27. Kedok Tersikap

1.3K 223 9
                                    

Aku sudah muak dengan game sialan ini. Kami telah menemukan master permainan, apa lagi yang harus kami lakukan agar bisa keluar dan pulang?

"Seeun, benarkah kamu sungguh menginginkan balas dendam? Tidak, aku tahu kamu tidak seperti itu."

"Shin Jiwon."

Aku berbalik dan menemukan Jisoo, Yoojoon dan Junhee datang bersama, menghampiriku di bibir roftoop.

"Jiwon, apa kamu sungguh yakin?" tanya Junhee.

Aku tidak ingin ragu lagi. Aku menunggu cukup lama hanya untuk meragukan Somi yang rupanya benar adalah mafia. Kali ini, Jin Dabum, aku harus segera memeriksanya. Setidaknya, jika cowok itu bukan mafia, pikiranku tidak akan lagi seberat sebelumnya.

Aku mengangguk yakin ke arah Junhee, lantas beralih memandang Jisoo. "Jisoo, aku ingin kamu memeriksa satu identitas lagi."

Jisoo mendengus pasrah, bersiap dengan ponselnya. "Aku tidak yakin berapa lagi kesempatan yang kumiliki, semoga kali ini benar mafia lagi. Siapa yang ingin kamu periksa?" tanya Jisoo.

"Jin Dabum."

Jisoo mengangguk dan segera memeriksa identitas Dabum. Gadis itu hanya diam untuk beberapa saat, aku tidak tahu jawaban apa yang Jisoo temukan sampai dia buka suara, "feelingmu sangat kuat, Jiwon. Kupikir, kamulah yang seharusnya jadi polisi."

Alisku menekuk bingung mendengar penuturan Jisoo. Perkataan gadis ini tidak seperti biasanya. Aku baru bergaul dengan Jisoo saat permainan sialan ini dimulai, dan Jisoo yang berteman dekat dengan Somi, memiliki sikap yang agak menyebalkan. Tapi, kupkir gadis ini sudah berubah sekarang.

Jisoo mengangkat ponselnya, memamerkan isi layar ponselnya di hadapanku, Junhee dan Yoojoon.

"Jin Dabum, dia mafia."

"Dia yang membunuh Hyunho?"

Aku bisa melihat Junhee cukup geram mengetahui fakta itu. Tangannya bahkan terkepal kuat, seolah siap meninju siapa pun saat ini.

"Mari lakukan seperti yang Hyunho lakukan sebelumnya. Menulis pesan," ajakku. Aku mengambil tangan terkepal Junhee, mengenggamnya dan memohon melalui tatapan agar dia tenang. Bisa kurasakan Junhee menghembuskan napas berat sebelum mengangguk dan tampak tersenyum kecil.

"Siapa yang akan melakukannya? Hyunho kan sudah..." Jisoo sepertinya tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena teringat Hyunho yang sudah meninggal.

"Aku yang akan melakukannya." Junhee mengajukan diri sendiri. "Tapi spidol yang Hyunho gunakan sebelumnya aku tidak tahu itu ada dimana."

"Guanakan saja apa pun. Mereka sudah melihat bahwa pesan tentang Somi sebelumnya adalah kebenaran. Mereka akan mudah terpancing kali ini."

Suara notifikasi menunda diskusi kami, membuat kami memilih mengambil ponsel masing-masing untuk memeriksa pesan yang baru saja dikirim di grup obrolan.

Aku seketika membelakak setelah membaca isi pesan yang dikirimkan Jungwon itu.

=kami menemukan mafia, segera datanglah ke lantai dua=

Kami berempat saling berpandangan dengan ekspresi sama-sama terkejut.

"Apa itu Jin Dabum?" tanya Yoojoon.

"Sebaiknya kita periksa. Ayo," ajak Junhee. Dan kami segera turun dari roftoop, pergi berkumpul bersama yang lainnya yang sudah berada dilantai dua lebih dulu.

Ada keributan yang berasal dari kamar lantai dua. Kami hendak pergi melihat apa yang terjadi, tapi, orang-orang lebih dulu keluar dan membuat keributan terjadi di sepanjang lorong ketika Kyungjun tampak menyeret Yeonwoo dengan kasar sementara Yeonwoo kepayahan mengimbagi langkah lebar Kyungjun.

ɴɪɢʜᴛ ʜᴀs ᴄᴏᴍᴇ ⇴ᴏᴄ ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang