BABY 9.

1.4K 104 25
                                    

Setelah bertukar sapa dan sesikit berbincang dengan Biru, Archiel dan Day pun mulai kembali melanjut kan langkah mereka untuk menuju kelas Archiel karena tak lama lagi lomba antar siswa bersama dengan orang tua nya akan segera di mulai.

Tetapi sebelum tiba di kelas nya Archiel pun terlebih dahulu menghentikan langkah nya karena ia tidak bisa lagi menahan rasa ingin buang air kecil ke toilet. "Dad Iyel ingin ke toilet dulu ya" pamit nya pada sang daddy yang saat ini masih setia menggenggam tangan nya.

"Iyel ingin ke toilet ? kalau begitu mari daddy antar" tawar Day yang di jawab gelengan oleh Archiel. "No daddy di sini saja, biar Iyel sendiri yang pergi ke toilet" ucap nya pada Day

"No Iyel tidak boleh membantah bukan kah Iyel ingin menjadi anak penurut?" Tanya Day yang di angguk kan cepat oleh Archiel. "Kalau begitu Iyel tidak boleh menolak keinginan daddy yang ingin menemani Iyel ke toilet, apa Iyel paham?" Tanya Day yang merupakan sebuah perintah yang harus di patuhi oleh Archiel.

"Paham Daddy"

"Baik lah ayo daddy Antar"

.

.

.

Di kediaman Maheswara

Saat ini Jayden, Max dan juga Raja sedang duduk di sebuah ruangan yang selalu mereka gunakan untuk membahas hal hal penting. Seperti saat ini ketiga nya sedang membahas hal penting yang menyangkut anak kedua di kelurga Maheswara dan juga anak angkat nya, ketiga nya berencana untuk menjauh kan Archiel dari Day karena mereka yakin kalau suatu saat Archiel akan menjadi ancaman terbesar untuk Day dan dapat melumpuh kan kekuasaan seorang Day.

"Apa yang akan papa lakukan untuk menyelamat kan Day dari anak angkat itu?" Tanya Raja pada papa nya. "Papa sudah melakukan banyak cara untuk membuat Day menjauh dari anak itu tetapi papa selalu gagal Max" sahut Jayden pada putra sulung nya.

"Kalau begitu kita harus berusaha lebih keras lagi pah untuk memisah kan kedua nya" sahut Raja yang di setujui oleh Max dan juga Jayden. "Baiklah papa akan kembali mencari cara untuk memisah kan Day dari anak itu" ucap Jayden yang di angguki oleh kedua putra nya.

.

.

.

Kembali ke sekolah Archiel yang di mana saat ini Day sedang menunggu Archiel di depan pintu toilet, sedang kan Archiel sudah berada di dalam toilet untuk menyelesai kan panggilan alam nya.

"Daddy" panggil Archiel dari dalam bilik toilet. "Iya sayang ada apa?" Sahut Day dari luar bilik toilet.

"Daddy seperti nya resleting celana Iyel macet dan tidak bisa di gerak kan Dad" ucap Archiel lagi dari dalam bilik toilet. "Kenapa bisa begitu sayang?" Tanya Day yang masih berada di luar bilik toilet.

"Iyel tidak tahu, aduh daddy bagaimana ini tidak mungkin kan kalau Iyel keluar tanpa menutup resleting celana nya?" Tanya nya lagi yang membuat Day kebingungan sendiri.

"Jangan lakukan itu sayang, jangan keluar sebelum resleting mu tertutup" sahut Day dari luar bilik toilet. "Bantu Iyel dad, nanti Iyel tertinggal lomba" ucap nya yang membuat Day membola.

'Astaga Archiel bagaimana bisa daddy melakukan itu'

"Daddy cepat" ucap Archiel lagi. "Se-sebentar sayang" sahut Day yang saat ini sedang membuka ponsel nya dan mengetik sesuatu di pencarian di ponsel nya. "Daddy cepat" sambung Archiel lagi yang membuat Day mengurung kan niat nya untuk melakukan pencarian pada ponsel nya.

"Daddy masuk ya sayang" ucap Day yang kini sudah berada di dalam bilik toilet bersama dengan Archiel yang masih terus berusaha menaik kan resleting celana nya yang macet tersebut.

My Baby 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang