27

13.7K 1.1K 33
                                    

sungguh Sherren sangat bahagia bermain bersama Nean, laki-laki itu tak segan-segan mentraktirnya memainkan semua permainan di Timezone.

tak terasa Sherren dan Nean bermain serta belanja berkeliling mall sampai waktu menunjukkan pukul 18.09 PM.

kini Sherren dan Nean tengah berjalan menuju mobil jemputan Nean yang sudah menunggu di depan mall.

"Sher, bareng aku aja yuk" ajak Nean kala tak tega meninggalkan Sherren sendiri.

"gak usah Nean makasih, aku mau di jemput sama Arga" ucap Sherren yang memang pesan masuk ke dalam ponselnya berasal dari Arga yang berkata akan menjemputnya.

"beneran nih? Arga nya kok lama sih Sher? mending kamu ikut dulu ke rumah aku, aku gak tenang ninggalin kamu di sini sendirian" ucap Nean yang memang khawatir apabila ia meninggal kan Sherren.

"tapi.."

jujur saja, Sherren bimbang dengan tawaran Nean, ia bisa saja ikut namun apabila nanti Arga datang dan mencarinya bagaimana?, ia tak mau semakin merepotkan Arga.

sebelum Sherren menjawab pertanyaan Nean, ponsel Sherren bergetar menandakan pesan masuk, saat di lihat ternyata pesan tersebut dari Arga.

Arga
----------
bentar ya Sher, aku lagi di jalan
aku juga gak bawa motor
tapi mobil.

pesan itulah yang di sampaikan Arga kepada nya, namun Sherren sedikit menyengritkan dahi nya bingung karena Arga tak biasanya menjemput dirinya menggunakan mobil.

"mm Nean, kamu duluan aja ya? Arga nya juga lagi di jalan, paling bentar lagi juga nyampe" ucap Sherren yang di angguki oleh Nean.

"yaudah deh, kamu hati-hati ya disini, kalau ada apa-apa telpon aku aja" ucap Nean disertai senyum manisnya, dan langsung masuk kedalam mobilnya yang tak butuh waktu lama mobil milik Nean yang di bawa oleh supir nya telah melaju membelah jalanan kota.

Sherren melihat sekitar yang lumayan sepi, ia menunggu sekitar 2 menit, tak lama sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di hadapannya.

Sherren semakin bingung karena setahunya mobil milik Arga ialah BMW bukan sedan berwarna hitam yang kini tepat di depannya.

Sherren masih diam, lalu ia di kagetkan dengan klakson mobil tersebut yang berbunyi memekakkan telinganya.

Sherren mengerti bahwa ia di mintai segera masuk, dan tanpa curiga Sherren masuk kedalam, namun sebelum Sherren memasang seatbelt nya, ia kembali terkejut saat bukan wajah Arga lah yang di lihatnya dalam kursi kemudi.

namun wajah Xavier lah yang duduk tenang tepat di kursi kemudi dengan wajah cerah dan senyum lebarnya.

"hai" sapa Xavier dengan suara beratnya.

Sherren tersentak dan dengan cepat ingin kembali keluar, namun ia kalah cepat dengan Xavier yang kini mengunci pintu mobilnya.

"buka!!" ucap Sherren tak tenang dengan tangan yang menggedor kaca mobil berharap seseorang di luar sana dapat menolongnya.

"kok takut gitu sih? aku gak bakal apa-apain kamu sayang" ucap Xavier yang kini membalikkan tubuh Sherren dan mengukungnya.

"minggir!! jangan deket-deket!!" ucap Sherren yang tak nyaman dengan posisinya saat ini.

Xavier hanya tersenyum dan mulai menjauhkan tubuh nya dari Sherren, ia mulai memasang seatbelt miliknya dan menatap kembali kearah Sherren.

"lagi ngapain di sana sendirian? lagi nungguin Arga datang ya? kasian yang datang bukan Arga tapi aku, Vier-nya Sherren" ucap Xavier kemudian terkekeh geli melihat wajah Sherren yang semakin ketakutan.

I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang