10

30.2K 1.9K 133
                                    

Arga membawa sherren ketaman belakang yang selalu mereka tempati, kini Arga menggenggam tangan sherren lembut dengan perasaan bahagia.

sherren sendiri tak terbiasa dengan skin ship yang selalu dilakukan oleh Arga dkk terhadap nya akhir-akhir ini.

"Ga" panggil sherren pelan yang untung nya didengar oleh sang empu yang hanya di balas deheman saja.

"aku mau ke kelas aja, bentar lagi juga bel masuk" ucap sherren yang otomatis menghentikan langkahnya diikuti oleh Arga.

"Kelas lo bagian bu. Jessi kan? bu. Jessi nya lagi gak masuk, jadi kelas lo bakal jamkos" ucap Arga lembut dan kembali melanjutkan perjalanan menuju taman yang sudah mulai terlihat didepan mereka.

"kok kamu bisa tau? kita kan beda kelas, aku aja gak tau loh" tanya sherren aneh karena Arga seolah-olah tau dengan semua yang berada disekolah nya.

Arga hanya terkekeh gemas dengan tingkah sherren yang sedari tadi bertanya sembari wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat lucu menurut nya.

tepat saat kaki mereka berpijak ditaman, saat itu pula Raja dan yang lainnya sampai dari jalur yang berbeda, yaitu jalur rahasia yang mereka temukan agar sedikit cepat sampai ditaman.

mereka lebih memilih duduk dibawah pohon yang waktu itu menjadi tempat dimana mereka mulai akrab.

sherren bersender dibatang pohon besar dibelakangnya, ia menatap Lamat satu-persatu keenam lelaki yang kini duduk melingkar dan melihat kearah nya.

"ekhem" dehem sherren keras yang membuat keenam lelaki itu sadar.

"kenapa bisa amel ngusik lo sampai mau nampar lo sher?" tanya Bagas bingung karena baru kali ini sherren mendapat masalah apalagi itu pasti ulah Amel, si cewek tukang bully.

pertanyaan Bagas mewakili kelima lelaki lainnya, dan mereka memasang telinga baik-baik untuk mendengar penuturan sherren.

sherren yang ditanya terdiam sebentar yang membuat keenam lelaki itu semakin sabar dan penasaran.

sherren menghela nafasnya kemudian menegakkan tubuhnya mengambil Posisi nyaman sebelum bercerita.

"aku juga gak tau, dia tiba-tiba nabrak bahu aku dari belakang tapi untung nya aku bisa ngejaga keseimbangan aku, tapi sayang nya dia yang gak bisa ngejaga keseimbangan nya sampai dia  jatuh" menjeda terlebih dahulu ucapan nya setelah itu melanjutkan kembali saat melihat raut penasaran dari keenam lelaki yang mengelilingi nya itu.

"aku khawatir, aku niatnya mau nolongin dia tapi dia malah nolak mentah-mentah, aku gak marah sama dia tapi dia yang malah marah sama aku sampai nyuruh aku buat bersihin beling dilantai, aku nolak dan dia  malah makin marah" ucap sherren yang sedikit tidak peduli dengan kejadian tadi.

"ada masalah sama dia?" tanya Raja lembut yang berada disebelah kanannya dengan jemari yang menyelipkan beberapa helai anak rambut sherren kebelakang telinga nya.

sherren berpikir bahwa ia tak merasa memiliki masalah dengan siapa pun selama ia disini, ia terlalu malas dan tentunya tak mau bila mempunyai masalah dengan seseorang.

dan jika di pikir kan lagi ia tak punya teman bahkan orang-orang tak mau berteman dengannya, jadi dengan siapa ia punya masalah? dan masalah apa? sherren bingung.

kecuali berandalan di sekolah nya, Jaxson dkk.

"Gak ada" jawab sherren sembari menggeleng pelan menatap kearah Raja.

yang lainnya mengangguk setuju karena bagaimana mungkin gadis berhati malaikat seperti sherren membuat masalah.

setelah itu hening kembali tanpa ada yang berniat memulai obrolan diantara mereka, sherren yang tak nyaman pun membuka mulutnya mulai melontarkan pertanyaan yang akhir-akhir ini muncul dalam benaknya.

"kenapa kalian peduliin aku?" pertanyaan tiba-tiba dari sherren membuat mereka saling tatap dan menyiratkan kebingungan.

"kenapa tiba-tiba hm?" tanya Arga yang sedikit aneh karena sherren menanyakan hal tersebut.

"gak papa, pengen tau aja" jawab singkat sherren karena sherren sendiri sedikit tak terbiasa dengan perhatian yang mereka berikan selama ini.

"ada masalah? kenapa tiba-tiba gini?" tanya Jaxson heran.

"aku bilang gak ada, wajar aja aku nanya kayak gitu secara kita dari awal tuh bukan siapa-siapa" ucap sherren sedikit emosional, bukan ia lebay tapi ia tak mau terlalu nyaman dengan keenam lelaki itu.

ia tak mau untuk berada dalam otoriter mereka terlalu lama, karena ia sudah berani menghancurkan alur novel sehancur-hancurnya, dan ia tau bahwa terdapat butterfly effect dibalik itu semua.

entah ia akan mendapatkan Happy Ending atau mungkin sebaliknya, bahkan kemungkinan fatal yang akan datang menghampiri nya, ialah

Kematian.

Namun entah kapan itu terjadi, sherren tak tau tapi akhir-akhir ini ia selalu terpikirkan akan kemungkinan-kemungkinan tersebut.

jadi sebisa mungkin ia tak ingin terlalu lama dan terlalu dalam untuk berurusan dengan tokoh-tokoh didalam novel tersebut.

keenam laki-laki itu terdiam saat melihat raut dan nada bicara sherren sedikit emosional.

"mungkin dulu kita bukan siapa-siapa lo, bahkan dulu kita gak saling kenal. tapi mulai dari hari dimana kita pertama kali duduk disini sambil berusaha ngebuat lo kuat lagi, disitulah kita secara gak sadar jadi sahabat lo" terang Cakra yang pertama kali membuka ucapan nya yang terdengar sangat tulus dan mulai duduk didekat sherren.

"tapi kalian tau kan kalau aku pembawa sial? aku gak mau kalian kena sial karena aku" ucap sherren sendu kala memori lama dari pemilik tubuh aslinya mulai berputar di otaknya.

dalam ingatan itu ia masih polos untuk memilih teman yang mana memang benar-benar teman.

hinaan, cacian dan pelecehan. berputar di dalam otaknya yang mana membuat tubuh sherren sedikit gemetar namun untungnya tak terlihat, tapi dalam ingatan itu muka sang pelaku sangat tak jelas dan blur.

sampai tepukan lembut dikepalanya membuat ia sadar dan mendongak menatap laki-laki yang sekarang tersenyum lembut menatap nya untuk pertama kalinya.

"lo gak pembawa sial, lo pembawa kebahagiaan, lo anugrah bagi gue dan yang lainnya. jadi jangan pikirin omongan sampah mereka. gue peduli karena gue sayang sama lo, bukan gue aja tapi kita semua sayang sama lo." ucap Elang lembut yang membuat sherren membulat kan mata tak percaya dan siap menumpahkan liquid bening dari kedua matanya.

"lo bagian dari kita, lo keluarga, lo saudara, lo sahabat dan lo tanggung jawab kita. apapun yang terjadi sama lo kita yang bakal nanggung hm? lo gak usah khawatir, kita bakal me-Ratukan lo karena lo satu-satunya perempuan berharga di hidup kita setelah ibu" sambung Arga yang langsung menarik tubuh sherren kedalam pelukannya.

"lo berharga buat gue, lo Ratunya Tafhana" ucap Jaxson dan ikut merengkuh sherren diikuti Elang.

"gue gak bisa ngungkapin apa yang gue rasain tapi jujur gue sangat-sangat sayang sama lo" sambung Raja dan langsung ikut berpelukan diikuti cakra dan Bagas yang menangis terharu.

"gue bersyukur lo datang di hidup kita sher yang tanpa kasih sayang ini" ucap cakra

"iya sher makasih" ucap Bagas sembari menarik haru

sedangkan sherren tersenyum dan hatinya menghangat saat mendengar perkataan keenam laki-laki tersebut.

ia sedikit sesak saat tubuh kecilnya terhimpit oleh tubuh bongsor mereka, namun sherren tahan karena ia ingin menikmati lebih lama lagi.














nextt?

gk nyangka balal rame ihkk

tapi makasih ya yang selalu ngesuport aku dan selalu ngasih saran.

sorry juga baru bisa update karena aku emang beneran sibuk.

kalau ada typo dan kesalahan kata mohon untuk ditandain.

Makasih
janlup vote+komen 🗿😘

I'm not perfect Woman's!! {END} [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang