23. Murka

19 5 1
                                    

Tepat seminggu setelah kepulangan kakek dan Zen dari Jepang, kakek minta kita semua, anak dan cucunya untuk berkumpul di rumahnya. Tentu semuanya dateng, kecuali Zenjiro. Iya, mama dan papa mana mungkin manggil Zenjiro suruh ikut temu keluarga begini, lagian juga apa gunanya anak itu?

"Vero, Zen gak dateng??" tanya kakek ke gue

"Enggak kek, Zen lagi ada urusan"

"Sayang banget, padahal ada hal yang mau kakek sampaiin ke dia juga"

Tiba-tiba?? Emangnya apa yang mau kakek bicarain sampe manggil kita semua anak cucunya ke sini coba??

"Baiklah, karena semuanya udah berkumpul. Papa bakal ngasih tau hal penting ke kalian semua" ucap kakek sebagai pembuka

"Ada apa sih, pa? Tumben banget?" tanya tante gue, mamanya Josefano

"Mungkin ini emang terlalu cepat, tapi kakek mau mengumumkan soal pembagian warisan kakek ke kalian"

DEG

Gue gak menduga kalo hari ini bakal dateng secepat ini, bahkan mungkin semua orang yang di sini enggak menduganya.

"Tiba-tiba banget, kek??" tanya gue

"Iya, umur gak ada yang tau, jadi kakek ingin kalian tau lebih dulu"

Kakek segera menyuruh tangan kanannya yang berdiri di samping dia untuk membaca surat yang sepertinya udah kakek tulis sebelumnya

"Melalui surat ini, saya mewakili tuan Cairo Xavier akan membacakan pembagian harta warisan milik Xavier. Yang pertama, perusahaan utama milik keluarga Xavier akan dilanjutkan oleh Cavero Xavier, selaku cucu pertama dari Tuan Cairo Xavier"

Gue tersenyum penuh kemenangan, begitu juga dengan papa dan mama. Gue menatap Josefano dengan tatapan penuh kemenangan, ya, emang sejak awal lo harusnya gak main-main sama gue.

Tante Anna, mamanya Josefano dan om Kevin atau om gue juga terlihat enggak mau membantah atau menolak hal tersebut yang mana mereka sendiri juga tau, anak-anak mereka gak akan bisa menandingi seorang Cavero Xavier

"Kedua, anak perusahaan milik tuan Cairo Xavier akan dibagi rata kepada 3 anak kandungnya yaitu Richard, Anna dan Kevin"

"Ketiga, masing-masing cucu tuan Cairo Xavier selain Zenjiro Xavier, yaitu Cavero, Josefano Arsene, Helena, dan Bennedict akan menerima masing-masing 5% dari kekayaan milik tuan Cairo Xavier"

Tunggu, kenapa tiba-tiba rasanya aneh sekali?? Cuma 5%?? Dan kenapa Zenjiro dikecualikan?? Bukannya dia justru cucu kesayangan kakek??

"Terakhir, seluruh kekayaan dan aset pribadi lain termasuk tabungan pribadi, rumah utama, tanah dan seluruh villa yang ada sebesar 80% akan menjadi milik Zenjiro Xavier. Demikian surat wasiat dari tuan Cairo Xavier"

DEG

Apa-apaan?! Kenapa tiba-tiba semuanya jadi milik Zenjiro?! Apa kakek udah gila?!

"Gak bisa begitu dong pa! Kenapa semuanya jadi milik Zenjiro?!" teriak tante Anna tidak terima, om Kevin juga menunjukkan wajah marahnya, tanda tidak setuju dengan pembagian warisan barusan

"Saya gak masalah kalau perusahaan utama jatuh ke Cavero, tapi saya tidak terima papa tidak membagi rata warisan kepada cucu papa dengan adil! Saya tau Zenjiro itu cucu kesayangan papa, tapi bukan berarti papa bisa seenaknya gini!!" akhirnya om Kevin juga ikutan meledak

"Pa, papa yakin soal ini?? Papa kenapa tiba-tiba memberikan semuanya ke Zenjiro?? Bukannya lebih baik papa memberikannya ke Cavero yang jelas bisa menjaga dan meningkatkan aset papa dibandingin Zen??" ucap papa akhirnya

Imperfect MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang