Competitor Pharaoh

18 1 0
                                    

"KENAPA SELALU SAJA MEREKA MENANG!" bentak Korona, "selalu saja rencanaku digagalkan!"

Sebenarnya rencana-rencana Korona itu jenius dan efektif, tak lupa juga akan memberi dampak yang besar. Apalagi yang dia lawan bukanlah pasukan siber pemerintah, hanya sekumpulan anak SMA biasa. Namun sifat impulsif dan kurangnya ketelitian membuat Korona menjalankan rencananya dengan serampangan.

"Kau sudah pulang tuan? Kelihatannya tuan kesal...." ucap seorang wanita berkain jaring.

"Tak usah sok jadi ibuku, budak!" bentak Korona.

Wanita itu mengelus pundak Korona, sesekali meniup telinganya, terlihat dia sedang berusaha menggoda sang sistem multi-agen....

"Aku ini cuma budakmu, aku memang tak berhak mengguruimu tuan...." kata wanita kain jaring, "tapi sedikit info, lusa para anak bawang itu ke museum".

Setelah mengucapkan itu, sang wanita kain jaring mencium Korona. Selagi memeluk simpanannya itu, Korona terpikir sebuah rencana brilian!

"Pemikiran bagus, budakku!" kata Korona, "ini hadiahmu...."

Korona berubah ke wujud Koronazoanya, lalu menyengat serta menyetrum sang wanita misterius, yang anehnya terlihat menyukai hal itu. Di sudut lain ruangan itu, ada bu Jenny yang sedang diikat serta foto sepasang suami-istri. Di bagian sang suami, foto itu tertusuk sebuah paku....

◇○◇

Hari ini adalah hari yang dimaksud si wanita kain jaring, para pelajar Dimension Academy sedang menunggu bis di lobby sekolah.

"Diam disini ya Parfait...." ucap Freya.

Monster ngengat kecil itu kemudian masuk ke tas Freya, kemudian mengaktifkan mode hemat daya yang membuatnya terlihat seperti boneka.

"Kau membawa Parfait?" tanya Madison, "kau tahu hewan peliharaan dilarang di museum kan...."

"Jangan kuatir, orang akan mengiranya boneka atau tempat pensil" balas Freya, "lagipula dia bukan hewan sungguhan"

Sementara itu, Rento sedang mengecek barang-barangnya....

"Dor!" sahut Marina, "lagi nungguin Silesta ya?"

"Memangnya aku pernah komen soal Chrisben?" goda Rento.

Marina hanya membuang muka, kemudian Silesta datang dan menyapa Rento....

"Hai Rento...." sapa Silesta.

Sang perompak biru balas menyapa sambil tersenyum, namun senyuman itu sirna ketika seorang siswa berambut jingga mendekati Silesta....

"Kita jadi sebelahan?" tanya siswa itu.

"Jadi dong, Sam...." kata Silesta, "ohya, kau sudah bertemu Rento?"

"Kami sudah lama saling kenal, kami saingan di lomba cerdas cermat" kata si rambut jingga.

Kemudian Silesta dan si rambut jingga pergi ke bis yang sudah datang, Chrisben mendatangi Rento yang sedikit kebingungan....

"Oh itu si Sam, anak kelas sebelah...." kata Chrisben.

"Aku tahu, Chris.... aku sudah lama kenal dia...." balas Rento.

Sam'un Faris adalah anak kelas XI-B yang merupakan saingan Rento dalam banyak hal, khususnya akademik dan olahraga. Terlihat disini bahwa dia sangat dekat dengan Silesta, satu faktor tambahan yang membuat persaingan mereka makin panas....

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang