Guts Test

20 1 0
                                    

Di sudut kota Sidokarta, terdapat sebuah rumah terbengkalai yang disebut sebagai Air Mata Iblis. Konon, banyak kejadian mistis di rumah tersebut. Mulai dari poltergeist, bau wangi yang tiba-tiba muncul, cahaya aneh, suara-suara misterius, hingga penampakan seperti bayangan orang!

Legenda menyebut bahwa rumah itu awalnya adalah rumah seorang wanita Belanda yang kabur ke Sidokarta, untuk menghindari pembantaian pada Masa Bersiap 1945-1947. Yup, orang-orang Belanda non-kombatan mengalami pembantaian besar-besaran oleh pribumi pada masa ini, dan wanita Belanda itu juga korbannya. Karena dia tewas secara brutal, katanya arwah wanita Belanda itu menghantui Air Mata Iblis....

"Kemarin saat aku pulang, aku melihat wanita Belanda itu menatapku dari jendela...." ucap Brittany.

"Nyaa.... menakutkan" kata Freya.

"Brit, jangan menakut-nakutinya!" hardik Karen, "sudah cukup Koronazoa menerornya, jangan lau tambah lagi!"

Madison mengangguk, "betul, ancaman nyata yang kita hadapi adalah anemon laut raksasa, bukan hantu yang tidak nyata!" sahutnya.

Urban Legend itu tersebar di seantero sekolah, Rento dan Sam'un juga mengobrol soal ini. Sebenarnya mereka bisa akur dalam beberapa hal, kecuali masalah Silesta.

"Jadi hantu di rumah itu wanita Belanda ya...." kata Rento, "cantik nggak dia?"

"Kalau cantik sih, aku rela dihantui!" celetuk Sam'un.

Keduanya tertawa, namun tawa itu sirna ketika mereka melihat Easton, si perudung, melakukan kabedon pada Silesta....

"Aku sudah tak pernah melihatmu di Caterpillar Track, ada apa sayang...." goda Easton.

"Aku menemukan hal yang lebih menarik, lepaskan aku!" hardik Silesta.

"Woy Easton!" sahut Rento dan Sam'un.

Ketiga pria itu mulai saling beradu mulut, membuat Silesta kesal. Akhirnya sang perawan banyak akal mengutarakan idenya.

"Bagaimana kalau kalian uji nyali di Air Mata Iblis?" sahut Silesta, "ketimbang bikin gaduh disini!"

Akhirnya mereka setuju, dan kemudian mempersiapkan diri untuk bertemu nanti malam....

◇○◇

"Sifatmu dari dulu nggak berubah!" sahut Marina, "kamu juga sama, Sam!"

"Oh ayolah ce, ini bukan balapan liar seperti kapan lalu kok...." balas Rento.

Sam'un mengangguk, "cuma uji nyali, apa salahnya?" sambungnya.

"Baiklah, tapi kamu harus pamit dulu sama mama!" kata Marina.

"Gak ada waktu, dadah!" sahut Rento.

Kedua pengagum Silesta itu langsung berlari keluar dari Strigiform Store, sementara Marina hanya bisa menggeleng melihat kelakuan si perompak dan si firaun....

Sesampainya di Air Mata Iblis, Silesta dan Easton menyambut mereka....

"Lama sekali kalian, ini keburu Silesta jatuh hati padaku lho...." ejek Easton.

"Cih, jangan kepedean!" sahut Sam'un, "jelas Si (dibaca say) lebih suka estetika khas Arabia!"

"Nggak usah panggil-panggil dia say! Kayak kamu siapanya dia aja...." bentak Rento, "lagipula, dia lebih ingin kedigdayaan Asia Timur"

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang