12

24.9K 1.8K 44
                                    

"segitu jauhnya lo dari gue, sampai lo gak nyapa gue sedikitpun?" ucap Xavier, karena sikap Sherren yang seolah-olah seperti orang asing terhadap dirinya.

Sherren berhenti melangkah namun ia tak sedikitpun berniat membalikkan tubuhnya.

jam sudah menunjukkan pukul 21.31 PM. yang mana cafe sudah sepi dan tutup, para pegawai termasuk Karin sudah dipastikan pulang lewat pintu belakang dan meninggalkan Sherren yang harus menutup cafe sendiri seperti biasanya.

Xavier melangkah kearah Sherren, kini posisi mereka berhadapan dengan Sherren yang sedikit mendongak karena perbedaan tinggi badan antara Sherren dan Xavier.

"apa kabar?" tanya Xavier yang sekarang melihat jelas wajah cantik Sherren.

Sherren tak membalas, ia bingung dengan siapa sosok asing yang sekarang berdiri dihadapannya itu.

"udah lama ya kita gak ketemu?" tanya Xavier kembali agar Sherren berbicara dengannya.

"Maaf aku gak kenal kamu" ucap Sherren sembari menatap bingung Xavier dan mengambil langkah mundur.

Xavier yang mendengar ucapan Sherren tertegun kembali, ia melihat jelas bahwa Sherren mencoba menjauhi nya lagi.

"lo sebenci itu sama gue sampai lo bilang gak kenal gue? gak usah pura-pura Sher" ucap Xavier dengan rahang mengeras dan tatapan menghunus tajam kearah Sherren.

Sherren semakin takut, ia pun kembali mundur dengan sebuah nampan yang ia peluk dengan erat.

"a-aku beneran gak kenal kamu, a-ak-" ucapan Sherren terpotong oleh bentakan Xavier.

"GUE XAVIER!!" bentak Xavier marah saat sang pujaan hati berpura-pura tak mengenal nya atau mungkin benar-benar tak mengenalnya?.

entahlah, membayangkan itu membuat emosi Xavier meluap dan tanpa sadar membentak Sherren.

"Gue Xavier Zeus Scoorta. Gue Vier-nya Sherren, Gue Vier-nya elo" ucap Xavier dengan penuh tekanan dan melangkah mendekat kearah Sherren yang sekarang takut akan Xavier.

Sherren merasakan kepalanya berdenyut, memori milik Sherren asli melintas kedalam otaknya, Sherren meringis sembari melangkah mundur menghindari Xavier yang dilingkupi amarah.

"aku gak ingat shh" ucap Sherren sembari meringis memegang kepalanya yang semakin sakit dan tubuh nya pun sedikit oleng.

"lo inget, tapi lo pura-pura gak inget" ucap Xavier sedikit mereda kan emosi nya, ia menatap lembut kearah Sherren dan mulai menggapai lengan Sherren.

"Sher berhenti jauhin gue, berhenti buat bisa lepas dari genggaman gue, karena lo tau?" Xavier berucap dengan tajam jangan lupakan kedua tangannya yang mencengangkan kuat pundak Sherren.

Sherren tak bisa melawan, ingatan kelam masa lalunya berhasil membuat dirinya bergetar ketakutan saat melihat sosok yang sekarang berdiri dekat dihadapannya.

Sherren mengetahui fakta bahwa lelaki itu Xavier, laki-laki yang mencoba mendapatkan nya dan merebut mahkota nya di masa lalu.

Xavier juga merupakan sahabat Sherren yang dulunya Sherren sayangi bahkan Sherren anggap adik sendiri, namun gara-gara satu orang semua itu hancur, rasa sayang Sherren sebagai sahabat kepada Xavier lenyap digantikan dengan rasa trauma yang hampir membuat nya gila.

Orang itu juga yang berhasil membuat sosok Sherren menjadi lebih pendiam serta takut untuk mengenal orang baru.

Adel..

Wanita itu yang-

"Gue sayang sama lo Sherren, Gue cinta sama lo" Ucap Xavier dan secara tiba-tiba merengkuh kuat tubuh Sherren.

I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang