29. Balas Dendam

1.6K 219 5
                                    

Membiarkan Yoonseo terjebak dalam pikirannya sendiri tentang kenyataan pahit. Jungwon bangkit berdiri. Lalu dengan tanpa takut, berjalan mendekati Dabum. Sementara Dabum menyeringai ke arahnya, senang karena rekannya akhirnya akan mengungkap identitas dan membantunya.

"Jungwon," tegur Nahee.

Kebingungan melanda mereka yang tidak tahu identitas Jungwon dalam permainan. Heran melihat Dabum tidak tergerak sedikit pun untuk menghentikan langkah Jungwon, tapi justru terlihat senang.

"Oh Jungwon, apa yang kamu lakukan?" tanya Junhee tidak paham.

Tapi bukannya fokus pada Junhee dan menjawab, Jungwon justru beradu tatapan dengan Jiwon yang keheranan.

"Aku menunggu cukup lama," ungkap Dabum. Menyambut Jungwon ke sisinya. "Rekan."

Raut-raut terkejut tidak bisa disembunyikan, semua orang terkejut mendengar perkataan Dabum terhadap Jungwon. Terutama Jiwon. Gadis itu tidak menyangka, sebab tidak pernah sedikit pun terlintas dibenaknya kecurigaan terhadap Jungwon. Namun, dia harus menelan kepahitan dari ungkapan fakta yang ada di depan matanya saat ini. Benar, Oh Jungwon adalah mafia dan otak dari seluruh rencana dari para bajingan keji itu.

Suara tangis Yoonseo mengambil perhatian Jiwon, membuatnya sadar bahwa Jungwon telah memberitahu gadis itu sebelum dirinya mengungkap identitas di hadapan yang lain.

"Oh Jungwon. Dia juga mafia?" gumam Yeonwoo tidak percaya.

"Dia menipu kita selama ini seperti Dabum," timpal Eunchan.

"Tapi, Jungwon? bagaimana mungkin?" Nahee sulit mempercayainya. Jungwon selalu terlihat berpihak pada mereka, jadi bagaimana mungkin dia adalah mafia?

"Kita akan menang, Oh Jungwon," cetus Dabum percaya diri. Tapi Dabum tidak akan pernah menduga, Jungwon datang bukan untuk menjadi rekannya.

"Kamu bukan lagi manusia."

Jungwon datang untuk menjadi senjata pembunuhnya.

Pena menancap di leher Dabum. Jungwon menusuknya kuat, mengabaikan alarm yang memberitahu bahwa sesama mafia tidak boleh saling membunuh. Mengabaikan tatapan syhok semua orang, mengabaikan tatapan penghianatan Dabum.

Membiarkan tubuh Dabum jatuh begitu saja saat cowok itu kehilangan begitu banyak darah, Jungwon mengampiri Jiwon yang masih syhok atas tindakan yang dilakukan Jungwon. Dia bicara dan langsung menyembur Jungwon dengan kata-kata begitu lakban di mulutnya terlepas.

"Apa yang kamu lakukan, Jungwon?"

"Kamu melakukan pekerjaan bagus, Jiwon. Sekarang, aku akan mengeluarkan kalian dari tempat ini."

"Apa maksudmu?" tanya Jiwon tidak mengerti. Tapi matanya segera membelakak saat melihat mata Jungwon berubah menjadi putih dan sebuah pemberitahuan tentang langgaran yang dilakukan Oh Jungwon terdengar.

"Maaf."

Itu kata terakhir sebelum Oh Jungwon membiarkan dirinya jatuh dari ketinggian gedung. Mengalah dan berkorban setelah apa yang sudah dia lakukan sejauh ini.

Saat itu, Jiwon terlalu terkejut untuk memperhatikan. Sebuah pemberitahuan yang mengumumkan bahwa pihak warga menang dan permainan berakhir. Saat itu, Jiwon tidak tahu apa yang terjadi saat tubuhnya melemah dan dia nyaris jatuh mengikuti Jungwon jika saja Junhee tidak lebih dulu menyelamatkannya.

Matahari bersinar terik siang itu, dan langit tampak biru dengan awan putih. Jiwon merasa tenang sebelum kelopak matanya tertutup dan segalanya menjadi begitu gelap untuk waktu yang lama. Lalu sebuah kilasan tentang permaiann melintas cepat secara mundur. Semua yang telah terjadi dan segala hal yang mereka lewati.

ɴɪɢʜᴛ ʜᴀs ᴄᴏᴍᴇ ⇴ᴏᴄ ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang