Crimson Rising

44 2 0
                                    

Sidokarta, tahun 2024....

Malam itu, seorang pemuda berambut kemerah-merahan dengan kacamata berjalan ke sebuah padepokan silat. Di dalam padepokan tersebut, salah satu pelatih menyambutnya....

"Guten abend (selamat malam), pak Stern!" ucap pemuda itu.

"Selamat datang, nak!" balas sang pelatih, "kamu yang pertama hadir disini, aku jadi ingat dengan guruku dulu...."

Pelatih di padepokan itu adalah Ulrich Stern, salah satu bekas anggota Lyoko Warriors yang dahulu berjuang melawan Xana. Ulrich dikenal sebagai pesilat yang sangat handal, jelas saja kemampuan itu sangat berguna di Lyoko. Kini Ulrich pindah ke Indonesia, tepatnya ke kota Sidokarta, untuk menyalurkan ilmunya tersebut.

"Aku dapat info bahwa nanti akan ada orang lain yang hadir, jadi kamu nggak akan sendirian, nak Chris" kata Ulrich.

Yup, pemuda berambut kemerahan itu adalah Christopher Benjamin Hadikusumo, atau yang akrab dengan nama singkatan Chrisben. Dia adalah siswa kelas 11 SMA di Dimension Academy, salah satu sekolah terbaik di Sidokarta.

"Akhirnya bisa latihan tanding setelah sekian lama" ucap Chrisben, "jadi siapa partnerku ini?"

Terdengar suara langkah dari arah pintu masuk, seorang gadis sepantaran Chrisben masuk ke padepokan itu. Rambutnya berwarna merah muda, matanya berwarna nila cerah, dan tubuhnya ideal. Sepertinya Chrisben mengenal gadis itu.

"Maaf saya terlambat pak!" kata gadis itu, "saya mandi dulu tadi".

Ulrich menyambut gadis itu, "baiklah, jadi kamu Marina, benar?" tanya pria Jerman itu.

"Benar pak, lebih lengkapnya Marina Agatha Septriasa!" kata Marina.

Marina adalah teman sekelas Chrisben yang sudah mengenalnya sejak masih SD, serta diam-diam menyimpan rasa pada kawannya itu, meski dia tidak pernah mau mengakuinya karena gengsi.

"Aku nggak tau kamu juga pesilat, Marina" kata Chrisben sambik tersenyum masam.

"Yah, aku hanya ingin gebrakan baru saja" balas Marina, "ayo mulai!"

Kemudian Ulrich memberi aba-aba, Chrisben dan Marina bersiap untuk berduel. Chrisben meluncurkan jurus-jurus silat yang dia kuasai, sementara Marina mencoba menangkis serangan itu.

"Sepertinya kamu sudah berlatih diluar" kata Chrisben, "lumayan untuk pemula".

Marina hanya tersenyum, kemudian dia maju menyerang. Dia melayangkan pukulan palsu yang membuat Chrisben terkecoh, kemudian menjegal kaki Chrisben dari bawah sampai jatuh.

"Baiklah, sudah cukup!" sahut Ulrich, "lumayan, tapi Chrisben terlalu kaku, dan Marina kurang kokoh".

Chrisben dan Marina saling memberi hormat, kemudian berpamitan pada Ulrich. Terlihat mereka meninggalkan padepokan dengan muka merah, interaksi yang cukup normal saat pria dan wanita selesai berkontak fisik, dalam kasus ini berduel....

◇○◇

Sesampainya di rumah, Chrisben melihat ada sebuah kotak di halaman, sepertinya itu adalah paket kiriman.

"Aku nggak ingat memesan paket akhir-akhir ini...." gumam Chrisben, "apa pakdhe yang pesan?"

Chrisben tinggal bersama pamannya yang bernama Hartono Jackfruit, biasa dipanggil pak Hunter, yang merupakan saudara kembar ibunya. Sebenarnya baik paman dan orangtua Chrisben sama-sama tinggal di perumahan Solarhouse Estate, hanya berbeda blok.

"Tapi ini tertulis namaku, coba kubuka...." kata Chrisben.

Dia membuka paket itu, didalamnya ada Virtualizer, sebuah produk Gunderton Studios yang berwujud kacamata virtual reality.

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang