Blooming Duchess

27 1 0
                                    

Pagi itu, Jeremie memasuki kelas XI-A seperti biasa. Anak-anak yang dari tadi ribut langsung duduk dengan tertib. Sang programmer kemudian memberikan apel pagi.....

"Bonjour à tous, anak-anak...." sapa Jeremie, "kali ini tak ada pemeriksaan, bapak hanya memberi pengumuman...."

Jeremie membacakan pengumuman yang dipercayakan oleh bu Evelyn, sang kepala sekolah. Isi dari pengumuman itu adalah tentang pentas akhir tahun pelajaran 2023-2024. Setiap kelas wajib menampilkan satu drama tema bebas, kelas XI-A berdiskusi tentang tema apa yang akan mereka ambil.

"Ada ide, anak-anak?" tanya Jeremie.

"Saran saya sih Raptorman atau Stronger Rangers sih pak" usul Rankin.

"Dasar otaku stadium akhir!" ejek Stanton, "itu mah kita tonton dan baca tiap minggu!"

Hannah mengangkat tangan, "kita butuh sesuatu yang romantis pak, bukan superhero konyol" ujarnya.

"Ahh, bagaimana kalau kita ambil dari ini" ucap Freya sambil mengeluarkan buku dongeng favoritnya.

Buku itu berjudul Blossom Princess (Putri Bunga), yang berkisah tentang seorang putri kerajaan yang diculik oleh gerombolan perompak. Lalu seorang ksatria yang dibantu oleh seorang peri. Cukup klise untuk sebuah dongeng, tapi itulah yang dipilih.

"Ergh, dasar bocah!" dengus Hannah, "setidaknya aku yang akan jadi tuan putrinya!"

"Enak saja, Silesta lebih cocok!" sahut Rento.

"Tapi percuma kalau bukan kamu lawan mainnya" celetuk Dimitri.

"Baiklah, kita bagi saja perannya sekarang, dengan undian" ucap Jeremie.

Sang programmer membuat beberapa gulungan kertas, lalu para siswa mengambil gulungan-gulungan itu secara acak. Semua melihat peran masing-masing.

"Freyr, kita jadi peri penuntunnya~♡" kata Freya.

"Benar, ini peran favoritku!" balas Freyr.

"Weh, aku jadi kapten perompak, bolehlah...." kata Rento, "dan Silesta jadi wakilku, mantap!"

Chrisben melihat kertasnya sambil tertegun, "mati aku, dialogku yang paling banyak...." batinnya.

"Baiklah, sebutkan peran kalian masing-masing!" ucap Jeremie.

Seluruh siswa XI-A menyebutkan peran mereka masing-masing. Setelah menyebutkan perannya, Marina pergi ke toilet. Sementara Chrisben hanya terduduk lemas. Yup, Chrisben jadi ksatrianya dan Marina yang menjadi Putri Bunga.

Di toilet wanita....

"Lawan mainku Chrisben ya...." gumam Marina, "mantap, aku suka!"

◇○◇

Selama seminggu itu mereka berlatih keras, menghafalkan naskah dan melatih gerakan.

"Jadi nanti waktu Chrisben dan Rento adegan berduel, musiknya ini aja...." kata Aelita.

"Adegan duel mah gampang buat kita...." ujar Rento.

Chrisben mengangguk, "apalagi kalau duelnya pake pedang...." ucapnya.

Sementara itu, Marina sibuk membaca naskah. Saat membaca bagian klimaks, dia terkejut.

"....dan sebagai rasa terimakasih, Putri Bunga mencium sang ksatri.... APA?!" sahut Marina, "ini beneran harus ciuman?!"

"Weh bagus to, kamu bisa merasakan bibir suamimu hahaha...." goda Brittany.

"Urgh, sebenarnya aku nggak kebe.... tentu saja aku keberatan! Ciuman didepan ribuan penonton.... siapa sih yang nulis dongeng ini!?" bentak Marina.

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang