Senin, pukul. 09.01 AM.
Kelas XII IPS 3
kini hari pertama nya menjadi siswi kelas 12, Sherren mulai fokus dengan belajar agar ia dapat berkuliah di universitas pilihan nya.
tak ada perubahan, Sherren masih sebangku dengan Nean yang mulai berani berbicara serta menatapnya.
Sherren senang karena ia mempunyai teman mengobrol, saat rumor kedekatan nya dengan Jaxson dkk yang merupakan inti Tafhana, Sherren tak pernah di sambut kembali oleh siswa-siswi sekolah.
entah karena apa Sherren pun mencoba tak peduli, semua murid seolah-olah menjauhi nya dan sedikit mengacuhkan nya.
sampai saat ini keadaan masih tetap sama, namun ia bersyukur karena Nean bisa menjadi teman mengobrol di kelas nya.
pelajaran sosiologi sedang berlangsung, kini Sherren sedang fokus terhadap materi yang sedang di terangkan oleh guru di depan sana.
Sherren terlalu fokus sampai tak menyadari cairan merah mulai keluar dari lubang hidung nya.
"Sherren" panggil Nean sedikit pelan agar guru di depan tak memarahi nya, ia bermaksud ingin meminjam catatan milik Sherren.
namun saat sang empu berbalik menatap nya dan menjawab dengan lembut, Nean justru terkejut melihat darah mulai mengalir cukup deras dari hidung Sherren.
"ya?" balas Sherren lembut dan menatap Nean bertanya.
"ya ampun Sherren!" ucapan Nean cukup keras hingga mengalihkan atensi murid lain kearah bangku tempat nya dan Sherren.
guru yang menerangkan pun terpaksa berhenti karena pekikan Nean yang mengganggu guru tersebut.
"Nean ada apa? kenapa kau berteriak disaat saya menjelaskan!" ucap guru tersebut keras karena Nean cukup mengganggu.
Nean tak memperdulikan nya, ia dengan terburu-buru menyobek kertas dari bukunya, setelah itu menyeka darah yang masih saja mengalir.
Sherren mulai menyadari, ia menjadi panik dan dengan terburu-buru menyeka darah dari hidung nya.
murid lain melihat nya, namun mereka tak mengambil tindakan apapun seperti yang Nean lakukan, justru mereka hanya melihat dan mulai menulis materi di papan tulis.
guru sosiologi pun menghampiri meja Sherren dan Nean, dia terkejut dan segera menyuruh Nean untuk membawa Sherren ke uks.
saat ini Sherren berjalan di koridor yang sepi bersama Nean dengan langkah terburu-buru sembari menahan darah yang akan kembali mengalir dari hidung nya.
"Nean aku ke toilet dulu ya?" ucap Sherren saat mereka tepat melewati toilet perempuan.
"iya, aku tunggu di luar ya Sher" balas Nean mengiyakan, Nean khawatir sesuatu terjadi kepada Sherren di dalam sana, namun ia tak bisa ikut masuk kedalam lantaran Gender nya berbeda.
Sherren dengan cepat menuju wastafel setelah itu ia mulai membasuh area hidung serta mulut nya yang penuh darah dengan air mengalir.
cukup lama dengan kegiatan tersebut, kini Sherren menatap kosong kearah cermin yang memantulkan diri nya sendiri.
air mata mulai jatuh saat perasaan sedih dan takut memenuhi relung hati nya, ia sebisa mungkin menahan isakan yang keluar dari mulut nya, karena Sherren takut Nean mendengar nya.
"aku takut.." lirih Sherren menutupi wajahnya dengan kedua telapak lengan nya.
"aku cuman pengen bahagia Tuhan.." lirih Sherren dengan hati semakin sakit saat harus menerima kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]
Random[TERBIT + PART TIDAK LENGKAP DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!!] {BUKU MASIH BISA DI PESAN!!} Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel masih lah...