelyn menatap Chrisben dengan tersenyum masam....

"Dua jam di perpustakaan bersama si kodok.... gimana?" sindir bu Evelyn.

"Woah, mantap bu! Bisa sambil praktek Herpetologi tuh" balas Chrisben, "siapa tahu kalau ibu saya cium, bakal lebih mendengar suara rakyat"

Awalnya bu Evelyn hanya menggertak Chrisben, namun akhirnya sang pejuang merah benar-benar dihukum. Sementara itu para siswi mulai berbincang soal kontes kecantikan itu....

"Buatku kontes kecantikan itu konyol, cantik kan relatif...." kata Marina.

"Iya, contohnya kamu cantik di mata ksatria yang terkurung itu" celetuk Brittany.

Marina tersipu, "aku nggak peduli pemikirannya Chrisben ya!" bentaknya.

"Aku nggak nyebut Chrisben lho" kata Brittany.

Seluruh Chrisben Angels tertawa melihat Marina yang memerah karena malu.

"Tapi Marina ada benernya kok, ini konyol. Sebenarnya yang dinilai kan riasan, bukan estetika wajah yang sesungguhnya" kata Karen, "mending nyari kumbang"

"Ah, aku nggak mau dengar soal kecantikan dari para plain jane macam kalian" kata Hannah yang tiba-tiba muncul.

Hannah mulai sesumbar mengatakan bahwa dia adalah yang paling cantik di sekolah, dan dialah yang pasti menang. Memang sih, dia selalu jadi pemenang kontes kecantikan sejak SMP. Satu lagi pemicu kesombongan sang gadis kapitalis....

"....benar kan, Rento sayang?" kata Hannah sambil mengedipkan matanya pada Rento.

"Mana ada, gadis paling cantik di sekolah ini adalah yang aku perjuangkan..." ucap Rento, "sang perawan pandai, Silesta!"

"Meski kami ini saingan, kami sepakat akan satu hal!" sahut Sam'un, "jangan berani kau bandingan dirimu dengannya!"

Mendengar kedua "pemuja"nya itu, Silesta hanya bisa menepuk dahi sambil menggeleng.

"Terserah, yang penting aku tetap yang paling bersinar" ucap Hannah, "nggak seperti si penyendiri kelam itu"

Hannah menunjuk seorang siswi bernama Sophia Andersen, seorang gadis yang tertutup dan penyendiri. Sophia juga sering dirundung oleh Hannah. Karena meski Sophia tidak terlalu populer, namun dia jauh lebih berprestasi ketimbang Hannah.

"Berhentilah mengejek orang lain untuk menutupi kekuranganmu sendiri!" sahut Christina.

"Diam kau, rambut merah!" balas Hannah.

Sophia hanya diam saat Hannah mengejeknya, kemudian pergi meninggalkan kerumunan itu....

◇○◇

Kontes kecantikan itu dibatasi untuk 10 siswi, agar bisa lebih efektif. Siswi kelas 11 yang sudah mendaftar ada Hannah, Silesta, Rania, Brittany, dan Freya. Sisanya adalah siswi-siswi kelas 10. Tidak ada perwakilan dari kelas 12 karena mereka sedang fokus untuk ujian....

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang