Segmented Terror

16 1 0
                                    

Malam itu, hujan deras mengguyur Kaiser Forest. Seorang gadis berlari menembus hutan itu, dia awalnya mengikuti study tour sekolahnya, namun dia tersesat. Gadis itu mencari tempat untuk berteduh, hingga dia menemukan sebuah rumah tua.

Rumah tua itu sudah reyot dan hancur, namun masih bisa dipakai untuk berteduh. Karena tak punya pilihan, gadis itu terpaksa berteduh di teras rumah tua tersebut. Tiba-tiba dari dalam rumah itu, terdengar suara yang begitu menyeramkan!

Gadis itu menengok, di jendela yang ada dibelakangnya terlihat sesosok kuntilanak yang memiliki lidah panjang seperti Anteater! Punggungnya juga berlubang seperti sundel bolong!

"Nyaaa, menakutkan....." ucap Freya.

"Benar sist" balas Freyr, kedua Vanir itu saling berpelukan.

Cerita horor tersebut diceritakan oleh Barry Wheatrice, ayah Chrisben. Malam itu Chrisben dan Christina memang sedang berada di rumah orang tua mereka, karena paman Hunter sedang pergi ke luar kota (sebenarnya untuk menjalankan tugasnya sebagai agen rahasia). Freya, Freyr, Marina, Madison, Rento, dan Aura ikut berkunjung.

"Hoaaam, papa sudah cerita itu berkali-kali...." ujar Chrisben sambil menguap.

"Hey, tapi itulah bagaimana aku bertemu ibumu!" kata Barry, "dia kutemukan pingsan di rumah tua, terus dia meracau soal itu...."

"Berarti cerita itu benar, om?" tanya Madison.

"Entahlah, hanya mamanya Chrisben yang tahu" kata Barry.

Marilyn tiba, dia menenangkan kedua Vanir yang ketakutan....

"Sudahlah Barry, jangan menakuti mereka!" kata Marilyn, "tenanglah, itu hanya khayalan masa kecilku saja...."

"Baiklah, ini sudah malam" kata Christina, "ayo kita tidur...."

"Waduh, kamar tidurnya cuma dua.... gimana nih?" kata Barry, "gimana nih?"

Rumah orangtua Chrisben hanya memiliki dua kamar tidur, satu ditempati Barry dan Marilyn, satunya lagi dipakai Chrisben dan Christina.

"Gampang, kita semua sekasur sama Chrisben~♡" celetuk Madison, "biar dua Vanir itu di kasurnya Christina"

"Boleh sih, aku ingin melihat gaya tidurnya Chrisben gimana" sambung Aura.

Marina tersentak, "awas saja kalian berani lakukan itu!" hardiknya.

"Weleh, katanya kalian hanya teman?" balas Aura.

"Sudah-sudah! Kalian kuasai saja kamar itu, biar aku tidur di sofa depan TV!" sahut Chrisben.

Malam itu, mereka tidur dengan nyenyak. Karena besok hari Sabtu, mereka tidak perlu bangun terlalu pagi....

◇○◇

Keesokan paginya, para pejuang bangun dan sarapan. Mereka bersantai sepanjang siang itu. Chrisben dan Rento bermain Gaiatron Warriors, Freya dan Freyr menikmati taman bunga kecil di halaman rumah itu, sementara para Chrisben Angels bergosip layaknya circle perempuan pada umumnya.

"Ayo Ren, serang Akoreos itu!" teriak Chrisben.

"Oke siap, Power Clear!" sahut Rento.

"Ara-ara, mereka betul-betul mirip denganmu dulu, Barry~♡" ucap Marilyn sambil menggoda suaminya.

Barry tertawa, "ohya jelas lah Marilyn, Chrisben kan putraku!" ujarnya.

Chrisben dan Rento dengan semangat memainkan game itu, namun tiba-tiba muncul sebuah pesan dari Jeremie. Pesan itu berisi kecurigaan sang programmer tentang terdereksinya anomali di sektor kastil. Jeremie meminta para pejuang untuk menyelidiki itu....

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang