Navy Racing

16 1 0
                                    

Malam yang seharusnya tenang tanpa suara, diam seribu bahasa, dipecahkan oleh raungan mesin mobil dan motor....

Di satu sudut kota Sidokarta, beberapa pemuda "nakal" melakukan balapan liar. Perlombaan ilegal tersebut sebenarnya tidak ada hadiahnya, para pembalap hanya melakukan itu untuk bersenang-senang.

Satu peserta datang ke lintasan ilegal itu dengan mobilnya....

"Sepertinya hanya berdua malam ini, menarik...." ucap Korona.

Yup, Korona juga sering pergi ke dunia nyata untuk mengikuti balap liar tersebut. Tentunya dengan mengaktifkan sebuah reaktor di Gaiatron dan mencuri sebuah mobil.

"Hehehe, tak kenal maka tak sayang...." kata lawan Korona sambil menggores mobilnya.

Kesal karena mobilnya digores, Korona berniat untuk menyingkirkan orang itu.

"Oke, kalau kamu maunya begitu!" gumam Korona.

"Bersedia...." ucap pemegang bendera, "siap.... mulai!"

Ciiiittt!!!!!! Ngeeeeng!!!!!

Kedua mobil itu melaju dengan kencang, Korona memang sengaja tidak mendahului lawannya. Ketika mendapat sudut yang tepat, Korona langsung menabrak dan mendorong mobil lawannya kearah jurang!

"Tunggu, apa yang kau lakukan?! Whuaaaaa!!!!!" teriak lawannya yang meluncur ke jurang.

"Mata ganti mata, gigi ganti gigi!" ucap Korona, "dan tentu saja, gores ganti gores!"

Sistem multi-agen itu kembali ke komputer super milik Silas, dimana sang teroris langsung mendampratnya.

"Kupikir kau seharusnya membantuku menebarkan ketakutan!" sahut Silas, "kemana saja kau?!"

"Sedikit bersenang-senang, walau sialnya ada bedebah yang menggores mobilku!" balas Korona.

Silas tersenyum jahat, "lalu kau apakan dia?" tanya sang teroris.

"Kuberi dia pengalaman skydiving, tanpa parasut tentunya.... hehehe...." ucap Korona.

Keduanya tertawa jahat, Silas mengatakan bahwa selama Korona menebarkan ketakutan, dia tak masalah dengan apa yang Korona lakukan. Toh juga, membuat para pembalap liar bermimpi buruk juga bentuk terorisme....

◇○◇

Jam menunjukkan pukul 14.40 WIB, waktu selesainya kegiatan belajar-mengajar di Dimension Academy. Ada siswa yang langsung pulang, ikut ekskul pilihan, nongkrong dengan teman, dan sebagainya. Rento dan Marina berjalan kearah parkiran untuk mengambil motor mereka.

"Kita langsung pulang kah ce?" tanya Rento.

"Memang kamu mau kemana lagi? Pacaran sama Silesta?" balas Marina.

"Daripada cece yang berpesta dibelakang Gedung Serbaguna dengan Chrisben" ucap Rento.

Marina hanya membuang muka sambil tersipu, sementara sang perompak biru hanya menertawainya. Saat itu terjadi, Silesta datang....

"Rento, kamu sibuk nggak hari ini?" tanya putri tunggal keluarga Osborn itu, "kalau bisa, kita ngedate gitu...."

Rento berpikir sebentar, namun Marina mengisyaratkan bahwa mereka harus segera pulang agar Caroline tidak kuatir, dan juga mereka masih harus mengerjakan tugas presentasi mereka.

"Maaf Silesta, aku harus mengerjakan tugas" balas Rento, "mungkin lain kali...."

Silesta menghela napas, "baiklah, tak apa Rento...." ucapnya.

Setelah itu, Rento dan Marina naik ke motor itu dan segera pulang. Yup, mereka boncengan karena Caroline hanya punya satu motor. Selama perjalanan, Rento terlihat merasa beesalah sudah menolak ajakan Silesta...

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang