Setelah mengajak Jisoo dan Yoojoon, kami menunggu di roftoop yang menghadap belakang gedung sampai Hyunho akhirnya datang bersama Junhee.
"Tidak ada yang mengikuti kalian kan?" tanyaku, seraya melihat kebelakang punggung dua cowok itu, sekedar memastikan.
"Tenang saja," tanggap Hyunho.
"Jiwon, ada apa?" tanya Junhee, tapi aku justru menatap ke arah Hyunho dan bicara pada cowok itu, "tidakah kamu mau mengungkapkan identitasmu? Tidak ada mafia di antara kami di sini."
Bukannya menjawab, Hyunho malah balik bertanya, "jadi apkah polisi adalah Junhee, Jisoo atau Yoojoon?"
"Kamu memberitahunya?" marah Jisoo.
Aku memutar bola mata malas. Lantas mendelik sinis pada Hyunho saat dia mengangguk-angguk seolah telah menemukan jawabannya setelah melihat reaksi Jisoo.
Menghela napas berat, aku memberitahu mereka tentang identitas Hyunho juga, "Hyunho adalah dokter," ungkapku. Aku bisa melihat tiga lainnya terkejut sementara Hyunho tetap bersikap biasa saja dan santai.
"Benarkah? Kamu tidak hanya berpura-pura kan?" curiga Jisoo.
"Benar, bagaimana kalau kamu mafia?" tambah Yoojoon. Bukannya menyangkal Hyunho hanya mengedikan bahu acuh membuatku mendengus karena sikapnya.
"Sudah. Benar Hyunho adalah dokter. Dia yang menyelamatkanku dan menggunakan keahliannya pada Nahee tempo hari."
"Kamu sama sekali tidak ragu, ya," aku hanya mengedikan bahu acuh menanggapi Hyunho.
"Jadi, selain memberitahu siapa dokternya, untuk apa kamu mengumpulkan kami disini?" tanya Jisoo.
Aku menatap mereka satu persatu sebelum memulai, "tulisan yang dibuat Yoojoon di kolam renang, aku pikir kita bisa menggunakan cara itu untuk memberitahu yang lain siapa saja mafianya tanpa harus mengungkap identitas polisi."
"Maksudmu, kita akan membuat pesan untuk yang lain secara diam-diam?" tanya Junhee, aku mengangguk. Sangat tepat.
"Dan Jisoo, aku ingin kamu memeriksa identitas seseorang." Aku menatap ke arah Jisoo dengan cukup serius. Kali ini aku harus tahu, identitas apakah yang didapatkan Kim Somi.
"Kamu mencurigai seseorang?" tanya Yoojoon. Aku mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari Jisoo.
"Identitas siapa yang ingin kamu periksa?" tanya Jisoo. Dia susah siap dengan ponselnya, melakukan ancang-ancang menggunakan jarinya, ingin segera menekan nama siapa pun untuk memeriksa identitas mereka.
"Kim Somi."
Jisoo yang tadinya akan menekan layar ponselnya seketika terhenti. Aku mendesah pelan, balik menatapnya saat dia mengangkat pandangan dengan alis berkerut dalam.
"Kamu mencurigai Kim Somi?"
"Aku tahu kamu berteman cukup akrab dengannya, tapi kamu sendiri yang bilang bahwa kamu tidak percaya orang yang tidak kamu tahu identitasnya," ucapku, aku menatapnya penuh permohonan. "Mari periksa identitas Somi, dan lihat apakah kamu bisa mempercayainya atau tidak."
Aku bisa melihat keraguan Jisoo, dia diam berpikir hampir lima menit ke depan, sebelum akhirnya memutuskan menyanggupi permintaanku dengan menekan nama Somi dan memeriksa identitasnya.
Selanjutnya Jisoo terdiam dengan tampang seperti orang yang baru saja dikhianati. Dia lalu mengangkat wajah untuk menatap kami dihadapannya, terutama aku. Ekspresi wajah Jisoo menjadi kesal. "Benar. Kamu tidak salah mencurigai orang. Kim Somi, dia mafia." Jisoo memamerkan layar ponselnya ke hadapan kami, dan jelas tertulis di sana bahwa identitas Somi adalah mafia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴɪɢʜᴛ ʜᴀs ᴄᴏᴍᴇ ⇴ᴏᴄ ✓
Fanfiction"Bagaimana caranya kita keluar dari permainan ini?" - Night Has Come | Fanfiction Shin Jiwon ft All Char NHC Alternative Ending