Yang udah baca duty after school, ada satu part dimana tokoh utama nggak pake sudut pandangnya untuk bercerita. Well, di sini aku bakal bikin part khusus yang sama. Jadi, selamat membaca~
○
°
Alarm pertanda waktu pagi telah tiba berbunyi di seluruh penjuru gedung retret. Dan mereka yang dipaksa tidur akhirnya kembali sadar.
Kim Junhee membuka matanya, menyaksikan air kolam yang tenang tepat di hadapan matanya, sebelum lelaki itu sadar sepenuhnya akan hal buruk apa yang telah terjadi tadi malam.
Jasad Jiwon mengapung di atas air. Dan Junhee tanpa pikir panjang melompat turun ke dalam kolam untuk meraih gadis yang mati.
Dia kesakitan, merasa begitu terluka. Rasa bersalah menggerogoti batinnya. Kematian Jiwon adalah salahnya, jika saja dia tidak mengusulkan saran seperti tadi malam, Jiwon tidak akan terjebak dan mati. Atau jika dia lebih berani mengambil peran Jiwon, maka yang akan berada di dalam air adalah dirinya.
Junhee benar-benar menangis dengan keras untuk pertama kalinya. Memeluk jasad Jiwon ketika dia bahkan masih berada dalam kolam. Dia kehilangan, dan perasaan sesak yang tercipta olehnya seperti tusukan ribuan pedang yang dibakar.
Shin Jiwon adalah gadis yang kuat. Dia berani, bahkan sanggup menantang kematian meskipun kalah dijalannya. Sementara Junhee bahkan tidak bisa menyainginya
"Aku seharusnya lebih berani...Jiwon-na, maaf, maafkan aku."
Dia semakin memeluk gadis itu. Mengabaikan rasa dingin karena berada di antara air. Seolah lupa bahwa dia seharusnya merasa takut berada disana. Junhee tidak peduli, yang dia lakukan hanyalah memeluk jasad Jiwon, menyayangkan perasaannya sendiri yang tidak bisa dia ungkapkan saat gadis itu masih hidup. Saat gadis itu masih bisa tersenyum dan bicara padanya.
Junhee membawa jasad Jiwon ke atas kolam, menggendongnya ketepi dinding, masih memeluk gadis itu begitu protektif seakan tidak pernah ingin melepaskannya.
Sekarang apa yang harus Junhee lakukan? Dia mati rasa, dan tanpa kehidupan gadis dalam pelukannya, Junhee merasa dia tidak sanggup melanjutkan. Mungkin jika dia dipilih atau dibunuh oleh mafia, dia tidak akan terlalu peduli.
Yoonseo datang tidak lama kemudian, gadis itu syhok dan jatuh bersimpuh menemukan jasad Jiwon berada dalam rangkuhan Junhee. Gadis itu menangis, merasa bersalah. Merasa bahwa Jiwon mengorbankan diri karenanya.
-sebelum pemungutan suara terakhir ditutup, dokter menominasikan siapa yang harus disembuhkan-
-pemain yang dinominasikan adalah Shin Ji Won-
Yoonseo mengkat wajahnya setelah mendengar pemberitahuan dari speaker barusan.
-berkat kemampuan dokter untuk menyembuhkan. Shin Ji Won telah dihidupkan kembali-
Suara batuk Jiwon yang telah kembali sadar memgambil perhatian Junhee dan Yoonseo yang segera merengsek mendekati Jiwon.
"Jiwon-na."
Jiwon bagun seperti orang yang sadar setelah tenggelam. Wajah gadis itu pucat, bibirnya membiru karena terlalu lama berada di dalam air. Tubuhnya masih lemah untuk bisa digerakan dengan normal lagi.
Sementara dia kebingungan, ketika penglihatan kabur hampir menjadi jelas. Jiwon menatap ke arah kolam, bingung dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sementara Junhee dan Yoonseo berusaha memanggilnya. Memastikan bahwa gadis itu sungguh benar-benar sadar.
"Jiwon-na, syukurlah."
"Kamu membuatku takut. Syukurlah kamu kembali."
"Aku merasa sangat bersalah, Jiwon-na."
Masih kebingungan, Jiwon mendongkak, dia melihat Junhee tersenyum padanya, ekspresi cowok itu penuh rasa syukur dan kelegaan. Sebelum Junhee kembali memeluk Jiwon, mengusap rambut basah gadis itu dengan sayang. Merasa benar-benar legah lebih dari apa pun.
"Apa yang terjadi?" Jiwon bertanya dalam pelukan Junhee. Suaranya serak.
"Dokter menyelamatkanmu," jawab Yoonseo. Gadis itu menangis haru, mengenggam satu tangan Jiwon sembari tersenyum pada gadis tersebut.
Tidak lama kemudian, beberapa orang yang masih bertahan dalam permainan, datang satu persatu. Jungwon, Dabum, Eunha, Mina, Jisoo, Yoojoon, Nahee, dan Hyunho. Sebagian besar dari mereka legah saat melihat Jiwon berdiri dibantu Junhee.
"Jiwon, untunglah," kata Nahee. Dia dan Eunha tersenyum senang menghampiri Jiwon yang hanya dibalas gadis itu dengan senyum sumbang.
"Shin Jiwon!"
Semua perhatian teralihkan oleh kedatangan Kyungjun. Pemuda itu dibuat terpaku menyaksikan Jiwon kembali hidup. Tapi lebih dari keterkejutan, rasa senang lebih mendominasi. Dia bahagia melihat gadis yang ditaksirnya berhasil lolos dari kematian.
Maka, tanpa memperdulikan yang lain, Kyungjun mendekati Jiwon, menyingkirkan Junhee yang menggandeng gadis itu, lalu memeluk Jiwon erat. Tindakan yang dilakukan Kyungjun tentu saja mengejutkan mereka, ini bukan hal biasa melihat Kyungjun terlihat begitu berbeda dari biasanya. Lelaki itu memeluk seseorang seakan takut kehilangannya.
"Sudah kuduga," celetuk Mina. Gadis itu bersedekap dada. Berdiri di dekat Jisoo. Dia sudah mengamati sikap Kyungjun, dan setiap kali lelaki itu berhadapan dengan Shin Jiwon, Kyungjun akan bersikap lebih lunak padanya. Itu berbeda saat dia bersikap pada yang lain dan selalu kasar.
"Ko Kyungjun, sesak," ujar Jiwon, berusaha melepaskan diri dari pelukan Kyungjun yang kelewat erat.
"Kamu membuatku takut, sial," aku Kyungjun begitu dia melepaskan Jiwon dan membiarkannya mengambil napas.
"Jiwon, bagaimana perasaanmu?" tanya Hyunho, perhatian.
"Campur aduk. Aku barus saja kembali dari kematian," balas Jiwon, dia memberikan senyum getir pada sahabat baik Donghyun itu "Tapi, ya. Aku baik-baik saja."
Dan Hyunho menghela napas legah atas jawabannya.
"Ayo. Kamu pasti merasa kedinginan." Junhee merangkuh bahu Jiwon, hendak membawanya pergi dari area kolam renang, tapi Kyungjun menghalanginya dan langsung merebut Jiwon.
"Ya, Ko Kyungjun!" Junee mengerutkan keningnya tidak senang.
"Aku yang akan pergi dengannya," kata Kyungjun angkuh. Dia hendak membawa Jiwon, tapi Junhee membalas dengan menghalangi jalan juga.
Jiwon memutar bola mata muak. Dia baru saja bangkit dari kematian dan sudah diharuskan menyakiskan pertengkaran kekanak-kanakan dari dua cowok ini.
Mendesah kesal. Jiwon melepaskan diri dari Kyungjun dan menghampiri Jungwon yang berdiri paling dekat dengannya. Menatap si rengking satu dengan penuh permohonan. "Tolong bawa aku menjauh dari dua orang itu. Kumohon."
Jungwon menipiskan bibir dan mengangguk. Ia merangkuh bahu Jiwon, mengajak agar Yoonseo ikut juga dan tiga gadis itu bersama-sama pergi dari area kolam renang. Mengabaikan Kyungjun dan Junhee yang saling melemparkan api satu sama lain melalui tatapan mereka.
To Be Continued
A/n
Part berikutnya kemungkinan besar kembali ke pov 1.
Sampai ketemu di updatetan berikutnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴɪɢʜᴛ ʜᴀs ᴄᴏᴍᴇ ⇴ᴏᴄ ✓
Фанфикшн"Bagaimana caranya kita keluar dari permainan ini?" - Night Has Come | Fanfiction Shin Jiwon ft All Char NHC Alternative Ending
