Gue menatap pantulan diri gue sendiri di kaca kamar kesayangan gue sambil senyum, hari ini gue seneng banget. Beberapa waktu lalu, Pak Julian resmi memilih gue sebagai asisten dia untuk mata kuliah "Prinsip Farmakologi". Mungkin bagi sebagian orang, jadi asdos itu bukan hal yang luar biasa, tapi bagi gue, ini tentu hal yang sangat luar biasa. Setelah memastikan kalau penampilan gue udah rapi, gue langsung mengambil tas gue dan segera keluar dari kamar menuju ke meja makan yang terhubung dengan dapur, di mana mama gue udah menunggu di sana
"Aduh anak mama, seneng banget sih keliatannya hari ini" ucap mama saat melihat senyum yang gak lepas dari wajah gue ini
"Iya dong, ma! Hari ini kan hari pertama aku jadi asdos"
"Iya mama tau, kamu udah ngomong itu berpuluh-puluh kali dari kemaren. Anak emang hebat!!"
"Iya! Aku seneng banget ma kepilih. Kalo gitu aku berangkat ya ma!"
"Eh?? Kamu gak mau sarapan dulu"
"Enggak ma, aku gak laper. Aku duluan!"
"Hati-hati, sayang!!"
Gue langsung pergi menuju halte bus yang paling dekat dengan rumah gue. Pak Julian ada jadwal mengajar jam 9 nanti dan sekarang udah jam 8 lewat 15, masih ada 45 menit untuk gue naik bus ke kampus yang gak terlalu jauh. Paling enggak, jam 8 lewat 45 gue udah harus absen di depan Pak Julian sekaligus menerima beberapa input dari dia
"Semangat Kai! Lo pasti bisa!"
***
Gue dan Pak Julian memasuki kelas yang didominasi oleh anak semester 3, dan yang bisa gue lihat, kelas itu didominasi anak perempuan. Gue menatap seluruh penjuru kelas sampai mata gue berhenti di satu anak laki-laki yang bahkan kelihatannya gak peduli dengan presensi gue dan Pak Julian di kelas ini karena dia terus fokus menatap keluar jendela
"Kairina, perkenalkan diri kamu" pinta Pak Julian saat atensi satu kelas menuju ke arah gue
"Selamat pagi semuanya! Aku Kairina Queensha, kalian bisa panggil aku kak Nana atau kak Kai. Aku mahasiswa semester 5 jurusan Farmasi dan mulai hari ini, aku bakal jadi asdos kalian untuk matkul Prinsip Farmakologi. Salam kenal semuanya!"
Seperti yang diharapkan, semua orang bertepuk tangan setelah gue selesai memperkenalkan diri, kecuali satu anak itu, satu anak yang masih fokus menatap ke arah jendela.
Saat itu juga, gue memahami perasaan dosen yang gak diperhatikan sama mahasiswanya saat mengajar, jadi kayak gini ya rasanya. Tapi baru aja gue berpikir kayak gitu, anak itu tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke arah gue dengan wajah terkejut sekaligus bingung. Aneh, jadi sedari tadi dia gak fokus mendengarkan gue karena terlalu fokus melamun??
Pak Julian akhirnya meminta gue untuk duduk di kursi paling belakang sementara dia mulai menjelaskan materi. Layaknya seorang dosen lama, Pak Julian enggak menjelaskan materinya menggunakan PPT, tapi menggunakan buku yang selalu dia bawa, dimana mengharuskan anak-anak untuk mencatat segala hal yang keluar dari mulutnya itu. Ya memang sulit, itulah kenapa kehadiran asdos sangat penting di matkul ini karena anak-anak akan bertanya banyak sekali hal ke kakak tingkat mereka, seperti yang gue lakukan tahun lalu
Tapi lagi-lagi, mata gue kembali tertuju ke arah anak laki-laki yang sekarang malah tertidur itu, entah kenapa melihatnya malah membuat gue merasa kesal. Meskipun enggak ngerti, apa dia enggak bisa menghargai dosen yang mengajar di depan sana??
***
Setelah mengajar selama 45 menit, Pak Julian akhirnya memberikan waktu istirahat 15 menit kepada anak-anak untuk menjernihkan pikiran mereka. Ada beberapa anak yang memilih untuk keluar kelas, ada juga yang langsung mendatangi gue dan menanyakan perihal materi yang diajarkan Pak Julian tadi