13

22.7K 1.5K 29
                                    

1 Bulan kemudian

tak terasa sebulan telah berlalu saat dimana konflik terjadi antara Xavier, Sherren dan inti Tafhana.

selama itu pula hubungan Sherren dan inti Tafhana (Jaxson, Arga, Raja, Elang, Bagas, Cakra) semakin dekat serta terjalin dengan baik.

Jaxson, Arga, Raja, Elang, Bagas, dan Cakra sudah tak sungkan untuk menunjukkan sifat / sikap asli mereka dihadapan Sherren, Sherren sendiri awalnya kaget namun setelah di biasakan akhirnya Sherren terbiasa.

sikap mereka yang kadang manja terhadap nya membuat Sherren agak kewalahan, selain manja mereka kadang mulai mengadukan beberapa hal yang menurut Sherren sendiri kecil, seperti Bagas yang mengadu padanya bahwa Cakra menjahilinya.

Sherren yang memiliki kesabaran dan kebaikan sedalam samudra hanya menghela nafas dan memberi mereka nasehat atau masukan darinya selembut mungkin, dan untung nya mereka menerima dengan baik.

bukan hanya itu, siswa-siswi disekolah pun mulai menyapa nya dengan berani serta menganggap nya teman di depan umum.

rumor yang beredar tentang nya selama disekolah mulai lenyap perlahan-lahan, warga sekolah pun mulau tak peduli dengan rumor yang menyebutkan bahwa Sherren anak pembawa sial.

mereka mulai lebih menerima Sherren, bahkan banyak yang ingin berteman dengan Sherren tetapi niat baik mereka harus terkubur karena Sherren memiliki pawang yang bahkan serangga pun susah untuk mendekati nya.

Sherren yang tau pun tak menggubris, ia bisa berteman dengan siapa saja namun untuk membangun sebuah persahabatan kembali dengan orang baru,

itu sangat melelahkan menurut nya dan ia pun tak ingin mempunyai banyak teman dekat yang mungkin kapan saja dapat menusuk nya dari belakang.

Sherren merasa sangat cukup dengan kehadiran Arga dkk nya, ia hanya ingin membangun persahabatan dengan mereka yang sudah seperti keluarga sendiri untuk Sherren meskipun terjalin belum cukup lama ini.

Dan untuk ancaman yang Adel ucapkan waktu itu (chp 5) memang terjadi kepada dirinya dengan datang nya Amel yang tiba-tiba selalu mengganggu nya.

Sherren beberapa kali selalu kehilangan beberapa buku pelajaran nya, catatan maupun lks miliknya berakhir robek dan teronggok didalam tempat sampah.

karena itu Sherren seringkali mendapat hukuman dari beberapa guru mata pelajaran dikarenakan Sherren tak mengumpulkan tugas, Neo teman sebangkunya kadang membagi materi pelajaran kepada nya untuk di tulis ulang.

tak hanya kehilangan barang yang berujung rusak, Sherren pun mulai di gertak oleh Amel dkk di belakang sekolah yang sepi tanpa sepengetahuan Jaxson dkk.

Amel selalu menghina nya, mengancam dan bahkan mencaci maki Sherren tanpa alasan yang jelas.

tak sampai disitu, saat pulang sekolah Sherren diseret oleh Amel dkk menuju toilet yang sepi setelah itu mereka mulai menjatuhkan air pel-an kotor ke tubuh Sherren, tak cukup sampai disitu Amel dengan berani menampar nya di bagian pipi kiri.

Sherren tentu tak diam saja, ia melawan dan mencoba kabur namun naas karena kalah jumlah ia tak bisa memberontak dikarenakan dayang-dayang Amel memegangi kedua tangannya serta mengerubungi Sherren sampai sang empu kesulitan.

pasrah akan sesuatu yang akn terjadi, tak lama pintu toilet didobrak dan munculah Jaxson serta kelima kawannya yang memasang ekspresi gelap.

Amel dkk mulai takut, mereka mencoba kabur namun tak bisa dikarenakan Jaxson dkk mulai menggertak kembali mereka dan menanyakan alasan mengapa mereka membully Sherren.

Jawaban jujur yang diberikan Amel dengan penuh penekanan dari pihak Jaxson membuat mereka terkejut terutama Sherren.

"g-gue cuman di suruh sama A-adel"

I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang