"salah Cakra" Sherren menahan tangan Cakra yang akan menuangkan satu sendok garam.
"kok salah?" Cakra bingung, ia merasa tak ada yang salah.
"itu garam tolol, lo mau nambahin garam ke situ" Bagas berucap kesal sembari menunjuk adonan kue yang akan mereka buat.
sekarang Sherren, Bagas, Cakra dan Raja tengah berencana untuk membuat kue bolu pandan yang sudah lama Sherren rindukan.
sementara Arga, Jaxson dan Elang keluar mengurus beberapa hal bersama Bima, Toni serta Dimas. jika bertanya mengapa Raja tak ikut, Raja menjawab dengan santai bahwa ia malas dan sudah menebak bahwa hal yang harus di urus adalah Adel.
karena itu pihak Bima tak memaksa, sedangkan Elang, Jaxson dan Arga pun sebenarnya tak rela, namun karena bujukan Sherren akhirnya mereka terpaksa menemui Bima.
"oh garam ya?" ucap Cakra ragu sembari mencicipi sedikit garam tersebut dan setelah nya memasang ekspresi ke asinan.
"eww asin.." ringis Cakra yang langsung meminum air es dari kulkas, Bagas mengumpati kebodohan Cakra, sedangkan Sherren dan Raja hanya menggeleng kan kepala.
"lo harus bisa bedain garam, gula sama micin" ucap Raja datar sembari memberikan gula kepada Sherren.
"makasih" Sherren menerima gula tersebut dan ucapan nya di balas tepukan lembut di puncak kepalanya oleh Raja.
"duh maaf ya Sher, untung aja garam nya gak keburu di masukin" ucap Cakra pelan sembari kembali ke posisinya di sebelah Sherren.
"gak papa Cakra, namanya juga baru belajar" balas Sherren lembut sembari mengelus kepala Cakra yang di balas duselan oleh Cakra ke tangan Sherren karena merasa nyaman.
Sherren tersenyum, ia gemas akan Cakra yang sedang menunjukkan sisi kucing nya, Cakra yang paling muda diantara mereka, Sherren juga sudah menganggap Cakra sebagai adiknya.
"lucu banget sih" Sherren semakin gemas, ia hendak mencubit pipi Cakra yang sedikit chubby namun di hentikan oleh Raja.
"udah Sher, kita lanjut lagi" Raja berucap sembari membawa tangan Sherren untuk memegang sebuah mesin pengocok adonan yang sedari tadi ia pegang.
Cakra cemberut sembari mendelik kearah Raja yang kini tak memperdulikan nya setelah itu fokus membantu Sherren menambahkan beberapa bahan.
Bagas yang sedari tadi sibuk menghias pancake buatan nya terkekeh mengejek Cakra dan menarik sang empu ke meja pantry yang sudah tersedia pancake miliknya.
"udah mending lo di sini bantuin gue" ucap Bagas sembari menuangkan sedikit madu di atas pancake nya.
"dih segini doang ngapain di bantu? lagian gue mau belajar bikin kue sama Sherren" Cakra hendak melangkah kembali menuju Sherren serta Raja yang kini tengah asik berdua, namun Bagas segera menarik nya kembali.
"ck jangan ngeyel, lo gak boleh ganggu orang yang lagi kasmaran" Bagas berucap dengan pelan agar Sherren dan Raja tak mendengar nya.
"hah? kasmaran? orang lagi bikin adonan lo bilang kasmaran? tolol ya lo?" Cakra berucap sewot karena ia tak peka dengan keadaan.
"elo yang tolol, kan waktu itu udah pada ngaku kalau empat dari kita ada yang suka sama Sherren dan salah satunya Raja, jadi ini kesempatan dia buat berduaan sama Sherren" jelas Bagas yang langsung di angguki oleh Cakra.
"oh iya ya, gue lupa hehe" Bagas memandang datar Cakra yang tengah cengengesan tak jelas.
"haha hehe haha hehe, plis lo jangan dulu tolol di keadaan begini, jangan sampai lo buat kapal gue karam cuman gara-gara ke tolollan lo" ucap Bagas sinis dan melanjutkan kegiatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]
Random[TERBIT + PART TIDAK LENGKAP DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!!] {BUKU MASIH BISA DI PESAN!!} Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel masih lah...