Pagi hari di sebuah Rumah sakit megah nan ternama, terdapat Arga dan Jaxson yang sudah sadarkan diri dari obat bius yang diberikan dokter.
Arga dan Jaxson mendapat luka cukup parah namun keesokan nya mereka berdua mulai bisa sedikit beraktivitas kembali meskipun masih terasa lemas.
Tak berbeda jauh dengan Raja, Elang dan Bagas yang memang mereka bertiga di rawat dalam satu ruangan atas permintaan Bima, keadaan mereka memang lumayan parah dan pagi ini pun mereka hanya bisa berbaring tanpa berniat bergerak sedikitpun.
Namun sangat di sayangkan, Cakra salah satu inti Tafhana di nyatakan koma, akibat luka tusuk yang sangat dalam membuat Cakra harus di operasi dan pada akhirnya Cakra kehilangan banyak darah.
Awalnya Bima dan Galang panik serta khawatir saat pikiran negatif mulai muncul di benak mereka, namun saat Cakra masih bisa di selamatkan, akhirnya mereka memutuskan untuk segera mengoperasi Cakra tanpa izin keluarga nya.
Jaxson dan Arga sudah mengetahui keadaan Cakra, mereka terpukul kala sang sahabat di nyatakan koma dan tak tau kapan ia terbangun.
Sedangkan Raja, Elang, dan Bagas belum di beri tahu lantaran kondisi mereka yang belum memungkinkan.
Bima dan Galang tak bisa menemani mereka, karena kedua orang tersebut harus membantu pihak ke polisian memburu anggota Malvolia yang masih berkeliaran termasuk ketua nya, Xavier yang tiba-tiba menghilang.
Kini Jaxson dan Arga berada di ruangan yang sama, kamar inap mereka salah satu kamar VVIP di rumah sakit tersebut.
Keduanya terbaring di ranjangnya masing-masing, Arga sibuk menghubungi seseorang yang sejak awal ia harapkan kehadirannya, sedangkan Jaxson menatap bosan ke arah televisi yang menayangkan sebuah drama picisan.
"Kok gak aktif terus?" ucap Arga heran saat nomor telepon Sherren selalu tak aktif saat ia hubungi.
"Plis Sher.." ucap Arga yang tak tahan, karena sungguh ia sedang membutuhkan Sherren.
"Mungkin dia lagi sekolah Ga" ucap Jaxson mengingat kan temannya.
"Lagi sekolah juga biasanya handphone nya aktif Jax" ucap Arga.
"Nanti siang juga bakal datang Ga, yang sabar aja" ucap Jaxson menenangkan Arga.
"Perasaan gue gak enak" ucap Arga pelan yang duduk tak tenang.
"Feeling lo aja kali" ucap Jaxson yang kini mulai merebahkan tubuhnya.
"Mungkin, tapi gue gak tenang aja" ucap Arga mengungkapkan kerisauan nya.
"Lo cukup berharap, semoga semuanya baik-baik aja" ucap Jaxson menenangkan setelah itu mulai memejamkan matanya.
"Ya semoga aja" ucap Arga lirih.
Menunggu sampai siang pun, Arga dan Jaxson belum melihat kehadiran Sherren sedikitpun atau bahkan sang empu tidak menghubungi mereka.
Waktu telah menunjukkan pukul 15.01 PM. Arga dan Jaxson menghela nafas bosan lantaran tak ada kegiatan yang bisa mereka lakukan.
Ingin pergi ke taman, tapi dokter dan perawat tak memperbolehkan nya karena permintaan Bima yang menyuruh pihak rumah sakit agar tak membiarkan Jaxson dkk nya keluar dari kamar inap mereka, sebelum sembuh total.
Kini Arga murung, ia sangat menginginkan Sherren di sisinya, ia ingin bermanja dan mengadu akan rasa sakit yang di rasakan nya, Arga juga ingin kepalanya di elus oleh Sherren, namun harus ia tahan karena Sherren tak kunjung menemui nya atau bahkan teman-temannya.
Tok
Tok
Tok
Mendengar ketukan pintu, membuat Arga menengok dengan semangat begitupun Jaxson yang mengira bahwa orang yang mengetuk pintu ialah Sherren.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]
Random[TERBIT + PART TIDAK LENGKAP DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!!] {BUKU MASIH BISA DI PESAN!!} Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel masih lah...