Selasa, 16.15 PM.
merasa terusik, Sherren perlahan membuka kedua matanya dan mulai menjelaskan pandangan nya.
saat sudah jelas, hal yang menyambut kedua matanya ialah dada bidang seseorang yang terbalut seragam sekolah dengan kancing terbuka satu dan terlihat jelas kalung rantai kecil silver polos.
Sherren membulat kan mata saat ia melihat kearah pinggang nya yang di mana terdapat tangan kekar penuh urat mendekapnya begitu posesif.
"Elang" panggil Sherren pelan mencoba membangunkan Elang, dengan tangan mencoba melepaskan dekapan Elang namun selalu gagal.
"Elang" panggil Sherren kembali lebih lembut dari sebelum nya
"hm?" balas Elang dengan suara nya yang berat dan mulai mengusap pelan pinggang Sherren.
"bangun, aku harus pulang" ucap Sherren dan mulai melihat sekitar yang sangat asing baginya.
Elang mulai membuka matanya perlahan setelah jelas dan membersihkan sekitar matanya, ia pun langsung di suguhkan dengan wajah cantik Sherren setelah bangun tidur.
"mau pulang sekarang?" tanya Elang yang malah semakin menarik tubuh Sherren.
"i-iya, lagian yang lain pasti lagi nungguin kita" balas Sherren sedikit gugup karena jaraknya dengan Elang cukup dekat.
"Yaudah" ucap Elang, setelah itu melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh dari tubuh Sherren.
Sherren yang melihatnya langsung bangun perlahan dan mulai menatap bingung ruangan yang sangat asing baginya.
"ini dimana?" tanya Sherren menatap bingung Elang
"ruangan milik gue" balas Elang sembari merapihkan bajunya yang terlihat kusut dan memasang kacamata nya kembali.
"ayo" ajak Elang menarik lembut lengan Sherren setelah memastikan tak ada barang yang tertinggal ia pun mengajak Sherren pergi menuju teman-temannya berada.
"aku baru tau ada ruangan kayak gitu di perpustakaan" ucap Sherren saat mereka melangkah dikoridor yang sepi dikarenakan siswa-siswi sudah pulang.
"sengaja gue sembunyiin, karena itu ruangan rahasia milik gue" balas Elang sembari memberi senyum kecil kearah Sherren.
"kamu aja ya? yang lainnya gak tau?" tanya Sherren penasaran
"gak ada yang tau, kecuali lo tentunya" jelas Elang.
Sherren masih bingung, ia ingin menanyakan hal lain lagi kepada Elang, namun saat dipikir lagi ia akan lancang karena secara tidak langsung menanyakan hal pribadi.
"tas lo udah diambil sama Arga" ucap Elang memberi tau Sherren, setelah itu mereka berjalan kearah parkiran dimana Jaxson dkk- Elang, sudah menunggu.
saat sampai, Sherren dihadiahi berbagai macam tatapan dari Jaxson, Arga, Raja, Bagas dan Cakra.
Sherren tersenyum dan melangkah menghampiri Arga berniat mengambil tasnya dari Arga.
Arga yang melihat senyuman Sherren hatinya menghangat, rasa cemburu dan amarah dalam dirinya meluap seketika.
"makasih" ucapan manis yang terdengar dari mulut Sherren semakin menambah bunga-bunga dalam hati Arga saat Sherren mengambil alih tas nya dari Arga.
"sama-sama" balas Arga lembut dan mengusap rambut Sherren.
"darimana aja?" tanya Raja yang sedari tadi diam, Raja menatap Sherren lembut sekaligus khawatir.
"um? aku habis dari perpus" balas Sherren dengan Ekspresi lucu membuat keenam laki-laki itu menahan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]
Random[TERBIT + PART TIDAK LENGKAP DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!!] {BUKU MASIH BISA DI PESAN!!} Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel masih lah...