Pagi itu para pejuang kembali tertunduk lesu. Wajar saja, kedatangan Chrisben kemarin membuat mereka senang, namun setelah mengetahui Korona mengendalikan sang pejuang merah, mereka kembali hilang semangat....
"Jadi gimana Chris, orang tuamu belum tahu?" tanya Karen.
Christina mendesah, "haaah, belum sih untungnya, tapi paman Hunter mulai bertanya...." katanya.
"Terus kamu bilang apa sama paman Hunter?" tanya Madison.
"Aku bilang Topher sedang ikut pengabdian masyarakat" kata Christina, "untuk saat ini itu bisa menenangkan paman, entah sampai kapan...."
Kedua peri tiba, bersama sosok yang mereka kenal....
"Hey kawan-kawanku yang terhormat, kalian sedang apa?" tanya sosok itu....
"Lho, Chrisben!?" ucap Rento yang terkejut.
Sosok yang bersama Freya dan Freyr adalah Chrisben! Para pejuang yang kuatir bahwa itu adalah Agent Brutus langsung bersiaga! Namun peri kembar mencegah mereka....
"Tenanglah, dia bukan mas Chrisben" kata Freya.
"Ya, dia pasti menyebut dirinya Brutus!" sahut Rento, dia naik ke meja sambil memasang kuda-kuda shaolin.
"Brutus! Takkan kubiarkan kau menyakiti siapapun, khususnya Silesta" sambung Sam'un, yang juga naik ke meja sambil bergaya.
Freya dan Freyr langsung menjelaskan bahwa "Chrisben" yang bersama mereka adalah klon yang dibuat oleh ibu mereka, sama seperti klon William dahulu. Chrisben Palsu ini ditujukan agar tidak ada yang mengetahui hilangnya Chrisben yang asli. Penjelasan ini, tentunya sambil berbisik karena mereka ada di kelas....
"Jadi kalian tak usah kuatir, dia takkan menyerang kalian" jelas Freyr, "meski akan ada gabungan sifat yang tidak terduga...."
"Ahh jadi begitu, kenapa tidak bilang dari tadi?" tanya Sam'un.
"Karena kalian udah gegayaan duluan, dongok!" kata Karen, "tuh Silesta jadi ilfeel liat kalian"
Rento dan Sam'un langsung turun dari meja setelah mendengar itu, seluruh kelas tertawa sementara Silesta hanya menggelengkan kepala karena malu. Kekonyolan itu berakhir ketika pak Harrison tiba, dan pelajaran PenJasOrKes dimulai....
◇○◇
"Baiklah anak-anak, hari ini materi kita adalah atletik" ucap pak Harrison, "jadi hari ini kalian akan melakukan lompat tinggi!"
Pak Harrison menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan olahraga atletik tersebut dan memperagakannya, sebelum akhirnya menunjuk siswa-siswi yang akan melakukannya juga. Beberapa siswa tidak mampu melakukan lompat tinggi, namun para pejuang Gaiatron sama sekali tidak mengalami kesulitan.
"Baiklah, berikutnya.... Chrisben, ini giliranmu!" kata pak Harrison.
"Eh Marina, suamimu mau beraksi tuh" goda Brittany.
"Oh, begitu...." ucap Marina santai.
Tidak seperti biasanya, Marina tidak marah ketika diledek masalah Chrisben. Hal ini karena dia tahu, "Chrisben" yang ada disitu bukanlah yang asli. Sementara itu, sang tiruan bersiap untuk melompat....
"Baiklah, let's go!" sahut Chrisben Palsu, "oraaaaaaa!!!!!!"
Chrisben Palsu tak hanya berhasil melompati palang, namun juga melakukan beberapa manuver di udara. Yup, salah satu sifat yang tak terduga dari tiruan Chrisben itu adalah suka pamer dan berlagak playboy. Sangat jauh berbeda dengan Chrisben asli yang meski slengekan, dia bukan sosok penebar pesona, justru lemah sama wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Lyoko Dimensions
Teen Fiction17 tahun setelah kehancuran Xana, sebuah game VR berjudul Gaiatron Warriors menjadi sangat populer di kalangan anak sekolah. Salah satu peminatnya adalah Christopher Benjamin, seorang siswa SMA kelas 11 dari Dimension Academy. Melalui game itu, dia...
