Faceless Fakeness

6 0 0
                                    

Akhir-akhir ini ada seorang model yang baru saja naik daun, Nell Arbuckle. Kecantikannya membuat seluruh platform sosial media gempar! Banyak laki-laki yang jatuh hati pada penampilannya yang bak bidadari tersebut, serta banyak perempuan yang mulai mencari cara agar bisa secantik Nell.

"Gila, ada cewek secantik ini cuy....." kata Rankin.

"Betul, dia sudah punya cowok belum ya?" ucap Caleb, "aku berminat soalnya, hehe...."

"Serius deh, aku rela melakukan apapun demi bisa mendapatkan perhatiannya barang sedetik saja!" sahut Dixon.

Rento dan Sam'un juga melihat foto Nell....

"Kita tahu bahwa Silesta adalah gadis paling cantik di sekolah ini...." kata Rento.

"Tapi Nell bukan hanya gadis, dia malaikat....." ucap Sam'un.

"Bahaya kalau Silesta tau kelakuan kalian...." ujar Karen.

"Kalian gampang teralihkan, gampang jadi simp!" timpal Aura, "cantik darimana coba?"

"Hey hey, kami cuma memuji saja...." kata Sam'un, "Silesta tetap di hati kami!"

Freyr ikut berkomentar, "entah kenapa standar kecantikan manusia makin aneh dari hari ke hari...." ucapnya.

"Bukannya cantik, malah makin kelihatan nggak natural!" kata Freya, "bahkan untuk sistem multi-agen!"

"Bahaya nih kalau misal dia jendralnya Korona...." kata Marina.

"Kenapa? Takut Chrisben diambil?" goda Brittany, "Chrisben Palsu udah kepincut juga lho...."

Marina bertingkah tsundere seperti biasa, tapi dia juga kuatir kalau Chrisben akan benar-benar meninggalkannya sebagai Brutus....

◇○◇

Sementara itu, ada seorang gadis lain yang juga ingin secantik Nell.

"Kalau aku bisa secantik ini, Sam pasti akan menyukaiku...." kata Rania.

Rania White adalah siswi Dimension Academy, sebenarnya dia tidak jelek, mukanya termasuk kategori standar. Namun dia menyukai Sam'un....

"Tidak akan ada yang menyukaimu, plain jane!" ejek Hannah, "selain Sam yang sudah tergila-gila pada Silesta, wajahmu itu terlalu biasa!"

"Jangan menggangguku, Hannah!" sahut Rania.

"Aku tidak mengganggumu, tapi membuatmu sadar bahwa kamu cuma NPC di sekolah ini!" ejek Hannah lagi.

Rania tak sanggup menahan air matanya, dia langsung berlari sambil menangis sesenggukan. Pelarian itu berakhir di gudang sekolah....

"Hiks, Hannah memang kejam...." kata Rania, "tapi dia benar, aku takkan dicintai siapapun...."

"Buktikan saja bahwa dia salah...." kata sebuah suara.

Rania menoleh, dia tidak melihat siapapun! Dia mulai takut, tapi rasa takut itu kalah dengan rasa rendah dirinya....

"Enak saja kau bicara! Kau tak tahu masalahku!" bentak Rania.

"Itulah gunanya aku datang, untuk membantu gadis manis sepertimu...." kata suara itu.

Tiba-tiba muncul sebuah lensa jepit di hadapan Rania, suara itu menyuruhnya untuk memakai lensa jepit tersebut untuk berfoto. Awalnya Rania ragu, tetapi hasrat untuk menjadi cantik membuatnya mengambil lensa itu dan pergi....

"Kerja bagus, Maelstorm!" kata Chrisben.

"Tentu, tuan Brutus.... hehehe!" balas Maelstorm, dialah yang memberikan lensa itu pada Rania....

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang