Keesokan harinya
sabtu, pukul 09.23 AM
entah kenapa hari ini perasaan Sherren sedikit tak menentu, perasaan campur aduk yang ia rasakan dari semalam membuat nya terkadang melamun.
namun sebisa mungkin Sherren mengabaikan perasaan tersebut, kini ia tengah menikmati waktu bersama keenam laki-laki yang selalu setia bersama nya.
"kalian gak bosen di rumah aku terus?" tanya Sherren penasaran karena saat ia mengajak keenam nya keluar, mereka dengan kompak menolak, entah kenapa.
"hm? kenapa harus bosen?" tanya Elang sembari membidik setiap pergerakan yang di lakukan oleh Sherren dengan kamera lensa nya.
satu fakta yang belum terungkap tentang Elang adalah, bahwa ia sangat suka mengabadikan suatu hal yang menurut nya cantik dan menarik dengan kamera lensa nya.
"muka aku nya jelek Lang" ucap Sherren sembari menutupi kamera Elang dengan tangannya.
Elang menurunkan kameranya, ia meraih tangan Sherren dan menggenggam nya lembut, sedangkan tangan yang lain mencari hasil bidikannya setelah itu menunjukkan nya kepada Sherren.
"liat, jelek darimana nya hm? kamu cantik Sher" ucap Elang dengan mengamati wajah Sherren yang kini termangu menatap hasil jepretan kamera Elang.
jepretan yang di ambil Elang adalah dirinya yang kebetulan sedang tersenyum melihat tingkah random Cakra dan Bagas.
"mana, mana, mau liat" seru Cakra antusias dan melihat hasil jepretan Elang ia pun tersenyum lebar kearah Sherren.
"wow.., ini bidadari darimana sih? kok bisa secantik ini.." goda Bagas yang tak sengaja juga melihat foto Sherren.
"apasih Gas, bisa aja" elak Sherren yang malu akan ucapan Bagas kepada nya.
"kamu cantik Sher" puji Raja yang berada di sebelah nya dengan mengusap lembut kepala Sherren.
"tapi aku lagi kucel tau, bibir aku pucat, tuh liat mata panda nya juga keliatan" ucap Sherren sembari menunjuk beberapa hal yang menurutnya sangat jelek untuk di abadikan.
"kamu gak kucel, bibir kamu juga gak pucet-pucet banget, dan mata panda itu gak keliatan..., kamu cantik Sher..., cantik banget..." balas Arga yang tau bahwa Sherren tengah insecure dengan dirinya sendiri.
"kamu tuh cantik Sher, perempuan paling cantik yang pernah kita liat, inget... setiap orang punya porsinya beda-beda, jadi gak usah insecure ya cantik? hm?" ucapan Jaxson yang teramat lembut mampu membuat hati Sherren terenyuh, saat melihat senyuman indah di wajah Jaxson, Sherren pun ikut memasang senyum terbaik nya.
"makasih.., kalian emang selalu peka hehe" ucap Sherren yang menyadari bahwa keenam lelaki itu selalu peka dan tau sendiri apa yang sedang ia alami atau butuhkan.
"btw kalian juga ganteng-ganteng, kalian baik, pinter, perhatian, pokoknya kalian yang terbaik deh!!, dan pasti jodoh kalian di masa depan nanti bakal beruntung karena jodoh nya itu kalian" ucap Sherren dengan semangat tanpa menyadari bahwa kini telinga bahkan wajah keenam laki-laki itu tengah merah padam.
"e-ekhem, Sher... justru jodoh kamu nanti yang lebih beruntung karena dapetin kamu sebagai jodoh nya, jadi bukan cuman kita yang terbaik kamu juga terbaik" ucap Raja lembut dengan senyuman menawannya yang pertama kali ia perlihatkan.
senyuman Raja benar-benar membuat Sherren membeku, jujur saja ia terpesona akan senyuman Raja yang membuat nya semakin menawan, namun tak lama Sherren tersadar karena ucapan Cakra.
"wih... bisa senyum juga lo Raj" ucap Cakra yang di hadiahi pukulan gemas dari Bagas, sedangkan yang lainnya hanya menggelengkan kepala mereka.
ujung telinga Raja merah, ia mulai mendatar kan wajahnya kembali dan berusaha agar tak gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]
Random[TERBIT + PART TIDAK LENGKAP DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!!] {BUKU MASIH BISA DI PESAN!!} Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel masih lah...