Day adalah seorang ketua mafia terkejam yang tidak pernah takut dengan apapun.
tidak ada yang bisa mengalah kan atau pun menjatuh kan Day karena kekuasaan dan kelicikan.
tetapi ada satu hal yang bisa membuat seorang Day menjadi lemah, yaitu Archiel...
Di belahan dunia lain, kini ada seseorang yang sedang duduk di sebuah sofa yang berada di dalam ruangan kerja nya. Dengan di temani satu gelas Wine yang berada di tangan nya, Ashook pun mulai menatap jauh pandangan nya ke arah luar jendela.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana kabar putra ku? Apa dia sudah berhasil menjalan kan perintah ku dengan baik?" Tanya Ashook kepada orang kepercayaan nya yang bukan lain adalah adik kandung nya sendiri. "Seperti nya belum, dan menurut pengamatan ku dan anak buah yang aku kirim untuk mengawasi nya, keponakan ku itu sudah mulai bergerak" ucap Ken pada sang kakak
"Apa kamu yakin bahwa informasi yang kamu berikan itu benar?" Tanya Ashook lagi yang di angguki oleh Ken.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku sangat yakin, dan kakak tidak perlu khawatir karena aku akan terus mengawasi keponakan ku itu dengan baik, agar dia bisa membuat musuh kita masuk ke dalam jebakan yang sudah kita buat" sahut nya yang membuat Ashook mengangguk kan kepala nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku sudah tidak sabar untuk melihat nya hancur, dan jika sampai putra ku gagal untuk menjebak nya maka aku yang akan menghancur kan dia dengan tangan ku" ucap Ashok dengan penuh keyakinan.
"Apa dendam mu ini ada sangkut paut nya dengan ayah nya?" Tanya Ken yang membuat Ashook menatap nya dengan datar. "Tidak, karena urusan ku dengan ayah nya dan urusan ku dengan diri nya sangat lah berbeda, aku memiliki dendam dengan Jayden karena masalah pribadi, sedang kan dengan Day putra nya hanya karena sebuah kekuasaan" ucap nya yang membuat Ken mengangguk paham.