Revived Hacker

18 1 0
                                    

"....seindah galaksi Andromeda.... seterang sang surya...." ucap seorang pria berkacamata, "jadi apa itu bisa terbit?"

"Itu bagus, tapi Strigiform Store hanya toko buku biasa, bukan penerbitan...." jawab Caroline.

Pagi itu seorang pria berkacamata datang ke Strigiform Store, bukan untuk membeli buku, tetapi untuk mengobrol dengan Caroline. Kelihatannya dia mengenal sang ibu mawar, bahkan terlihat sangat akrab.

"Hoaaam.... apa-apaan nih?" tanya Rento yang baru bangun, "siapa itu?"

"Entahlah, tapi sepertinya ai mengenalnya" balas Madison.

Marina menghela napas, "haaah, cukup menarik...." ucapnya dengan cuek.

Pria itu bernama Shinrai Kuon, teman Caroline sejak SD. Beliau merupakan penulis novel fiksi pemula yang sedang meniti karirnya. Tapi jelas dia menemui Caroline bukan hanya masalah novel ataupun nostalgia, ada sesuatu diantara mereka.

"Jadi mereka anak-anakmu ya.... kukira kamu ikut KB" celetuk Shinrai.

"Hahaha, sebenarnya anak biologisku hanya Marina" kata Caroline, "Rento adalah keponakanku, sementara Madison kuadopsi"

Shinrai tersenyum kecut, "ini jelas bukan seperti rencanamu dulu, tapi kamu bahagia.... itu yang penting...." ujarnya.

Tanpa banyak bicara lagi, Shinrai melangkah keluar, lalu Caroline menceritakan tentang Shinrai pada para pejuang Gaiatron. Sang ibu mawar mengenal Shinrai sejak masih SD, keduanya sama-sama penggemar berat Hanung Bramantyo, mereka juga senang menulis naskah cerita. Keduanya bercita-cita untuk menjadi penulis novel, berbagai kesamaan hobi membuat mereka sangat dekat....

"....tapi hubungan kami tak berkembang lebih jauh, terutama setelah aku mengandung...." ucap Caroline, "satu lagi alasan aku membenci Silas...."

Mendengar itu Marina langsung terdiam, dia terlihat merasa bersalah....

"Nak Marina, ada apa?" tanya Caroline.

"Kelihatannya kelahiranku membuat mama menderita...." ucap Marina lirih, "mama dan om Shinrai harusnya bahagia, dan aku merusaknya...."

"Tunggu, nak!" sahut Caroline.

Marina langsung kembali ke kamarnya, diam seribu bahasa. Sang bangsawati bunga berpikir bahwa keberadaannya hanya membuat ibunya sengsara, karena dia lahir dari sebuah pelecehan, dia adalah anak gelap ibunya dengan Silas. Semakin Marina memikirkan itu, semakin depresi dirinya. Sepanjang pagi itu, Marina hanya mengurung diri di kamarnya....

◇○◇

Jam menunjukkan pukul 11 tepat, Chrisben datang ke toko buku tersebut sambil membawa sebuket bunga melati. Caroline tahu bahwa putrinya itu takkan mendengarkannya saat depresi, sehingga sang ibu mawar memanggil Chrisben.

"Weh, pake bawa bunga segala nih...." goda Madison, "menghibur istri memang harus gitu...."

"Kami cuma temen!" tukas Chrisben.

"Cuma temen tapi kok sampe ngasih bunga segala...." ucap Rento, "aku temenmu nggak pernah kamu kasih bunga"

"Andai Rafflesia nggak terancam punah udah kukasih kamu dari dulu Ren" balas Chrisben.

Semuanya tertawa, kemudian setelah minta izin, Chrisben naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Marina....

"Kau tahu satu hal, Rento membuatku berharap Rafflesia tidak terancam punah...." celetuk Chrisben, "....kamu gapapa kah?"

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang