Brawijaya
Senin, pukul 15.26 PM.
sekolah telah bubar, kini sherren berjalan dikoridor dengan Elang disisinya.
Arga, Jaxson dan Raja tak bisa langsung pulang karena mereka harus menghadiri Rapat eskul Basket yang mereka ikuti.
sedangkan Bagas dan Cakra diperintah Jaxson untuk segera kembali ke markas, karena markas mereka sempat di serang oleh musuh.
Dan kini Elang lah yang mengantarkan sherren untuk pergi bekerja ke cafe milik ibunya arga, Sweet cafe.
awalnya sherren menolak karena takut merepotkan Elang, namun mendapati cuaca yang sudah mendung sherren tak ada pilihan lain karena ia takut terlambat.
kini Sherren dan Elang telah sampai di parkiran yang sepi lantaran anak-anak cepat pulang melihat cuaca yang sangat mendukung untuk bergelung di rumah.
Elang menaikki kuda besi Hitam nya, sebelum itu Elang memberikan jaket nya untuk menutupi paha sherren agar tak terlalu ter-ekspos.
"pake, buat nutupin paha lo" ucap Elang yang langsung keintinya.
Elang selalu membawa Jaketnya kemanapun dan dimanapun karena ia kurang kuat dengan udara dingin, namun untuk sekarang ia menyerahkan jaket tersebut untuk menutupi paha sherren, Elang tak perlu takut kedinginan karena ia memakai Jas sekolah nya.
sherren mengangguk dan tersenyum seraya mengucapkan terimakasih.
"Makasih" ucap Sherren dan langsung melilitkan jaket milik Elang di pinggang rampingnya.
Elang tersenyum dan tak lupa untuk membelai rambut indah milik sherren, yang sekarang menjadi hobby baru Elang.
Tak lama Elang menjalankan motor nya setelah sherren naik, Elang menjalankan motor dengan kecepatan sedang karena secara mengejutkan air hujan mulai berjatuhan.
Yang tadinya gerimis sekarang hujan mulai lumayan deras, dan dengan terpaksa Elang menghentikan motornya disebuah warung kosong untuk berteduh.
Elang dan sherren berlari cepat ke warung tersebut, sherren mengusap rambut nya yang basah dan sedikit lepek, ia juga membuka jaket milik Elang agar tak terlalu basah.
sedangkan Elang sendiri, ia membuka helmnya setelah itu mengelap kaca kacamata nya yang buram, dan memakai nya kembali.
sherren melihat hujan yang mengguyur mulai deras, ia sedikit menggigil karena bajunya lumayan basah, tak beda jauh dengan Elang.
Elang merasakan tubuhnya bergetar saat hawa dingin dan ingatan masa lalunya menerobos masuk kedalam dirinya.
sebisa mungkin Elang menahan getaran nya saat sherren menatapnya khawatir dan bertanya kepada nya yang dijawab elang sebisa mungkin.
"Elang kamu kenapa?" tanya sherren yang melihat tangan Elang bergetar hebat dan bibirnya sedikit pucat
"G-gak sher" hanya itu yang mampu Elang ia keluarkan sebagai jawaban.
tak lama, Elang berjongkok dan menutup kedua telinganya saat gemuruh langit mulai terdengar sedikit keras.
sherren yang melihat langsung panik, ia ikut berjongkok dan mendekat kearah Elang dengan pelan.
"Elang kamu kenapa? hey?" ucap sherren berusaha menyadarkan Elang dengan lembut.
"E-enggak g-gak mau" ucapan itu yang sherren dengar dari mulut Elang, sherren tak bodoh untuk mengartikan reaksi Elang saat ini.
kemungkinan yang sherren ambil saat ini ialah, Elang memiliki trauma akan hujan lebat disertai gemuruh petir yang saat ini saling menyambar di langit.
Sherren juga lumayan takut, tapi mencoba melawan rasa takut itu, untung nya warung tempat ia berteduh tak dekat dengan tiang atau pohon yang kapan saja disambar oleh petir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]
Random[TERBIT + PART TIDAK LENGKAP DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!!] {BUKU MASIH BISA DI PESAN!!} Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel masih lah...